Epilog

19.5K 841 24
                                    

=3 tahun yang sebelumnya=

Pesawat yang ditumpangi itu mendarat dari Kalimantan ke Jakarta. Seorang laki-laki yang baru saja naik ke kelas 3 SMA sudah tampak menyibukkan dirinya dengan berdiri di depan pintu kedatangan. Pandangannya tidak lepas. Dia tak boleh kehilangan adiknya yang kembar itu.

Sedangkan orang-orang berhambur ke luar satu per satu. Maniknya mencoba untuk semakin tajam. Takut kalau dia ceroboh dan kehilangan keluarga barunya yang sudah lama berpisah karena ikut dengan ayahnya di Kalimantan.

"Kak! Itu mereka!" Suara gadis remaja kelas 2 SMP mengalihkan perhatiannya. Dia Anna Gerenia Pramutja dan Aharon Lando Pramutja.

Aron mengalihkan pandangannya mengikuti arah yang ditunjuk Anna. Di sana, dia menemukan dua laki-laki kembar yang mendorong koper besar mereka masing-masing. Keduanya tampil dengan gaya yang jauh berbeda.

Hampir saja Aron pangling karena lupa siapa pemilik nama Lio dan Astha. Hanya saja, dia masih ingat, kedua adiknya ini bukan kembar identik. Dan setidaknya, itu akan memudahkannya untuk menghapal kedua adiknya yang hampir 10 tahun berpisah dengannya.

"Kak Lio, Kak Astha!"

Teriakan Anna menggema. Kedua laki-laki itu menoleh dan menatap ke arah mereka. Aron menyadari pandangan itu memaku untuk beberapa saat pada Anna, kemudian mereka--Lio--tersenyum lebar. Keduanya melangkahkan kakinya cepat mendekati Aron dan Anna.

Untuk waktu yang panjang. Suasana canggung hadir di antara mereka. Lio sesekali mencoba untuk memecah keheningan dengan banyak menanyai tentang Anna. Adik perempuan mereka yang tumbuh dengan sangat cantik. Bahkan Lio langsung berani menggombali Anna, membuat gadis remaja itu merona dibuatnya.

Sedangkan Astha hanya diam. Aron diam-diam memerhatikan gerak-gerik kedua adiknya. Dia menyadari ketertarikan yang ditampilkan Astha pada Anna. Melirik adik perempuannya sesekali. Memberikan penilaian, kemudian wajahnya memerah sendiri. Seperti ada sesuatu yang dia pikirkan.

"Gimana Jakarta? Udah lama kan nggak di sini?" tanya Aron. Mereka masih berjalan menuju parkiran mobil. Ada sopir yang sudah menunggu mereka sejak tadi.

"Biasa aja, sih. Nggak ada yang spesial." Jawaban itu menarik perhatian Aron. Dia menoleh dan menemukan ekspresi datar dari Astha.

"Flat banget sih, As. Nanti jomblonya nyampe dimari loh," goda Lio.

Astha mendelik pada Lio. Membuat Anna dan Aron menahan tawanya.

"Ih, kok Kak Lio lucu, sih." Anna bersuara. Menggandeng langsung tangan Lio. Bermanja pada sang kakak yang sudah sangat dirindukannya. Terakhir mereka bertemu, dua tahun lalu saat libur lebaran. Itu kebetulan sekali Anna dan Aron bisa berlibur ke Kalimantan untuk menemui ayah mereka. Orangtua mereka tinggal berpisah saat ini.

"Ih, kok kamu cantik, sih," Lio menggoda balik Anna. Mencubit pipi Anna yang terus-terusan memerah dibuatnya. 

Aron tertawa renyah. Maniknya melirik pada Astha sekilas, kemudian menghembuskan napasnya kesal. Baik, dia telah mengambil kesimpulan bahwa Astha berada dibatas antara cemburu atau jengah.

Laki-laki itu mendelik dan melenguh jengkel di sebelah sampingnya, belakang tubuh Anna dan Lio. Maniknya antara ingin menghindar, tapi tetap berpaling untuk melihat kedekatan kedua kakak beradik yang baru bertemu itu. Dia menyadari kalau Astha ingin berbicara sesuatu. Tangannya terkepal seperti gemas dan geram pada suatu hal.

"Kenapa?" bisik Aron pada Astha. "Cemburu? Atau kesal?"

Astha mendelik sebal pada Aron. Mendengus panjang seperti bagaimana dia melakukannya saat melihat tingkah Lio dan Anna. "Kok panas banget ya di sini?"

"Lo suka sama adek lo sendiri?"

Tak ada jawaban. Langkah mereka semakin jauh tertinggal. Astha menoleh dan menemukan Aron. "Gimana cara lo nahan perasaan lo biar nggak suka sama Anna, Kak?"

Dan detik itu, Aron hanya memikirkan bagaimana kelanjutan kehidupan mereka setelahnya. Kedatangan adiknya yang kembar. Bagaimana semua akan dilalui? Aron hanya berharap, tak ada perasaan cinta yang aneh. Karena hubungan saudara kandung, tak pernah lebih dari rasa sayang kakak dan adik. Bukan pria dan wanita. 

=FIN=

Hai Hai Hai ....
Maaf yah kalau ending gak sesuai ekspektasi. Tapi hanya ini sebatas kemampuanku. Meski jelek. Tapi aku bakal berusaha untuk bikin cerita yang lebih menarik dan baik lagi.

Semoga kalian suka.

Dan jangan lupa, baca ceritaku yang judulnya close. Satu lagi, aku punya cerita judulnya ArAli. Ditunggu aja ya publish-nya hehe :)

Dan, Happy SBMPTN's day dan semoga sukses :)

Sister ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang