Pada saat itu, Desa Konoha memang benar-benar diambang kehancuran. Bagaikan di kendalikan, seorang Hatake Kakashi yang tidak segan-segan nya membunuh, serta menyiksa para orang-orang yang tidak bersalah. Sementara itu, Shen seorang pengikut Kakashi tidak lagi memunculkan Batang hidungnya. Entah kemana dia, tapi sepertinya bantuan Shen tidak lagi dibutuhkan.
Sedangkan Sakura, dia baru saja saat keluar dari demensi ruang dan waktu. Dia tidak tahu dimana dia, tetapi dia tahu kemungkinan dia berada di mana. Dia segera berlari menuju desa Konoha yang dia yakin sekarang telah hancur berantakan namun masih ada harapan.
Saat sakura sampai di perbatasan desa Konoha, dia dapat melihat gerbang desa sudah rata dengan tanah. Api berkobar dimana-mana menimbulkan udara yang bersih bercampur dengan asap api tersebut membuat sesak napas. Mata Sakura tidak dapat melihat denga jelas sekeliling karena asap tebal menutupi pandangannya.
Duar!!
Suara sebuah ledakan terdengar dipendengaran Sakura berasal dari selatan Konoha. Segera saja Sakura menuju tempat tersebut. Pandangan Sakura terhalangu oleh kepulan asap. Beberapa menit kemuadian, Sakura dapat melihat sosok seorang berjubah hitam berdiri membelakangi nya.
"Sensei!" Teriak Sakura memanggil sosok itu yang ia yakini sebagai Kakashi.
"..."
Tidak ada jawaban dari sosok tersebut. Sakura kembali berucap,
"Sensei, kumohon jangan seperti ini. Mari kita bicarakan bersama masalah mu dan jangan melanjutkan pertarungan ini." Sakura dengan perlahan-lahan berjalan mendekati sosok Kakashi tersebut dan Sakura memegang bahunya perlahan.
"Se-sensei.." Ujar Sakura namun..,
Brak!
Tubuh Sakura terbanting begitu saja ke tanah entah bagaimana caranya. Sakura meringis kesakitan.
"Argh!!"
"Sudah berakhir, Sakura." Kata Kakashi menginjak leher Sakura.
"Be-belum terlambat untuk membenahi segalanya, Ka-kashi." Sakura berucap dengan terbata-bata dan beusaha menyingkirkan kaki kaki Kakashi yang menginjak lehernya.
"Membenahi? Hahaha..!! Yang benar saja, Sakura. Omong kosong apa yang kau katakan itu, heh?!" Teriak Kakashi dan melembar tubuh Sakura sehingga menabrak batu yang sangat besar.
Bruk!
"Asal kau tahu saja, Sakura. Aku melakukan sesuatu yang benar! Konoha menjuluki satu-satunya keluargaku yang tersisa dengan seseorang yang egois hanya karena gagal dalam misi sehingga bunuh diri karena menahan rasa malu! Konoha tidak menghargai pengabdian keluargaku!" Teriak Kakashi memegang kerah baju Sakura.
"Bukan berarti kau harus melakukan balas dendam, Kakashi." Sakura memegang kedua tangan Kakashi yang memegang kerahnya dan menurunkan tangan itu.
"..."
Sakura menatap lekat-lekat mata onyx Kakashi. Tatapan tajam yang Kakashi tunjukkan pada Sakura lama kelamaan memudar dan berganti tatapan lembut kepada Sakura.
"Kau tahu, Kakashi? Aku bertemu dengan ayah mu ketika aku dalam perjalanan kemari. Beliau menyampaikan pesan padaku untuk mu. Beliau berkata 'Semua akan baik-baik saja ketika kau menikmati hidup dengan segala kebaikan'." Kata Sakura tersenyum.
"Dia berkata tanpa berpkir! Apa kau tahu betapa sulitnya hidup?! Mengapa dia malah menyuruhku untuk menikmati hidup dengan segala kebaikan sedangkan dia memilih untuk mengakhiri hidup?!" Bentak Kakashi kembali mencengkeram kerah baju Sakura.
"Karena beliau tidak sanggup melihat anaknya menderita karena orang tuanya." Kata Sakura.
"..." Kakashi terdiam.
"Ya kau benar, bahwa tindakan beliau adalah sebuah kesalahan. Akan tetapi, beliau tidak ingin anak satu-satunya menjadi seperti diriny. Beliau ingin kau lebih baik dari padanya merkipun hanya satu langkah berada didepannya." Sakura kini gantian menatap Kakashi dengan tatapan yangsangat tajam, menunjukkan keseriusannya.
"Percayalah, padaku. Bahwa kau bisa memutar balik jalan hidup mu ke jalan yang lebih baik dari pada ini." Sakura kini tersenyum kearah Kakashi.
"Tidak bisa." Kata Kakashi dengan cepat.
"Apa?"
"Aku tidak akan bisa memutar balik segalanya. Semua ini sudah terlalu sulit." Jawab Kakashi menundukkan kepalanya.
Sakura mengangkat wajah Kakashi agar ia dapat menatapnya.
"Lihat, aku. Percayalah padaku Kakashi, bahwa segalanya dapat kau ubah. Mudah saja. Tatap aku dan aku akan membantu mu."
Kakashi menatap Sakura.
"Gomen. Sudah kukatakan pada mu bahwa aku tidak bisa."
Jleb!
"Uhuk!"
"Ti-Tidak!!"
****
Gomenne, minna autor baru bisa update sekarang. Apabila ada yang punya pertanyaan, silahkan ketik pertanyaan dikolom komentar dan author akan menjawab. Don't forget for voting!!
Hug love, Axteryx! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIQUE: The LOVER PEOPLE
Fanfic"JIka memang benar mencintai seseorang dengan tulus, maka tidak akan pernah ada yang namanya perselisihan." -Sakura A/N : Revisi.