Dengan sekali hentakkan, tubuh mungil si gadis langsung berada di dekapan Jackson. Jackson berlari kencang tidak mengindahkan teriakan Christopher sang Beta yang mengatakan berulang kali jika yang ia tolong adalah seorang werewolf hunter.
Jackson ingin mengabaikan gadis yang berada di dekapan nya saat ini, mungkin ia bisa saja berbalik kembali ke pack nya dan meminta para anggota pack untuk mengurung nya sebagai tahanan, membunuh, atau membiarkan nya mati kehabisan darah.
Namun tubuh Jackson malah melakukan hal terbalik, saat ini tubuh nya tidak seratus persen Jackson. Karena di dalam sana ada Sirius yang mendominasi kegiatan Jackson untuk menyelamatkan Summer.
Langkah Jackson melambat seiring tulisan berpelang Magnus Hospital itu terlihat, Jackson menghela napas. Ia menatap gadis yang masih berada dalam pelukan nya.
Ia kembali bergegas melanjutkan langkah, yang sempat tertunda.
"Alexander!"
Jackson berteriak memanggil Alexander salah satu dokter terbaik dari Magnus Hospital. Ia memandang kesegala arah, matanya menangkap hampir lima suster datang menuju arah Jackson sambil membawa satu buah brankar. Di susul Alexander di belakang mereka.
"Cepat letakkan dia di sana Alpha" perintah Alex.
Jackson mengangguk, ia bergegas meletakkan si gadis dengan hati - hati. Langkah Jackson mengikuti kemanapun brankar itu berjalan, saat ia berbelok ke kiri maka Jackson juga akan mengikutinya.
"Kau tunggu disini saja, Alpha"
Alexander menahan langkah Jackson saat pemuda itu ingin melangkah masuk kedalam Ruang Gawat Darurat. Sontak saja tangan Jackson langsung menarik kerah baju Alex.
"Kau-"
"Kurasa kita tidak perlu bertengkar, karena ini hanya akan membuang waktu untuk menyelamatkan Mate mu" potong Alexander. Ia menepis cengkraman Jackson yang masih melekat kuat di kerah baju nya. Kemudian Meninggalkan Jackson yang masih mematung.
Bunyi pintu bergeser terdengar nyaring saat keheningan terjadi. Langkah pendek Jackson terlihat ragu saat memasuki ruangan di mana Mate nya tengah terbaring lemah, dengan selang infus yang menempel di tangan kanan serta sebuah perban yang melingkar sempurna mengelilingi kepala sang gadis.
Suara derit kembali terdengar saat Jackson menarik kursi yang berada di samping si Mate . Ia duduk seraya memperhatikan lekukan wajah gadis nya dengan sangat teliti.
Kulit putih bak porselen, hidung mancung yang terpahat sempurna, rambut coklat serta poni tipis yang membingkai wajah oval nya membuat Jackson menarik bibir menjadi seulas senyuman tipis.
Jackson mengerutkan kening nya saat sebulir air bening keluar dari mata Mate nya dan jatuh mengenai bantal. Ia mengusap pelan bekas di mana air mata itu mengalir.
"Bermimpi buruk ya?" Tanya nya, walaupun ia tahu jika gadis di hadapan nya saat ini tidak akan menjawab pertanyaan Jackson.
"Aku tidak tau apa yang terjadi padamu sebelum nya, aku juga tidak tau apa yang ku rasakan saat ini adalah senang atau kah marah. Terlebih ketika aku tahu jika kau adalah Mate ku dari kaum yang sangat ku benci" sambung Jackson.
Jackson memandang sendu ke arah Mate nya yang sedang tertidur lelap. Ia mendekatkan wajah nya ingin mencium pelipis gadis itu, namun Jackson mengurungkan niat.
Jackson kembali memandang gadis itu saat berada di ambang pintu, ia menarik napas panjang dan melanjutkan langkah nya keluar dari ruangan [].
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE ✔
WerewolfAndai bisa menentukan belahan jiwa, Jackson jelas tidak akan menulis Summer dalam list gadis incaran nya. Finished : 31 Desember 2016 @kakpiya