Prepare.

662 41 1
                                    

Normal POV

Sakura terbangun dari tidur nyenyak nya. Ia mengucek kedua mata nya yang masih terasa berat dan memaksa untuk menutup kembali.

Masih dengan rasa kantuk nya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu, Sakura melihat bayangan nya dicermin yang berada di depan nya.

"Cukup mengenaskan untuk gadis seperti mu." Gumam Sakura sendiri.

Lalu, ia memutuskan untuk segera mandi, mengingat kemarin ia baru mandi satu kali sepulang dari kantor hokage.

Usai mandi, Sakura menggunakan pakaian sehari-hari hari lalu keluar rumah pagi-pagi tanpa sarapan.

(Dasar Sakura! Kalau kamu lapar, bayi mu juga lapar!*jadi orang jangan asal bicara kaya author ya*ane kan soak*)

****

Siang hari......

Tepatnya di Perpustakaan Konoha.....

"Konichiwa, Sakura-chan.!" Sapa Ino yang kebetulang ada di perpus saat itu.

"Konichiwa, Ino. " Balas Sakura lalu kembali sibuk dengan buku nya.

"Umm..., boleh kah aku bertanya?" Tanya Ino dengan halus.

"Tentu. Silahkan."

"Kamu ada misi, ya kemarin lusa?" Tanya Ino duduk didepan Sakura.

"Iya." Jawab Sakura singkat.

"Misi apa?" Tanya Ino kepo.

"Aku hanya menyelesaikan misi ku yang tertunda." Jawab Sakura sedikit panjang.

"Takigakure kah?" Tanya Ino lagi.

"Hhh..."

Sakura hanya menghela nafas panjang lalu menutup buku yang ia baca.

"Dari reaksi mu, sepertinya saat kamu menjalankan misi ada masalah. Kalau tidak keberatan, aku bisa mendengar cerita mu." Kata Ino cemas.

"Ino...., haruskah aku menjalani kehidupan yang sangat pahit ini?" Tanya Sakura menundukkan kepala nya.

"A-a-aku...., aku tidak bisa mengatakan nya!" Kata Sakura membenturkan jidatnya ke meja.

"Tidak perlu terburu-buru. Kamu bisa ceritakan besok, atau lusa."

Sakura tahu maksud baik Ino. Dan mulailah Sakura menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.

Mendengar itu, Ino tidak mampu berkata apapun. Jika mengatakan selamat atas kehamilan Sakura, saat ini bukan disaat yang tepat. Dan jika mengatakan kamu harus sabar, Ino takut jika dengan kata-kata itu Sakura patah semangat.

Dalam keheningan mereka berdua, tiba-tiba saja seekor burung mendarat di bahu Sakura dengan membawa kertas kecil yang diikatkan pada kaki nya.

Sakura mengambul kertas itu dan memperlihatkan kertas itu pada Ini usai membaca nya.

"Ino,  apakah kamu berpikir sama dengan ku?"

"Iya. Kita harus sampaikan ini kepada Hokage-sama."

Mereka pun segera pergi menuju ke tempat dimana Hokage berada.






****





Yay!!!! Ketemu mu sama ane, Si Author yang Gaje, dan Soak ini!



Setelah cerita ini selesai, mungkin author bakal prei nulis selama 2-3 bulan. Setelah itu, serial fanfict kakasaku buatan ane akan di update setelah lebaran.












Salam        :    Axteryx.

UNIQUE: The LOVER PEOPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang