"Wah! indah sekali" Summer tidak henti - henti nya berdecak kagum. Saat ini mereka tengah berada di hamparan bunga daisy, dengan puluhan kunang - kunang yang berterbangan di sisi nya dan Jackson.
"Kau suka? ini tempat favorit ku saat sedang suntuk" Tanya Jackson, ia merebahkan diri nya. Membiarkan Summer yang tengah asik menangkap kunang- kunang.
"Tentu saja! Aku tidak tahu, jika ada tempat seindah ini di hutan"
Summer duduk di samping Jackson, tangan mungil nya bersinar redup. Seekor kunang-kunang telah berhasil ditangkap.
"Terima kasih" ucap Summer singkat.
Jackson berdeham, ia menutup kedua mata nya membiarkan angin malam berhembus menerpa kulit. "Apa rumah yang kita datangi tadi. Itu rumah mu sejak kecil?" Tanya Jackson lagi.
Summer menggeleng "Tidak, kami pindah kesana sekitar tiga bulan yang lalu"
Jackson mengangguk tanda mengerti, ia mengulurkan tangan nya. Menghentak lengan gadis itu agar masuk kedalam dekapan nya, untuk malam ini Jackson mengalah pada Sirius, wolf nya yang sedari tadi meronta ingin mencium feromon sang calon Luna dari jarak dekat.
"J-jacks, apa yang-"
"Jangan salah paham, aku pernah membaca sebuah buku. Jika pelukan bisa meredakan kesedihan seseorang, dan sepertinya kau sedang dalam tahap itu" potong Jackson sebelum kalimat yang Summer lontarkan selesai.
Ia sangat malu, karna (hei! Ini pertama kali nya Jackson memeluk seseorang).
"Y-ya, tapi sepertinya aku tidak apa- apa" jawab Summer mengelak
(Tapi seperti ini juga tidak masalah) sambung nya lagi.
Summer membelalak saat kalimat itu terlintas, ia membuang wajah nya kearah mana saja asalkan tidak menatap pemuda yang ada di samping nya saat ini.
🔰
Aku masih ingat ketika malam itu ia memelukku, pelukan hangat yang mampu menghilangkan beban fikiran ku dalam sekejap.
Rentetan kejadian pahit yang kualami akhir-akhir ini seakan hilang seketika
Malam kian larut, dan kami masih berada di posisi yang sama. Bahkan bulan dan bintang seakan menjadi saksi bisu di antara kami berdua.
Mata ku kian memberat, namun ada satu kalimat yang terngiang ditelinga ku, kalimat yang masih ku ingat jelas hingga sekarang.
"I love you"
🔰
Summer memandang notes di tangan nya, di sana tulisan dengan gaya khas cakar ayam terukir jelas pada kertas kecil berwarna emas.
'Di paperbag ada Dress dan flatshoes yang bisa kau gunakan, pakailah. Aku akan kembali tiga puluh menit lagi - jk'
Summer tersenyum, ia mengambil paperbag di sampingnya kemudian mengeluarkan sebuah dress dari dalam paperbag.
Summer tersenyum lebar saat melihat dress bermotif bunga merah serta sebuah belt kecil melingkar indah di pinggang nya. Sangat cantik, itulah kalimat yang ia lontarkan pertama kali.
Summer kembali menarik keluar sepasang flatshoes berwarna senada.
Ia bergegas berlari ke kamar mandi, memasukkan hampir seperempat sabun mandi beraroma raspberry dan berendam di dalam nya.
Dengan langkah tergesa - gesa Summer menenteng paperbag ke walk in closet, memakai kemudian berputar sembari menatap pantulan diri di cermin saat menggunakan dress pemberian Jackson.
Rambut coklat sepunggung nya di ikat membentuk ekor kuda, terakhir Summer memasang flatshoes di kaki nya.
Suara ketukan terdengar, Summer bergegas berlari mengembalikan handuk yang ia kenakan ke kamar mandi.
"Aku datang!"
Summer membuka pintu tergesa - gesa, gadis itu memandang tubuh pemuda yang menjulang tinggi di hadapan nya.
"H-halo?" Sapa Summer canggung, gadis itu sesekali melirik ke arah belakang Jackson menanti siapa yang akan Jackson kenalkan padanya.
"Apa yang kau lihat?"
"Ah- tidak ada" Summer melambaikan kedua tangan nya di hadapan wajah Jackson, sesekali ia berjingkit kemudian melipat kedua tangan nya di belakang punggung.
"Hari ini, kau akan menemaniku ke acara rapat antar pack" jelas Jackson.
"Pack? Apa itu? Dan kenapa aku harus ikut?"
Jackson maju selangkah, ia menggamit jemari Summer "Mereka akan membantu kita mencari Emily" [].
KAMU SEDANG MEMBACA
MATE ✔
WerewolfAndai bisa menentukan belahan jiwa, Jackson jelas tidak akan menulis Summer dalam list gadis incaran nya. Finished : 31 Desember 2016 @kakpiya