Adam menatap foto-foto yang terpajang rapi di kamarnya. Ia tersenyum sinis sesaat. Semuanya penuh dengan kenangan bersama Calya.
Ingatannya kembali pada ucapan Calya beberapa yang lalu. Saat wanita mengatakan telah jatuh cinta pada Hiro. Jujur, Adam meragukan ucapan Calya, entah mengapa ia merasa itu hanya alasan Calya. Adam tahu bagaimana Calya. Bahkan Adam yang sudah mengenalnya sejak SMP baru bisa resmi pacaran ketika SMA. Calya orang yang sulit percaya pada orang lain. Dan, mengingat sikap Hiro padanya membuat Adam semakin yakin.
"Aku yakin, kita masih punya kesempatan untuk bersama"
***
Calya berjalan masuk ruang keluarga dan mendapati Hiro sedang menonton TV. Pria itu tampak bosan dan hanya mengonta-ganti siaran tanpa minat.
"Kau pulang telat lagi?"
"Ah... Ya... Tadi aku menemui Adam" jawab Calya ragu
Hiro sempat terdiam sesaat setelah mendengar jawaban Calya "Bisa masakkan aku makan malam?"
"Oke"
Kali ini Calya masak nasi goreng iga untuk Hiro. Calya juga bersyukur karena Hiro bukan orang yang pilih-pilih makanan. Ia selalu makan, apapun yang Calya masak untuknya.
"Kau juga mau makan?"
"Ya" jawab Calya sambil melahap makanannya
"Kau tidak makan dengan Adam?"
"Makan. Tapi aku tidak menikmatinya. Apa yang akan kau lakukan malam ini?"
"Aku akan membaca. Mengapa kau makan begitu terburu-buru?" Hiro menatap Calya dengan bingung. Biasanya Calya selalu makan dengan diam dan pelan. Sangat berbeda dengan malam ini.
"Aku mau menonton film. Ini sudah malam aku harus cepat menontonnya"
"Kau bisa melakukannya lain kali kalau tidak punya waktu banyak" ucap Hiro santai
"Tidaakk bisaa!"
Hiro menatap Calya dengan bingung"Aku sudah sangat penasaran dengan film ini! Aku tidak bisa menundanya lagi"
"Dengan merelakan jam tidurmu?"
"Ya...!" Seru Calya sedangkan Hiro hanya geleng-geleng menatap Calya
Calya duduk di sofa menatap tv dengan wajah serius. Sedangkan Hiro duduk di lantai bersandar pada sofa sambil membaca buku. Namun, sesekali matanya tertuju ke arah tv.
"Ya! Kenapa endingnya seperti ini?" Seru Calya sambil menyeka air matanya.
Mendengar ocehan Calya membuat Hiro tersenyum geli. Dari awal ia sudah menebak kalau film ini akan sad ending.
"Aku sangat kesal!" Teriak Calya sedangkan tangannya sontak mengacak dan menarik rambut Hiro yang duduk tepat di dapannya
"Kalau kau kesal, kenapa melampiaskannya padaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Wedding [END]
RomanceAku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa sedih, menangis dalam pelukmu. Aku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa takut, berlindung dalam tubuhmu. Aku ingin sekali, berlari padamu saat aku merasa dingin, meminta kehangatan dalam...