10 : m a t e

9.6K 774 15
                                    

Summer melahap semangkuk es krim rasa stroberi dengan lahap. Sesekali bibir tipis nya menggerutu, merutuki betapa bodoh nya ia sudah menerima ajakan Jackson.

"Menemani? Cih- Dia bahkan mengusirku saat rapat di mulai" sungut Summer kesal.

Summer fikir jika ia akan mengikuti acara rapat yang di adakan Jackson, tapi dugaan gadis itu sangat berbanding terbalik.

Jackson meminta Summer agar ia kembali kerumah dengan dalih tidak ada satu perempuan pun yang ikut rapat.

Jadi apalagi kata yang lebih pantas selain kata di-u-sir.

Summer menekan tombol remote tv berulang kali, mencari siaran apapun yang dapat menghilangkan rasa kesal nya.

"Hei! Itu milikku!" Summer tersentak kala seseorang berteriak dari arah belakang, ia meletakkan es krim yang berada di pangkuan nya ke atas meja seraya mengangkat kedua tangan ke udara.

"Kenapa kau memakan nya? Padahal aku sudah lelah mencari es krim ini ke kota" pemuda itu menatap mangkuk es krim dan Summer secara bergantian, ia merengek dan menghempaskan dirinya duduk di sofa sebelah Summer.

"Maaf" Summer menunduk.

Hembusan nafas terdengar di samping nya, Summer mengangkat wajah. Melihat pemuda itu memakan es krim yang tersisa.

"Aku memaafkan mu, lain kali jangan pernah sentuh es krim ku lagi. Kau tahu? Aku selalu pelit untuk masalah makanan"

Summer mengangguk.

Pemuda itu menjulurkan tangan nya kepada Summer "Nethan Will, jadi siapa namamu?"

"T-Tidak! Ini salah, s-seharusnya aku yang menang!" Summer bersikeras menyangkal kemenangan Ethan saat bermain kartu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"T-Tidak! Ini salah, s-seharusnya aku yang menang!" Summer bersikeras menyangkal kemenangan Ethan saat bermain kartu.

Sejak perkenalan singkat mereka, pemuda itu sudah memuji Summer hampir puluhan kali. Salah satu nya adalah Summer terlalu cantik untuk menjadi Mate Jackson.

Summer hanya tersenyum kikuk, lantaran tidak mengerti dengan apa yang pemuda itu bicarakan.

Ethan mengajak Summer ke kamar untuk bermain kartu, mereka bahkan sudah bermain dari belasan sampai puluhan kali. Dan Summer tetap saja berakhir kalah.

Ethan tertawa kencang menatap Summer yang tengah mengerucutkan bibir nya, ia menarik bibir Summer hingga terdengar ringisan dari sang pemilik.

"Kau kalah, lihat kartu King milikku sudah mengalahkan Queen mu" Ethan menyodorkan kartu itu tepat di wajah Summer, membuat gadis itu memundurkan posisi duduk nya.

"Baiklah! Aku kalah, selesai. Aku berhenti" Summer beranjak dari duduk nya, namun sebuah tangan kekar menarik nya untuk kembali duduk ke posisi semula.

Ethan menempelkan jari jempol nya wajah Summer, ia menarik jari nya turun hingga membentuk sebuah garis besar berwarna hitam di jidat sang gadis.

"Kau boleh pergi"

"Menyebalkan" Summer berdecak, ia menampar pelan tubuh Ethan, sedangkan pemuda itu hanya tertawa terbahak-bahak.

Summer menarik gagang pintu, sebelum keluar dari kamar ia menghentakan kaki, namun tetap saja tingkah nya di balas Ethan dengan nada tertawa mengejek.

Blam!

"Apa yang terjadi?" Jackson duduk dengan santai di pinggir kasur, mata nya menatap Summer yang sibuk menutup wajah dengan kedua tangan.

Gadis itu baru saja sampai di kamar Jackson.

"Urus saja urusan mu" jawab Summer sarkastik.

Summer berlalu dari hadapan Jackson, namun tangan nya kembali di tarik paksa oleh pemuda di belakang nya.

"Kenapa dengan wajah mu?"

" Lepaskan Jacks! Apa begini cara Will bersaudara memperlakukan seorang perempuan?"

Summer mendengus, ia menarik tangan nya dan berlalu menutup pintu kamar mandi dengan kencang.

🔰

Buk!

Summer melempar handuk kecil nya ke dada bidang Jackson, ia mengambil posisi duduk di sebelah pemuda itu.

"Aku tahu jika ini adalah kamar mu, tapi aku juga butuh privasi. Jadi bisa kah kau keluar Mr. Will, atau sekedar memakai kaos mu?" Summer memencet remote tv berulang kali, mengindahkan seringaian Jackson.

Tap!

Sekali hentakan Jackson langsung merebahkan Summer di bawah nya, ia mengunci pergerakan Summer dengan meletakkan tumpuan siku nya di samping kiri dan kanan kepala sang gadis.

"Memang nya kenapa? Apa kau akan menghukum ku, jika aku melanggar
privasi mu?" Jackson tersenyum nakal, sedangkan Summer sama sekali tidak dapat berkutik di dalam kungkungan pemuda di atas nya.

Bibir Jackson menempel di pipi Summer, kemudian bergegas menarik diri menjauh "Hei! Apa yang kau lakukan" seakan tersadar Summer duduk dan memukul bahu Jackson.

"Mencium mu, memang nya apa lagi? Atau kau ingin aku melakukan nya di sana?" Jackson menunjuk bibir ranum milik Summer. Spontan saja kedua tangan mungil gadis itu menutup mulut nya sendiri.

Summer menggeleng cepat, sedangkan Jackson tertawa ringan.

"Baiklah, aku tidak akan melakukan nya. Jadi berhenti menatap ku seperti seorang pedofil"

Summer menimbang-nimbang jawaban Jackson, hingga akhir nya ia menangguk walaupun terlihat ragu.

"Jack, tentang hasil rapat hari ini. Apa mereka akan membantuku menemukan Emily?" [].

MATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang