Calya melangkah mundur. Melepas pelukkannya pada Hiro. Matanya tertuju pada Hiro yang juga sedang menatapnya sambil tersenyum.
"Kenapa tidak pernah menghubungiku?"
"Aku sibuk agar bisa menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat"
"Tapi kamu sudah janji untuk terus menghubungiku!" Ucap Calya kesal
"Walau aku tidak menghubungimu, aku tetap memantaumu dari bodyguardku"
"Kamu langsung menjawab telponmu begitu Anton menghubungimu, tapi kenapa begitu sulit menjawab telpon dariku?"
"Yang penting aku sudah disini sekarang" ucap Hiro kembali memeluk Calya erat. Menghirus aroma tubuh yang begitu ia rindukan. Berminggu-minggu ia menanti saat bertemu dengan wanitanya ini.
"Tuan sudah datang?"
Begitu mendengar suara Anton, Calya langsung melepas pelukan Hiro. Wajahnya memerah dan salah tingkah karena Anton yang melihatnya mereka pelukan.
"Kenapa kau datang tiba-tiba?" Tanya Hiro kesal karena Anton merusak suasana
"Maafkan saya. Perut saya sedang bermasalah jadi saya buru-buru kesini untuk menjaga ibu Calya" ucap Anton sambil menundukkan kepalanya
"Cepat bereskan tas Calya dan bawa pulang. Kami akan pulang duluan"
"Tunggu dulu. Biar aku yang bereskan barang-barangku sekalian periksa Anton karena sejak tadi ia terus bolak-balik toilet" ucap Calya dan berjalan memasuki rumah sakit yang diikuti oleh Anton
"Kenapa lebih peduli pada Anton? Calyaa!" Teriakan Hiro membuat Anton tertawa.
Selama ini bosnya selalu berwibawa didepannya, ini benar-benar kesempatan langka baginya bisa melihat tingkah bosnya yang kekanak-kanakan.
"Ya! Kenapa kau tertawa!" Teriakan Hiro kali ini sukses membungkam mulut Anton.
***Calya menatap Hiro yang begitu fokus pada kemudinya. Tangan kirinya menggengam tangan Calya sedangkan tangan kanannya diatas kemudi.
"Kamu makan dengan baik disana?"
"Ya"
"Bohong"
"Aku makan dengan baik kok"
"Tapi kamu terlihat kurusan" ucap Calya memicingkan matanya
"Aku sengaja diet, supaya lebih tampan. Jadi bagaimana? Aku lebih tampan sekarang?"
"Bohong"
"Baiklah-baiklah, aku bohong.Oleh karena itu, mulai besok masakkan aku makan-makan enak. Aku benar-benar merindukan masakkanmu"
"Lembur terus ya disana?" Tanya Calya kembali
"Tidak juga"
"Tapi kantong matanya terlihat begitu jelas"
"Liatlah, tanpa menelponku pun kamu tahu apa yang aku lakukan" ucap Hiro membuat Calya cemberut dan melepas genggaman tangan Hiro.
Melihat tingkah Calya membuat Hiro tersenyum. Dengan tetap konsentrasi pada kemudinya, ia meraih tangan Calya dan menggenggamnya kembali.
"Aku memang lembur karena aku tidak bisa tidur. Karena aku merindukan wanita yang biasa aku peluk sambil tidur" ucap Hiro mengecup singkat punggung tangan Calya
"Di Australia kamu kerja atau belajar gombal sih? Dari tadi ucapan kamu itu berlebih terus"
"Tapi sukakan?" Goda Hiro tepat saat mereka sampai dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding [END]
RomansaAku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa sedih, menangis dalam pelukmu. Aku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa takut, berlindung dalam tubuhmu. Aku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa dingin, meminta kehangatan dalam...