16 : m a t e

9.1K 738 21
                                    

Kelopak mata itu terbuka perlahan, menampakan iris kecoklatan yang tertimpa sinar mentari senja. Summer mengedarkan pandangan nya yang sedikit memburam, memfokuskan penglihatan sembari duduk dan mengucek mata.

Ia mengacak rambut, berniat mengambil segelas air putih yang bertengger di atas nakas sekedar ingin membasahi tenggorokan nya yang kering.

'Meow'

Seonggok bola berbulu tiba - tiba naik kepangkuan Summer, ia terlonjak kaget namun sedetik kemudian tersenyum dan mengusap-usap bulu tersebut.

"Dasar manja" kekeh Summer disela kegiatan nya, ia mengangkat kucing itu tinggi di udara di sertai kembali menenggelamkan diri pada kasur.

Ketukan pintu terdengar, Summer berpaling ke sumber suara. Berjalan tergesa-gesa menuju pintu, mungkin saja itu Emily. Mungkin saja kakak nya sudah kembali.

Summer terkejut bukan main saat membuka pintu dan mendapati Ethan berdiri di hadapan nya. Mata pemuda itu berkilat merah, dengan susah payah Summer meneguk liur. Menyembunyikan tangan nya yang kian gemetar.

"A-ada perlu apa?" Summer memberanikan diri untuk bertanya, ia memandang Ethan yang tengah memperhatikan nya.

"Kita perlu bicara" jawab Ethan sarkastik.

Summer lantas menggeleng dan tersenyum kikuk "Maaf, aku sedang sibuk" gadis itu meminta maaf dan menutup pintu secara perlahan, namun sebelum berhasil kegiatan nya sudah di interupsi oleh Ethan.

Pemuda itu menarik Summer, hingga wajah mereka sangat berdekatan. Mata coklat nya menatap iris si pemuda yang mulai berpendar merah utuh, kemudian diikuti dengan menatap leher putih yang tercetak jelas gambar jemari.

Jantung Summer hampir melompat kala Ethan berkata dengan keputus asaan.

"Ini soal Jack, aku perlu bantuan"

🔰

Sudah hampir dua puluh menit sejak mereka berdua duduk berhadapan di meja makan. Ethan masih bungkam terhadap Summer, gadis itu gelisah ketika mengingat perkataan Ethan.

Rasanya hampir seperti kaset rusak yang terus-menerus terulang.

Ini, soal Jackson;

Ini, soal Jackson;

Ini, soal Jackson.

Apa maksud nya?

Ia padahal ingin mengabaikan semua nya, mengabaikan Jackson serta para werewolf. Summer hanya ingin hidup normal seperti biasa, namun semakin ia menghindar. Gadis itu semakin terjerat pada benang merah yang Jackson ikatkan di kelingking nya.

"Berhenti melukai kakak ku" Ethan membuka suara, menahan emosi nya yang hampir saja tersulut lagi.

Summer berkedip sesaat "Melukai? Aku bahkan tidak menyentuh nya sama sekali"

Ethan menggebrak meja, mengakibatkan teh yang ada di gelas nya menghambur keluar.

"Jangan bersikap seolah-olah kau tidak mengerti! Kau sudah melukai nya selama ini, apa kau tidak tahu? Apa kau pernah berfikir bagaimana tersiksa nya dia saat tahu bahwa bangsa werewolf lah yang sudah membunuh kakak mu? Dia bahkan rela memforsir tenaga nya, hanya untuk menuruti peemintaan bodoh mu mencari Emily!" Suara Ethan naik tiga oktaf.

MATE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang