Antara Aku kamu Dan Dia

Chapter 19

Kerabat dekat ku dan nico memasuki ruangan nico.
"Nico... hikss...hiks..." lana mengeluarkan air matanya yang tak tahan.
Kerabat nico ikut prihatin.
Nico tidak sadarkan diri sudah 2 hari karena koma.
Lana mendekat ke arah nico.
"Nic,gue sayang sama lo .. hikss... jangan tinggalin gue... hikss...."
Lana tidur di pergelangan nico.

"Nic gue harap lo bisa sembuh"

"Nic,kita semua sayang sama lo."

**********

Lana sudah di perboleh kan pulang,dan dia menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Lana juga sudah memasuki sekolah. Disambut baik oleh teman"nya .

Teman" nico yang sekelas hanya kadang sedih karena rindu ingin melihat sosok nico .
Di kelas biasanya bunyi suara ricuh nico,sambil menjahili guru" yang datang dan teman"nya.
Namun sekarang berbeda sepi sepi sunyi,para guru" yang mengajarpun juga merindukan sosok nico, sebulan lagi ada ujian kelulusan.

Derren juga merindukan sosok nico.
Lana hanya termenung sedih,kadang bila sepi ia menangis dan temannya menenagkan lana.

Lana berjalan menuju kantin bersama teman"nya,termasuk teman"nya nico juga.

Mika berjalan bersama vita. "Eh,gue denger nico di rawat ya koma,gue turur prihatin."
Teman" nic hanya menaiki alis sebelahnya dan mengabaikan ucapan mika.
Mika sudah berbeda sekali dengan yang dulu.

*********

Lana pulang sekolah langsung menuju kerumah sakit menjenguk nico. Ia hanya sendiri,ia ingin mengabiskan waktunya untuk nico.

Saat aku masuk ke ruangan nico,ada seorang dokter dan banyak suster. Aku sangat ketakutan.
"Dok ada apa dengan pasien nico dok ?" ucapku tak tenang.

"Bagus lah ,ada saudara nico. Pasien nico tadi mengalami kejang" dan tadi juga kami memperkirakan nico sudah wafat karena garisnya sudah lurus. Lalu kami berusaha sekeras mungkin detakan jantung nico mulai berdetak lagi. Dan satu lagi ginjal pasien sudah hancur karena kecelakaan waktu itu,harus ada segera pendonor ginjal atau tidak pasien tidak dapat di selamatkan " ucap panjang lebar dokter.

Derren diam" mengikuti lana. Derren juga mendengar ucapan dokter kepada lana.
Rasanya derren ingin sekali mendonorkan ginjalnya.

"Makasih dok,atas bantuannya. "
Aku langsung masuk ruangan,dan menangis tak henti"nya sambil memandang nico.

"Nic,kapan kamu sadar,sekarang ngomongnya aku kamu aja ya. Aku kangen banget sama sosok kamu yang selalu ada di sisi kamu. Nic,kapan kita bisa kaya dulu lagi selalu sama" ,kamu panggil aku my princess,tuan putri,apalah itu panggilan kesayangan kamu. Nico dengerin aku dong hikss..hiksss.... jahat nico kamu mau ninggalin aku sendiri yaa..."
Aku memeluk nico dan hampir ketiduran dengan mata yang bengap nafas yang sesak dan tersedu-sedu.

Derren melihat dari kejauhan dan hanya bisa menangis. Derren tidak bisa melihat orang yang di sayanginya terluka dan jatuh terpuruk seperti ini,derren langsung menuju ruangan dokter yang memeriksa nico.

"Permisi dok."ucap derren memasuki ruangan.

"Iya,silahkan masuk . Ada perlu apa ?" Tanya dokter dengan ramah.

"Dok. Saya ingin menyumbangkan ginjal untuk pasien nico."

"Tapi sebelumnya anda harus di periksa terlebih dahulu,apa ginjalnya cocok untuk pasien nico. " balas dokter.

Beberapa jam kemudian.
Hasil ginjal derren cocok untuk nico.
Derren sangat senang mengetahui hal itu,derren memberitahu dokter.
"Dok,tolong jangan bilang ke keluarga atau kerabat dekat nico,bahwa saya yang menyumbangkan ginjalnya. Saya juga tidak butuh biaya dari keluarga nico."

"Baik,jika itu yang anda inginkan. "Balas dokter dengan lembut.

Lana masih tertidur di pergelangan tangan nico,dengan lemah. Pintu ruangan terbuka pria paruh baya memakai jas nya dengan rapi gaya orang kantoran,bersama pria mudah tampan berpakaian sangat rapi.

Agatha telah datang menuju ke Indonesia dan ayah nico segera menjenguk nico.
Keduanya menangis melihat keadaan nico yang koma.
Lana terbangun mendengar tangisan tersebut.
"Ka agatha " ucap lana terbangun.

"Lana,ini kenalin ayahnya nico "
Ucap ramah agatha.

"Jadi kamu yang bernama lana ya,kekasihnya nico" ucap pria tersebut dengan sopan.

Lana hanya tersenyum manis.
"Lana,lo juga kecelakaan ya sama seperti nico ? "tanya agatha dengan pelan.

"Iya ka"

Lana menjelaskan keterangan dokter tadi kepada keluarga nico,agatha dan ayahnya sangat lemas.

"Lana,mata kamu bengap nak,kamu juga sepertinya baru pulang sekolah. Apa kamu tidak dicari kedua orang tuamu nak ?sebaiknya kamu pulang dulu,beristirahat. "
Ucap alden ayah nico dengan lembut.

"Orang tua saya telah wafat,saya hanya bersama dengan kakak saya sekarang ia lagi kuliah dan mengurus perusahaan papah yang ada di Indonesia,dan setelah ia lulus ia pergi ke Jerman urus perusahaan alm.papah yang satu lagi. Aku mau nunggu nico sampai sadar om,aku ga mau kehilangan nico lagi. "

Alden mengangguk dan sangat prihatin dengan anaknya dan lana.
Dokter memasuki ruangan membawa kabar gembira.
"Permisi,apa anda keluarga dari pasien nico ?"

"Iya betul. "

"Pendonor ginjal untuk pasien nico sudah ada,dan indetitasnya di rahasiakan,pendonor juga tidak butuh biaya untuk ginjalnya. Ia menyumbangkan ginjalnya dengan ikhlas. Dan setelah pasien sadar dengan kondisi sangat membaik pasien bisa langsung di operasi." ucap dokter dengan panjang.

"Bagi pendonornya,kami mengucapkan terima kasih teramat sangat,dan juga terimakasih dok atas informasinya. " balas alden dengan senang.

Kami semua senang dengan berita tersebut.
Tangan lana yang masih memegang tangan nico,kini nico telah sadar dari koma. Tangannya sudah bergerak pelan.

"Nico,anak papah bangun sayang "

Nico membuka matanya perlahan ,dan melihat lana yang memegang tanganya.
"Nico,kamu sadar "

"Lana,ka agatha,papah. " ucap nico sangat lemah.

Reflek lana langsung memeluk nico dengan penuh kasih sayang.
"Nico,jangan ninggalin aku lagi .. hikss.. aku sayang sama kamu"

Nico mengeluarkan senyum manisnya."Shutt,kamu jangan nangis aku kan udah bangun. "

Alden dan agatha langsung memeluk nico dengan erat.
"Papah,aku kangen papah dan juga ka agatha."

"Kami juga sangat merindukan kamu nak. "balas alden sambil tersenyum.

"Lo tau gasih kita semua khawatir sama lo nic,apa lagi lana " timpal agatha memberikan senyum lebarnya.

**********