WS #1

47.1K 1.3K 22
                                    


Happy reading, jgn lupa vote ya !!

# # # #

Tak pernah terbayang di benakku nasibku harus seperti ini, menjadi seseorang yg selalu menunggu di balik pintu, mempunyai tapi harus berbagi, dan tak bisa menyatakan kepada semua orang bahwa dia adalah milikku, tentu saja aku tak akan pernah bisa karena aku wanita simpanan.

Dahulu saat aku remaja, aku ingin menjadi seorang istri, mempunyai keluarga kecil yg bahagia, tapi itu semua hanya impian dan tak akan mungkin terjadi, karena aku harus sadar diri siapa aku.

Perkenalkan namaku stacy anastasya biasa di panggil sisi, ayahku sudah lama meninggal dunia saat usiaku menginjak usia 7 tahun, setelah ayah meninggal aku hidup bersama ibuku, aku hidup dari keluarga miskin, tinggal di sebuah desa terpencil, banyak penduduk desa yg merantau ke kota mencari penghidupan yg layak, begitupun aku.

Bermodalkan dengan ijazah sma aku mencoba merantau ke ibukota, mengikuti seorang sepupuku yg sudah duluan merantau ke ibu kota, nita namanya.

Jika pagi nita bekerja di sebistrinye dan pulang pukul 4 sore, dan jam 9 malam ia pergi lagi bekerja, tapi aku tidak tahu ia bekerja sebagai apa, yg aku tahu ia akan pulang pukul 3 dini hari.

Nita mengajakku melamar pekerjaan di kafe tempatnya bekerja, aku pun setuju mengikutinya. Akupun di terima bekerja di kafe itu dengan gaji yg lumayan untuk kehidupanku dan mengirim uang untuk ibu didesa.

Setelah tiga bulan aku dijakarta, aku bertemu seorang pria, dia pengunjung setia di kafe tempatku bekerja, terkadang aku bingung sendiri karena pria itu selalu meminta aku yg melayaninya, terkadang ia mengajakku mengobrol, yg membuat aku heran adalah manajer kafe tak pernah memarahiku jika pria itu memintaku untuk menemaninya.

Terkadang aku tak enak hati dengan teman2ku yg lain, terkadang aku melihat tatapan iri dari mereka. Tetapi tidak dengan nita, sepupuku yg satu itu selalu menyuruhku untuk terus berdekatan dengan pria itu, ntah apa tujuannya aku tidak tahu, setelah satu bulan barulah aku tahu jika pria itu adalah pemilik kafe tempatku bekerja, maka dari itu nita selalu gencar mendekatkanku dengan pria itu.

Seiring berjalannya waktu aku dan pria itu semakin akrab, terkadang ia mengajakku jalan lebih tepatnya adalah kencan dan makam malam romantis, hingga suatu hari ia menawarkanku sebuah penawaran, awalnya aku marah, sangat marah, hingga malam itu juga aku mendapat kabar bahwa ibu jatuh di sungai saat mencuci dan kepala nya mengalami pendarahan hebat sehingga harus di operasi.

Sedangkan aku, mana mungkin aku mempunyai uang untuk membayar operasi ibu, hingga akhirnya aku menyetujui penawaran pria itu.

Namanya alghazali kohler, pemilik perusahaan kohler company, bergerak di bidang industri tambang dan kelapa sawit. Entah berapa banyak kekayaannya, yg pasti ia selalu mencukupi kebutuhanku bahkan selalu mengistimewakan aku.

Kini aku sudah bisa membeli beberapa petak sawah, rumah, dan membuka sebuah toko sembako untuk ibuku. Tak lupa nita, aku menyuruhnya berhenti menjadi pelacur, ya dari mana aku tahu nita pelacur karena nita sendiri yg mengatakannya, aku membukakanya sebuah usaha toko baju, semua itu karena alghazali, pria tampan dengan sejuta pesona, tapi sayang ia suami orang, sedangkan aku hanya wanita simpanannya.

#####

Aku berdiri di balkon apartment mewahku, apartment ini al juga yg membelinya untukku, ku pandangi hiruk pikuk jalanan ibukota, seperti biasa ramai dan macet.

Ahh ntahla, aku terkadang bosan dengan hidupku, semua yg aku inginkan sudah terpenuhi, tempat tinggal mewah, mobil, iphone, barang2 branded, semua sudah kumiliki.

Aku beruntung karena alghazali bukanlah seorang pria botak gendut perut buncit dan tua bangka, tapi dia seorang pria dengan otot2 yg tercetak jelas di balik kemejanya, perut ratanya yg kotak2 dan wajahnya yg tampan.

Hingga sebuah lengan kekar melingkar di perut rataku yg menyadarkanku dari lamunan, kututup mataku menghirup aroma tubuhnya dalam2, aku tahu ini bau parfumnya al, ia mencium lekukan leherku yg terpampang jelas karena saat ini aku hanya memakai lingerie tipis berwarna pink soft transparan.

"Kenapa diluar? Nanti masuk angin terus sakit gimana?"ucapnya yg masih memelukku dari belakang,

Salah satu kesukaan al dari tubuhku adalah leher, ntah mengapa aku juga tidak tahu, yg jelas kata al leherku itu sangat membuatnya mabuk akan aroma tubuhku.

"Aku sedang melihat pemandangan"jawabku seadanya, ya memang begitulaha keadaanya.

"Aku mau pulang, gina menungguku dirumah",Ya aku tahu, bukan hanya aku yg memilikinya, tetapi ada wanita lain, wanita yg lebih berhak dari pada aku.

"Apa tidak bisa besok saja, aku kan masih kangen honey"ucapku dengan manja, aku berbalik menatap matanya,ku kalungkan tanganku di lehernya,

"Maafkan aku sayang, aku harus pulang, gina sedang sakit"ucapnya, ya selalu saja, gina gina dan gina.

Terkadang aku iri dengan hidupnya gina, mempunyai suami tampan, terlahir dari keluarga kaya, dan selalu di utamakan al.

Anggaplah aku egois, tapi seiring berjalannya waktu diam-diam aku mencintai al, ya siapa yg tak akan mencintainya,untuk kalangan wanita al adalah satu pria yg di cari para wanita, tampan mapan dan ya kalian pasti tahu sosok seorang alghazali kohler, diluar penampilannya yg dingin terdapat sebuah kehangatan. Aku termasuk salah satu wanita yg beruntung karena bisa menikmati kehangatannya.

Katakan aku gila dan bodoh, aku tak peduli, selama al masih bersamaku tentu aku akan menikmati kebersamaan dengannya sampai al akan bosan padaku dan meninggalkan aku.

"Lusa aku berangkat ke bali, kau mau ikut sayang??"tanya al padaku, saat ini aku sedang duduk di tepi ranjang bersama al.

"Apa gina ikut?", tentu saja aku mau jika al tidak membawa istrinya,

"Hmm iya, tapi aku mohon, untuk kali ini saja, ikutlah bersamaku, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi",jelasnya padaku,

Asal kalian tahu, tepatnya 6 bulan yg lalu, aku menyetujui permintaan al yg saat itu mengajakku pergi ke paris, bayangkan ke paris, tetapi nasib ku sial, selama satu minggu aku hanya di hotel, menatap indahnya kota paris hanya dari balkon hotel, itu semua karena istrinya al,gina. Al tidak bisa menemuiku karena katanya gina sakit. Dan kali ini aku tidak mau kejadian waktu itu menimpaku lagi.

"Sepertinya tidak al, jika kau mengajak istrimu"ucapku berjalan kearah cermin meninggalkannya yg menatapku dari tepi ranjang.

"Oh ayolah sayang, untuk kali ini saja, aku berjanji",kalau al sudah memasang muka manis seperti itu mana bisa aku menolaknya,

"Oke baiklah, aku ikut",keputusanku akhirnya.

Dan aku berharap kejadian waktu itu tidak terulang lagi.

****

Setelah kami melakukan aktifitas panas tadi, al pun pamit pulang ya lagi-lagi karena gina sudah menunggunya, lalu aku bisa apa.

Kulirik jam dinding menunjukkan pukul 10.00 malam, aku raba sisi samping ranjang yg tadi di tempati al, terkadang setiap malam aku merindukan al tidur di sampingku, memeluk erat tubuhku tapi semua itu tidak mungkin.

Selama 3 tahun aku menjalin hubungan gila dengan al tetapi tidak pernah semalampun al tidur bersamaku, alasannya masih sama, gina membutuhkanku. Tidak tahukah kau al, aku juga menginginkanmu.

Al datang menemuiku hanya 2 atau 3 kali seminggu, itupun karena mencuri waktu dari kegiatan bekerjanya,

Ah sudahla, bukankah tujuan awalku hanya demi uang, jadi singkirkan rasa cinta, mungkin saat ini aku hanya butuh tidur, kupejamkan mataku menuju alam mimpi.

########

Hai jangan lupa vote dan komentnya

WANITA SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang