Chapter 6

1.6K 25 0
                                    

Lana bangkit dari sofanya ia berganti baju memakai dress selutut dan rambut ikalnya di rapikan .

Nico sudah berada di depan pintu. Lana pun segera keluar.

Lana tertegun menatap nico dengan tampan sekali,begitupun sebaliknya nico melihat lana dengan anggun dan cantik.

Kapan gue bisa miliki lo selamanya . Batin nico

Mungkin gue dan lo bisa menjadi kita nic. Tapi bukan sekarang. Batin lana.

"Ayo masuk mobil gue. " ucap nico.

Mereka berdua memasuki mobil.

"Kita mau pergi makan kemana nic ? Pas banget gue laper terus lo ajakin gue makan deh. "

"Iya lah gue nico ferdinan. " balas nico.

Setelah sampai ketempat tujuan.
Perut ku terasa kenyang.
Hari ini bisa di bilang hari spesiall ku dengan nico.

"Dek. Lo abis dari mana? " ucap ka revan yang nyelonong masuk.

"Ishh abang. Kalo masuk tuh salam mulu kebiasaan lo nakut" in gue " gerutuku dengan kesal.

"Maaf dek. " balas ka revan datar.

"Ka . Tadi gue jalan sama nico sambil makan gitu dinner la dinner. Seneng banget hari"ini gue deket sama dia apalagi kaya udah pacaran. "

"Hahaha benerkan lo pasti bisa suka sama dia." balas ka revan .

*****

Hari ini yang mengantar lana adalah abangnya.
Entah nico tidak ada kabar,lana jadi merindukan sosok nico.

"Alona,vena.. kemaren gue seneng banget "

"Kenapasi lan ?" Balas vena dan alona.

Lana pun menceritakan kejadian semalam.
Kedua teman lana tersenyum senang gembira.

"Eh ko gue ga liat nico ya ?"

Jam pelajaran di mulai.
Dengan bahasa inggris.
Lana hanya memain-mainkan pulpennya di atas meja.
Derren terus memperhatikan lana.
"lan,lo kenapa ? Ga fokus banget sama pelajaran miss sisy.

"Bodo amat ah. Lagi ga mood gue. "

Setelah melewati 5 jam pelajaran itu. Bel istirahat berbunyi.

Lana dan kedua temanku menuju ke kantin. Pada saat itu gengnya nico berkumpul di kantin. Tapi lana tak memperhatikan nico karena tidak ada.
Lalu lana menghampiri salah satu teman nico ,Ya si ivan.

"Ivan,ko tumben deh ga ada nico ? " Ucapku sambil menepuk pundak ivan.

"Ohya nico gamasuk dia sakit. " balas ivan

"Kenapa ? Kangen ya. Kalo lo mau gue siap sedia anterin lo ke rumah nico." ucap ivan lagi .

"Oh boleh deh. Pulang sekolah anterin gue ke rumah nico ya. Makasih. "

"Lo udah mulai jatuh cinta ya sama nico ? " cetus alona.

"Emmm mungkin. Tapi perasaan gue masih ada mika. "

"Ishh apaansi lan. Lupain mika oke. " timpal vena sambil mendengus kesal.
Aku hanya tertawa pelan.

Aku bisa merasakan hampa disisiku pada saat tidak ada nico.

*****

"Lan. Ayok kerumah nico. " ucap ivan sambil mengeluarkan motor bessrnya itu.

"Ayo. Lona,ven gue duluan ya bye "

Beberapa menit kemudian aku sampai di depan rumah nico.

"Hai nic. " ucapku saat melihat nico dengan wajah lemasnya.

"Ko lo tau rumah gue. " balas nico.

"Ada ivan nganterin gue nic. "

Ivan langsung pulang setelah mengantar lana,karena ia takut dengan bosnya yaitu nico .

"Ayok masuk lan. "

Aku masuk kerumah besar nan mewah ini terdapat satu pria sudah dewasa . Ia abangnya nico.

"Lana ya yang waktu itu chat sama nico. Gue kakanya nico,agatha. " ucap agatha sambil menyodorkan tangannya untuk salaman.

Kaka dan adik tampannya sama baiknya sama.

"Nic. Besok libur panjangkan ? Kita jalan" yuk ajak lana sekalian "

"Iya bang iya. " balas nico .

"Udah gue bilang. Lo kaya sok kuat ternyata lo sakit kan gue khawatir. "

"Ciee udah mulai sayang sama gue. " balas nico sambil menyantap buah"an.

"Ge-er banget si nih bocah. " cetusku.

"Lo mau ga jalan sama gue ke puncak enak deh,kalo mau gue jemput lo jam 5 ya. Kalo lo ga ikut gue juga ga ikut. " cerocos nico.

"Oke gue ikut. Tapi ajak temen" gue juga ya. " balas ku dengan manja.

"Iya my princess apasi yang ga buat lo. " balas nico dengan tersenyum.

*****

Tidak ada yang menyangka bahwa hubungan nico dan lana semakin dekat.

Malam tiba tante rani datang kerumah ku bersama anaknya. Seperti yang kubilang bahwa tante ku ini datang menjengukku dan juga ka revan ketika hari libur.

"Hey tante rani. Aku kangen banget sama tante. Hey adik cilik ku. "

"Lana apa kabar ? Ka revan mana ? " gumam tante sambil menggendong anak laki"nya yang berusia 1 tahun.

"Baik" aja tante, ka revan juga baik. " ucapku dengan senang.

"Ka revan mana ? " ucap tante rani.

"Ka revan .. itu ka revan. " ucapku sambil menunjuk ka revan dengan wajah frustasinya.

"Hei tante rani. Hei boy. Ka gue capek tau ngurus perusahaan alm. ayah. terus gue mau ngurus skripsi gue. " ucap ka revan .

Ka revan sudah menganggap tante rani sebagai kakanya.
Jadi ga aneh kalo dia ngomong gue-lo .

"Ka besok gue sama temen" gue mau ke puncak. Sama kaka nico juga boleh ya... pliss " ucapku dengan nada manja.

"Tante kesini malah di tinggal. " timpal tante ku.

"Dia kan udah punya cowo jadi gitu deh . " timpal ka revan lagi.

******

Antara Aku kamu Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang