3. Let Go Of

193K 8.5K 56
                                    

"Calya! Pulang!"
Hiro langsung menarik kasar Calya yang masih menangis dalam pelukan Adam. Ia mencengkram kuat tangan Calya yang membuat Calya yakin bahwa cengkraman tersebut akan membuat bekas luka. Dengan cepat Hiro menyambar tas dan sepatu Calya yang berada di sofa dan membawa Calya pergi dari tempat itu. Calya menyempatkan untuk melengah pada Adam yang tampak kebingungan dengan apa yang terjadi.

   Hiro mendorong paksa Calya masuk dalam mobilnya dan melempar sembarang sepatu dan tas Calya ke jok belakang. Entah apa yang membuat pria itu sangat marah. Tapi, Calya benar-benar takut saat ini. Ia memang sering melihat Hiro bersikap dingin padanya, tapi ini adalah pertama kalinya pria itu marah padanya. Calya mencengkram kuat tempat duduknya, karena Hiro mengendarai mobilnya dengan sangat laju. Pria itu seperti melampiaskan amarahnya dengan mengemudi seperti ini.

   Ketika sampai di rumah Hiro kembali menarik paksa Calya memasuki rumah mereka. Tidak menghiraukan Calya yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Namun, langkah kaki keduanya sontak berhenti ketika melihat seseorang yang duduk di sofa rumah mereka.

"Mami..." Ucap keduanya bersamaan

"Aduh, anak mami kok kompak banget. Mami jadi senang" seru mami Hiro sambil memeluk Calya dan Hiro bersamaan.

"Mami bisa aja" ucap Hiro sambil merangkul Calya. Calya bisa melihat kalo pria itu sudah meredam amaramahnya.

"Mami ngapain tengah malam disini? Sendiri lagi. Daddy mana?"

"Tanyanya satu-satu dong sayang" seru mami Hiro sambil menepuk pelan lengan Calya

"Mami itu disini, karena mau kasih kejutan buat kalian. Daaaannn Daddy lagi ada perjalanan bisnis"

"Kejutan?" Tanya Hiro bingung

"Em"

"Kejutan apa, mih?"

"Kejutannya adalah.... Bulan maduuu" seru mami Hiro heboh yang hanya di tanggapi syok kedua anaknya

"Kok kalian nggak senang sih" ucap mami Hiro dengan muka sedihnya. Calya merasa senang dengan mami Hiro yang super ekspresif.

"Bukan gitu, mih. Mamikan tau Hiro lagi sibuk, begitu juga dengan Calya. Kami sama-sama kepala perusahaan yang memegang tanggung jawab besar loh"

"Tapikan mami mau cepat-cepat punya cucu"

"Iya, Hiro ngerti perasaan mami. Tapi mami juga ngerti kamilah. Kami masih sama-sama sibuk untuk memiliki anak, mih"
Mendengar penjelasan Hiro, Mami Hiro langsung tertunduk lesu memasang muka sedih dan duduk di sofa. Dengan cepat Hiro langsung menghampiri maminya.

"Mami, jangan beginilah"

"Tapi, mami pengen liat kalian itu lebih bahagia. Kamu itu terlalu sibuk. Mami bisa liat kalo Calya itu merasa kesepian disini. Selain itu, mami ngerti kalian menunda punya baby itu karena kalian masih canggungkan. Karena kalian menikah di jodohkan! Karena itu, mami siapkan waktu untuk kalian bedua agar kalian lebih saling mengenal satu sama lain"

Calya tersenyum mendengar penjelasan mami Hiro. Ia tidak menyangka ibu mertuanya sangat perhatian pada mereka.
Hiro melengah menatap Calya. Seperti meminta kesepakatan mengenai keinginan maminya. Dan Calya mengangguk setuju.

"Oke, kami akan pergi bulan madu. Tapi cuma sebentarkan" ucap Hiro yang langsung mengubah ekspresi mami Hiro.

"Cuma seminggu kok. Tiga hari di Bali, empat hari di Tokyo. Kenapa ke Tokyo? Supaya kamu bisa kenalin Calya dengan keluarga kita yang ada di sana. Nanti di Bali kamu nginap di hotel, tapi pas di Tokyo kami tinggal di rumah kita. Kami sudah menyuruh Haruka untuk bersih-bersih di sana"

Our Wedding [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang