"Jika itu keputusan kalian maka...., tinggal."
Tiba-tiba saja, Kakashi menghilang bersama orang yang berada di belakang nya lalu.....,
BLAR!!!
****
Di pusat desa Konoha.....
*pasar malam.
"Sakura! Coba lihat lampion nya!! Bukankah itu sangat cantik?! Apa kamu mau aku membeli kan nya untuk mu?!" Pekik Ino antusias saat melihat kedai dimana menjual berbagai macam bentuk dan warna lampion. Hiasan lampu.
"Ino, kamu rileks sekali. Padahal aku yakin..., sekarang ini keadaan sangat genting disana." Kata Sakura khawatir sambil mendampingi Ino berjalan menuju kedai Lampion.
"Sudahlah Sakura. Yang terpenting sekarang kamu tenangkan pikiran mu." Kata Ino menenangkan Sakura yang sedari tadi khawatir.
'Jangan sampai Sakura tahu rencana hokage sama.' Batin Ino.
Flashback*
Tok tok!
"Masuklah!"
"Saya Ino Yamanaka. Saya dengar dari Yamato- sensei, hokage sama memanggil saya."
Tampak Ino, gadis berambut pirang muncul dari balik pintu.
"Ya, saya memang memanggil mu kemari. Kemari dan jangan lupa kunci pintu nya. Ini hal penting." Kata Tsunade dengan penuh ke tekanan.
"Jadi.., apa yang ingin hokage sama katakan kepada saya?" Tanya Ino setelah mengunci pintu rapat-rapat.
"Haruki.., atau Kakashi. Entah mengapa, aku berfirasat tidak baik tentang nya. "
"Aku berfirasat bahwa, tidak ada cara lain untuk menghentikan Kakashi....., selain dengan cara..... membunuh nya."
"Apa?! Kenapa seperti itu?! Apakah tidak bisa jika meluluh kan hati nya agar ia kembali menjadi seperti semula?! Aku takut nya..., Sakura mulai menyukai Kakashi. Setiap kali ada waktu senggang, dia selalu membicarakan tentang Kakashi. Apakah jika dengan membunuh Kakashi, Sakura dapat tenang?" Tanya Ino tersentak kaget saat mendengar rencana Tsunade.
"Itulah tugas kamu di sini." Jawab Tsunade tenang.
"Eh?"
"Kamu harus membuat Sakura melupakan Kakashi di benak nya jika memang Sakura telah jatuh hati pada kakashi." Jelas Tsunade sambil menatap jendela.
"Baiklah saya mengerti. Selain hal itu, apakah ada yang lain?" Tanya Ino.
"Tidak. Kamu boleh pergi namun jangan samapi lupa akan tugas mu itu."
Flashback off*
"...no! INO!!" Teriak Sakura membuat Ino tersadar dari lamunannya.
"Eh, iya?" Tanya Ino yang sudah tersadar dari lamunannya.
"Kamu kok melamun sihh?" Tanya Sakura dengan nada khawatir.
"Enggak kok. Udah yuk lanjutin jalan-jalan nya." Ajak Ino mengalihkan topik pembicaraan.
'Dasar Ino aneh!' Gerutu Sakura dalam hati.
Wuzzz...
Tiba-tiba angin berhembus kencang. Udara menjadi dingin. dan tiba-tiba saja Sakura mendapat firasat buruk yang akan terjadi.
BLAR!!!!
Sebuah ledakan besar terjadi di tengah desa. Warga sekitar segera berlarian mencari tempat perlindungan. Ino dan sakura yang melihat ledakan tersebut segera menuju ke tempat ledakan itu terjadi.
"Sakura! Sebaiknya kamu pergi ke tempat pengungsian warga yang telah disediakan!! Disini terlalu berbahaya untukmu dan juga ka--"
"Persetanan dengan aku dan kandungan ku INo!! Aku akan ikut berperang!!"
"Ja--"
"Aku salut dengan keberanian mu, istri ku."
Sakura mendengar suara Kakashi langsung saja menoleh kearahnya. Tampak ia sedang berdiri tegap dengan seorang pengawal dibelakangnya yang Sakura yakin orang itu adalah Shen.
"Jangan sebut-sebut sahabat ku sebagai istri mu dengan mulut kotor mu itu!! Kamu tidak pantas menyebutnya!!" Bentak INo menyadari keberadaan Kakashi.
"aku tidak berbicara dengan mu! Dasar gadis tidak tahu diri!" Bentak kakashi balik.\
"Apa maumu?" Tanya Sakura ketus.
"Aku tidak pernah melihat dirimu mengucapkan seketus itu." Kata Kakashi mendekati Sakura.
"Mari kita slesaikan masalah kita di tempat lain. Biarlah desa ini diurus Shen." lanjutnya.
Tiba-tiba saja, Kakashi mengaktifkan sharingan nya dan meng-kamui dirinya bersama Sakura menuju demensi ruang dan waktu.
.
.
.
.
.
.
Update sorry lama.
Tunggu aja yakk...
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUE: The LOVER PEOPLE
Fanfiction"JIka memang benar mencintai seseorang dengan tulus, maka tidak akan pernah ada yang namanya perselisihan." -Sakura A/N : Revisi.