Part #13

15.3K 796 26
                                    

"Cintaku memang tidaklah indah, tetapi cintaku ini tak kan pudar di makan waktu"STACY ANASTASYA.

# # # # #

Al menoleh menatap sisi, di genggamnya erat jari jemari sisi, sisi hanya diam menunduk, sungguh ia tak tahu apa yg harus ia ucapkan saat ini.

"Aku tahu saat ini kau sedang mengandung, tidak perlu kau tahu aku tahu dari siapa tapi aku mohon sisi, kembalilah padaku"sisi hanya diam hatinya kembali dilema, siapakah yg harus ia pilih.

"Tapi...a..ku..aku.."sisi terdiam, tak bisa meneruskan kata2nya, terjadi keheningan sela beberapa menit, sebelum akhirnya sisi kembali bersuara.

"Aku...aku..tidak bisa al",sisi menunduk, sementara al sudah berdiri dari duduknya.

"Ya tuhan sisi, apa yg ada di fikiranmu? Kau tahu yg kau kandung itu anakku, lalu mengapa kau mau menikah dengan digo? Sementara ada aku, ayah kandungnya",ucapnya menghadap sisi,sisi semakin menunduk. Sisi menahan air mata yg akan jatuh di pelupuk matanya. Jujur saja saat ini sisi sedang di landa kebingungan. "Anak al? Tidak tapi anak digo ah bukan2 ini anak digo? Tidak ini anak al. Ya tuhan.. anak siapa ini?"batin sisi.

"Apa kau bisa menghadapi keluargaku jika mereka tahu yg kau kandung itu anakku bukan anak digo?, itu artinya kau sama saja menjatuhkan dirimu kejurang",kini al menggeram frustasi, entah bagaimana lagi caranya meyakinkan sisi agar mau menikah dengannya,

Al duduk bersimpuh di hadapan sisi, di dekapnya tubuh sisi. Tubuh mungil ini adalah tubuh yg selalu al rindukan, dekapan hangatnya membuat al lupa akan jati dirinya, lupa dengan kenyataan bahwa ia lelaki beristri.

Sisi, wanita yg membuatnya menemukan kembali arti cinta. Sisi, wanita yg selalu bermain di fikirannya. Bagi al, sisi adalah segalanya. Apa lagi saat ia mengetahui bahwa gina menipunya selama ini.

Al melepas pelukannya, di dongakkannya kepala sisi agar bisa menatapnya. Mata mereka bertemu, al bisa melihat dengan jelas mata coklat terang itu basah akan air mata, membuat hati al berdenyut sakit. Ia tahu bahwa sisi saat ini sedang tertekan. Tapi mau bagaimana lagi, ia menginginkan sisi dan bayinya. Apapun caranya, is harus bisa mendapatkan sisi.

"Aku mencintaimu,stacy anastasya",.dikecupnya lama dahi sisi, setelah itu al menyatukan dahinya dan dahi sisi, serta hidungnya dan hidung sisi,

"Aku memberimu waktu 2 hari untuk berfikir, gunakanlah waktu itu sebaik2nya, serta gunakanlah fikiranmu dengan sebaik2nya",ucap al sebelum ia pergi meninggalkan sisi yg menangis terisak.

# # # # # #

Sisi berjalan mendekat ke ruangan digo, sisi akan membicarakan semuanya pada digo. Setelah berfikir cukup matang mungkin ini adalah jalan yg harus ia lakukan. Namun langkahnya terhenti saat melihat seorang anak kecil sedang menangis tersedu2 di bangku taman. Bahkan seorang suster yg menjaganyapun tak mampu mendiamkannya.

Sisi pun melangkah mendekati anak kecil itu, ya sisi sangat mengenal sosok anak kecil ini. Sisi pun semakin melangkah mendekat hingga anak kecil itu bisa melihat wajah sisi walaupun samar karena matanya yg tertutup air mata.

Anak kecil itu menatap sisi, "tante cantik",gumam anak kecil itu, di usap matanya yg berair untuk memastikan penglihatannya. Setelah anak kecil itu bisa melihat dengan jelas bahwa yg di lihatnya ini benar kenyataan.

"Tante cantik...",ucapnya berlari lalu berhambur memeluk kaki sisi. Sisi pun tersenyum menyambut pelukan anak kecil itu.

Sisi pun menyuruh suster rani pergi, suster rani pun mengerti, ia tahu bahwa wanita di hadapannya ini adalah calon istri atasannya sekaligus calon ibu untuk malik. Anak digo.

WANITA SIMPANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang