Chapter 24

1K 19 0
                                    

Kedekatan sophi dan derren semakin dekat,walaupun derren hanya menganggap sophi sebagai adiknya yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Sophi tahu hal itu,walaupun derren tidak bisa membalas perasaan sophi, selalu bersama dengan derre saja sophi sudah merasa senang.

Pintu mobil derren terbuka sophi turun dari mobil dan melambaikan tangannya ke arah derren,lalu sophi berjalan sedikit dan menyebrang untuk sampai di sekolahnya.
Lana terus memandangi derren,revan yang membunyikan klakson motor ninja miliknya membuat lana tersadar dari lamunannya.

"Ka revan,ngagetin gue !!! " sahut ku dengan wajah kesal.
"Udah sampe dek,lo malah liatin derren terus. Kenapa cemburu ya ?" balas revan dengan wajah penasaran.
"Apa si,gue kan udah sama nico " balasku ,lalu aku berlari memasuki sekolah dan melambaikan tanganku ke arah ka revan.

Rupanya nico dan segerombolannya sudah tiba di sekolah. Aku yang sedang berjalan bersama derren ke kelas,langkahku terhenti saat lengan ku di genggam oleh nico. Derren pun melanjutkan langkahnya ke dalam kelas.

Nico memberikan senyuman indah di pagi hari "Hei,my princess...."  .
Aku hanya tersenyum tipis dan menatap wajah nico . " ko muka kamu ada luka gitu ,kamu kenapa ?"  tanyaku dengan penuh tanda tanya.
Wajah teman" nico berubah menjadi datar. Nico pun hanya tetap tenang dengan eksperesi wajahnya .

"Nico tuh ikut balapan,masa pacar sendiri ga tau. Dan mika kecelakaan gara" ikut balapan. " timpal vita yang tiba-tiba muncul di hadapan ku dan lainnya.
"Kamu ikut balapan ? "tanyaku tanpa basa-basi.
Nico menarik nafas panjang lalu di hembuskan. " iya... tapii "
"Tapii ... apaa ? "
"Semua tuh berawal dari mika,dia ngajakin aku balapan. " balas nico dengan tenang.

Aku mendengus kesal. " kalo kamu kenapa-kenapa gimana ? Terus sekarang mika kecelakaan kan ? Terus apa kamu tanggung jawab ?"
Nico memegang tanganku,dan menatap sinis vita. " mika udah baik-baik aja sayang,aku tanggung jawab,aku sehat-sehat aja. "

Aku menarik nafas lega. "1 hari lagi ujian kelulusan,jangan macem-macem"

Nico tersenyum dan mengusap rambutku . "iyaa,sayang. "

**********

Derren menaiki mobil bersama sophi,derren berjalan ke arah danau dan sophi pun mengikutinya. Wajah pucat derren yang sekarang ini tidak pernah menghilang.

Derren memegang gitar  dan di mainkannya. Derren menatap sophi. " tau ga soph,gue mengharap gue bisa datang kesini dengan orang yang gue cinta "  . Sophi hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Meylana revina ..... batin sophia.

Betapa indah bintang di langit,tapi makin laka akan menghilang. Seperti lana yang indah di depan mataku ,tetapi ia sudah menjadi milik yang lain.

Aku tidak boleh menangis .. . Batin sophi.

Derren memetik gitarnya,sambil berucap.

"Jika aku tidak bisa memiliki ia,aku mohon Tuhan ,agar aku selalu disisinya walau tidak selamanya."

Air mata sophi menetes di pipi mulusnya. Ia segera mengelap dengan kedua tangannya.

Lanjut derren .

"Bila di luar sana ada yang lebih mencintaiku,maafkan bila rasaku tak dapat membalaskan untuknya. Karena cintaku hanya untuk ia. "

Tiba-tiba sophi berkata.

" Jagalah ia tetap lah disisiku,walaupun ia tak tahu betapa besar perasaanku untuknya. "

********

Ujian kelulusan terakhirnya di lalui bersama-sama.
Lana menenteng tas ringannya menghampiri nico.
Nico pun mendekat kearah lana.
"Lulus kita nikah yuk "

Lana membulatkan matanya sambil tertawa tebahak-bahak.
"Kerja dulu,nikah mulu pikirannya. "

"Abis takut kamu di rebut orang. " balas nico menggaruk-garuk rambutnya.

Derren lewat di hadapan teman" lana dan nico.
"Hei,derren. " sapa nico melambaikan tangannya.
Derren melirik nico. " hei , nic."
"Ujian kelulusan selesai,kita jalan-jalan yuk." timpal ku dengan semangat.
Alona mengangkat jempolnya.
Derren mengangguk. "boleh-boleh saja. "
Derren meneruskan langkahnya ke dalam kelas.

**********

Pengunguman kelulusan sudah saatnya. Lana mendapatkan hasil yang memuaskan,nico juga begitu dengan hasil yang cukup bagus ,derren mendaptkan hasil nilai yang tinggi.

Sayang sekali di hati lana hanya ada perasaan sedih dan senang,lana memeluk kakaknya.
"Ka seandaikan kita masih ada orang tua,gue seneng banget ka ... hikss... "
Revan memegang pipi lana. "Adek sayang,lo ga boleh nangis,mamah sama ayah juga seneng lihat kita bahagia dan sukses. " balas revan dengan semangat.

Alden dan agatha senang saat melihat hasil kelulusan nico.
Alden menepuk pundak nico. " anak papah ,kamu sangat pintar. Papah bangga memiliki anak seprtimu " . Nico memeluk papahnya dengan erat. Agatha tersenyum manis. " siapa dulu,agatha kakanya. " timpal agatha.

Agatha dan Revan bersalaman ,mereka berbincang-bincang soal adiknya masing-masing.
Sedangkan Alden asik berbincang dengan nico dan lana.

Lana memandang derren dengan sophi. Lana reflek menyapa mereka berdua. " sophi... derren...." sapaku sambil melambaikan tangan.

Sophi melihat lana. " hei,juga ka.." Derren tersenyum tipis.

Semuanya bergabung merencanakan hiburan sekolahnya.

**********

Nico Ferdinan.

Nico merapikan baju-bajunya di masukan kedalam koper.
Nico menghembuskan nafas perlahan dan merebahkan badannya ke kasur. Nico melihat bingkai foto yang terdapat lana dan dirinya sedang foto bersama.
Minggu depan nico akan berangkat ke Amerika ia kuliah dan mengurus perusahaan ayahnya dan membantu kakaknya.
Seketika nico penasaran dengan siapa yang menyumbangkan ginjal untuknya.

Agatha memasuki kamar adiknya. " nic, lo udah siap minggu depan ke Amerika . Lo bakal pulang ke Indonesia 2 tahun kemudian. "
Nico tersenyum lesu.
"Gue pasti bakal ngerinduin lana. "

Alden mengintip kegiatan kedua anak kandungya itu. Dan alden menghampiri. " nico,jika kamu sukses . Kamu bisa melakukan apa yang kamu inginkan " ucap alden lalu tersenyum.

Nico merasa tenang dengan yang di ucapkan ayahnya.
Agtha menepuk pundak nico ." Besok lo mau ke puncak ya ? gue ikut yaa.... yaa.. yaa... ??? "

"Boleh aja,besok pagi jam 6 jalan,bangun cepet jangan kaya kebo. " balas nico santai.

Agatha tidak terima dengan ucapan adiknya itu ,ia menjitak kepala nico. "Enak aja,yang ada lo yang kebo. "

Alden melihat kedua anaknya itu ia tersenyum. Alden jadi teringat dengan almarhumah istrinya Meryana Geovani Agatha,yang selalu bersama-sama di kedua sisi anaknya.
Alden menangis bahagia.







**********

Antara Aku kamu Dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang