Antara Aku kamu Dan Dia

Chapter 9

Setelah turun dari motor. Nico langsung menggandeng tangan ku mengantar kan ku kekelas aku.

"Belajar yang pinter ya sayang. Awas jangan deket" sama derren." nico mengusap-usap rambut ku.

"Iya sayang."

Nico tersenyum manis kepada lana. Dan meninggalkan lana setelah mengantar ke kelasnya.

"Ekhem. " alona mengagetkan ku.

Lalu aku terseyum kepadanya.

"Gue seneng liat lo sama nico bisa bahagia. " timpal bayu .

"Makasih ya. "

Jam pelajaran pertama di mulai.

Derren selalu memperhatikan ku,aku risih dengan pandangannya tersebut. "Lan. Lo jadian ya sama nico ? "

"Iya "

"Pagi anak" ,keluarkan buku cetak kalian. " bu ani menegaskan pembicaraannya tersebut.

"Ibu buku cetak saya masih ada di perpus,belum saya ambil. "

"Yasudah cepat kamu ambil lana. "

Aku lari keluar kelas ,aku sengaja melewati kelas nico karena dekat untuk menuju ke perpustakaan.

"Nic,itu kan cewe lo. Lana ngapain dia lari"an " sahut arya .

"Gue ikutin ah. " balas nico penasaran.

"Nico ,kamu mau ngapain ?"  Cetus bu meri mengagetkan nico.

"Saya mau samper,pacar saya bu. Boleh ya ?" balas nico tanpa berdosa.

"Nico !!! Kamu murid yang sangat nakal dan sulit untuk di nasehati. Mentang" ayah kamu yang mempunyai yayasan sekolah ini. " cetus bu meri dengan lantang.

"Maaf. Bu tapi saya mau keluar kelas,sebentar. " balas nico dengan santai.
Lalu ia langsung lari ke keluar kelas,mengikuti lana yang sedang ke arah perpustakaan.

Perpustakaannya sepi banget. Ah tidak ada verro,kenapa ada manusia jengkel disini. Aku kesal.

"Hey. Lan. " ucap verro dingin sembari menatap lana tajam membuat lana ketakutan. Tapi ia terus melanjutkan langkahnya untuk mencari buku cetak nya.

Lalu verro mengikuti lana,dan lana di jegat oleh verro.
"Hey,gadis manis. Kenapa lo nolak gue ? secara gue lebih ganteng di banding nico. "

Idih menjijikan mendengar ucapan verro. Tangan lana terus di pegang oleh verro dengan keras. "Dasar cowo berengsek!!! Tolongg!!!" Mendengar teriakan tersebut nico langsung memasuki perpustakaan dan ingin melihat keadaan di dalamnya ia takut terjadi apa" dengan lana.

Lana terus berontak dan gagal,wajah verro yang sudah mendekat ke wajah lana dan ingin menciumnya.

Bugh...

Lana senang,karena pahlawannya datang untuk menyelamatkannya dari verro.
Satu pukulan keras di pipi verro,membuat verro tersungkur ke lantai.

"Verr,jangan sentuh cewe gue. Kalo gini terus,gue ga akan segan" ngeluarin lo dari sekolah ini. " nico menarik lana dalam pelukannya,agar menghilangkan rasa takut lana.

"Haha,gue pikir gue takut sama ancaman basi lo itu. " balas verro lalu ke luar perpustakaan.

"Makasih,sayang. Kalo ga ada kam- "

"Shutt.... aku kan udah pernah bilang,aku selalu ada disisi kamu. " nico memeluk hangat kepada lana dan lana membalasnya.

                  
                    **********

5 bulan lana dan nico jadian,hubungannya baik" saja tidak ada masalah. Palingan ada yang mengganggu yaitu verro. Tapi verro sudah di keluarkan dari sekolah,atas perintah nico. Untung saja nico yang memiliki yayasan ini,jadi bisa saja memasukan dan mengeluarkan orang dari mulutnya ia sendiri dengan mudahnya.

Lana pov

Lana duduk di ruang keluarga menonton tv sambil membaca novel kesayangannya.
Walaupun lana lebih fokus ke novel remaja nya itu di bandingkan suara tv tersebut.

Lana merasa dirinya kesepian,walaupun banyak disisinya banyak yang menyayanginya.

Tidak seindah kasih sayang kedua orang tuanya.
Ia sangat merindukan sosok kedua orang tuanya.

Tiba" lana menghentikan membaca novelnya,dan mengambil bingkai foto yang berdiri di meja kaca tersebut.
Lana menahan isak tangisnya,lalu tak bisa. Tetap saja ia menangis melihat kedua orang tuanya yang sudah berbeda alam dengannya.

Melepas kerinduannya ,lana memutuskan untuk ke makam orang tuanya.
Walaupun langit sudah mendung,lana kekeh tetap ingin ke makan.

Lana mengabaikan hp nya yang sudah bergetar ada isi chat dari nico.
Lana tetap menghampiri mobil jazz hitamnya menuju ke makam.

Setelah sampai makam kedua orang tuanya.
Gadis muda berdiri di bawah pohon rindang merasakan angin sejuk kuburan.
Lana duduk di bawah makam kedua orang tuanya.
Di batu nisan tersebut terdapat tulisan nama Revina Millyna nama ibu lana. Dan nama ayah lana Aryo revan winanta .
Lana mengelus-elus nisan tersebut. Dan mengeluarkan air matanya yang tak tahan ia bendung.

"Yah,bu.. lana dan ka revan sudah besar dan dewasa,kalian jangan khawatir ya. Aku kangen kalian. Kenapa kalian meninggalkan aku secepat itu.
Kini yang ada di kehidupan ku hanyalah ka revan saudara kandung ku satu"nya yang selalu melindungi ku. Aku takut jika ka revan menikah siapa lagi yang menjagaku,yang menemaniku.
" ucapku sambil terengah-engah dengab tangisan yang sangat kencang.

Hujan mengguyurku menyamari air mataku yang menetes di pipiku.
Aku mengambil keputusan untuk pulang kerumah.
Karena cuaca semakin lama memburuk.

Aku memakirkan mobilku di samping rumah.
Aku memasuki rumah dan aku terkejut melihat sosok nico dan ka revan.

"Lana,dari mana aja? basah terlihat berantakan. Apa ada yang terjadi sesuatu dengan lo dek ?"sahut kakak ku yang berdiri menghampiri ku.

"Ka. Lana habis dari makam ayah sama ibu. "

"Kenapa kamu ga bilang lana,aku khawatir sama kamu. Ga ada kabar dari kamu. " timpal nico sambil memeluk lana.

"Maafin aku semuanya."

"Lain kali kamu jangan kaya gini lagi,aku sama ka revan dari tadi ga tenang mikirin kamu. Sudah dari tadi sore sampai malam. " balas nico dengan lembut menenangkan hati lana.