Hilang

676 28 3
                                    

Sebuah tangan mencekal pergelangan tangan Shen yang hendak menghantam tubuh Sakura kembali dengan sengatan petir yang membuat awan bergetar. Marta Sakura langsung beralih pada sosok Kakashi yang tiba-tiba bangun dari posisi tidurnya dengan wajahnya kusut dan tak bertenaga.

"Mungkin kau bisa mengabil alih tubuh ku, tapi tidak dengan Sakura." Kakashi melempar tubuh Shen jauh-jauh dari keberadaan Sakura. Dengan bersusah payah, Kakashi berdiri di depan Sakura menghalangi Shen agar tidak dapat mencapai keberadaan Sakura.

"Cih, aku tidak menyangka jika kau akan dengan mudah melepaskan akupuntur itu dengan mudah." Shen berdecih kesal saat bagun dari keadaan duduk nya.

"Kau memilih lawan yang salah. Kau hanyalah seseorang yang haus akan kehormatan." Kakashi mencoba untuk berdiri dan menahan rasa sakit yang terasa di organ dalam tubuhnya.

Shen menatap Kakashi tanpa mengalihkan pandangannya sedetikpun. Kakahi juga sama seriusnya. Dia mengumpulkan kekuatannya yang tersisa untuk melancarkan serangan terakhirnya sebelum dia benar-benar mati. Sakura yang mengetahui keadaan Kakashi yang memaksakan diri langsung berdiri dan mendorong tubuh Kakashi sekuat yang ia bisa sebelum Shen melontarkan semburat api hitam dari tangannya. Sakura untung saja dapat segera menghindar bersama dengan dia mendorong tubuh Kakashi. Dengan kekuatannya, Sakura membawa lari Kakashi sejauh yang ia bisa dari keberadaan Shen. Kakashi terkejut karena Sakura bertindak diluar pemikirannya.

"Apa yang kau lakukan?! Kita hampir menang!" Ujar Kakashi menepis tangan Sakura yang masih menggandeng tangannya dan menariknya untuk berlari lebih jauh lagi.

"Mustahil jika memang terjadi dalam keadaan seperti ini." Jawab Sakura dengannada rendah serendah mungkin yang ia bisa.

"Jangan menjadi seorang pengecut! Apa yang ada didalam pikiran mu?!" Bentak Kakashi yang naik pitam dengan ulah Sakura yang berlari menjauh dari Shen yang menjadi musuh mereka sekarang. Kakashi menganggap Sakura merupakan seorang pengecut.

"Pengecut? Kalau begitu kau juga seorang pengecut. Bisa-bisanya kau pergi tanpa memberitahuku setelah menikah dan tiba-tiba muncul bersama seorang penjahat?" Sakura terus menggenggam tangan Kakashi guna untuk menahannya agar tidak kabur.

"Orang itu mencoba merebutku dan sekarang mencoba untuk merebut mu. Apa kau pikir aku akan diam saja?" Kakashi melepaskan tangan Sakura. Sakura menghadangnya.

"Aku tahu itu. Tapi kalau gegabah begini kita yang akan kalah." Sakura memegang kerah baju Kakashi.

"Setidaknya aku bisa mengalahkan untuk terakhir kalinya." Kakashi memegang tangan Sakura dan melepas tangannya yang memegang tangan Kakashi.

"Apa maksudmu untuk yang terakhir kalinya? Jangan becanda! Kita harus menyusun rencana agar tidak ada korban jiwa!" Sakura memekik marah. Sedikit dia tahu bahwa mungkin Kakahi tidak akan hidup dengan lama.

Raut wajah Sakura menjadi sedih, dan Kakashi menghela nafas panjang kemudian dia memeluk erat Sakura dalam pelukannya dan sesaat kemudian Sakura terisak. Kakashi mengusap rambut merah muda Sakura.

"Tidak bisakah kau tinggal lebih lama? Kenapa kau seerti ini?" Sakura berkata dengan lirih dan tidak membuat suara tangisannya lebih keras.
"Apa aku membuat mu kesulitan? Apakah karena aku hidupmu menjadi serumit ini?" Sakura melanjutkan kata-katanya.

"Tidak, itu tidak benar. Dan sebaliknya malah aku yang membuatmu kesuitan. Aku bukanlah tipe orang yang akan mudah dekat dengan seseorang dan aku yang menyulitkanmu. Tapi pilihan ku kali ini pasti tidak akan membuatmu kesulitan lagi. Percayalah, bahwa kau bisa mengatasi segalanya selama sisa hidupmu. Jangan pernah sekali-kali kau memaafkan ku. Dengan begitu kau bisa hidup."

Dengan cepat Kakashi membuat Sakura pingsan dan tergeletak ditanah. Kakashi menatap sendu kerah Sakura kemudian tiba-tiba saja Shen sudah ada di hadapan Kakashi dengan senyu yang menjengkelkan.

"Jadi, kau sudah memutuskan piihan mu?" Shen tiba-tiba mengeluarkan sebuah pedang panjang yang tajam.

"Bukan berarti aku akan mengikutimu. Disini aku yang aka mengakhirimu." Dengan berbekal dua kunai di kedua tangannya, Kakashi menerjang sosok Shen yang ada dihadapannya.

Shen dengan mudah menangkis serangan Kakashi dan dia tertawa senang.

"Bukan hanya mati, jika kau melawan ku kau akan menghilang bagaikan debu pasir. Apakah kau ingin melihat istrimu menangis?" Shen mundur beberapa langkah untuk mempersiapkan serangan berikutnya.

"Aku tidak pernah takut untuk mati." Kakashi kini kembali menyerang Shen.

"Kalau begitu mari kita lihat siapa yang akan tertawa nanti." Shen dengan senyum bahagia juga menerjang Kakshi.

Suara benturan benda besi sangat bising dan terdengar sangat nyaring. Meskipun begitu Sakura sama sekali tidak bergeming dan matanya tertutup rapat.

Ditengah pertarungan, tiba-tiba Kakashi menghilang dan Shen tampak terkejut. Dia melihat sekeliling dan hanya ada tubuh Sakura yang tergeletak ditanah. Dengan perlahan-lahan Shen mendekati Sakura kemudian berjongkok disamping tubuhnya.

"Apa kau membuat dirimu sebagai umpan? Dasar cacing tanah." Shen mengarahkan pedangnya ke leher Sakura dan diwajahnya terukir senyum puas.
"Aku tahu kau dibelakang ku."

Ketika Shen membalikkan badannya, sebuah kunai menancap tepat di jantung Shen, sementara pedang milik Shen menancap pada jantung Kakashi.

"Kau....." Shen tidak dapat mengeluarkan kata-kata lagi karena tubuhnya tiba-tiba kaku.

"Aku melapisi racun pada kunai ini, kau tidak akan lagi hidup dengan lama." Kakashi berkata dengan suaranya yang serak. Kemudian dia melepaskan tangan Shen dengan paksa dan melempar tubuh Shen dengan sisa tenaganya.

Kakashi kemudian jatuh berlutut disamping tubuh Sakura.

"Berjanjilah untuk tidak akan pernah memaafkanku Sakura." Kakashi menggengam tangan Sakura.
"Dengan begitu kau bisa hidup."

Perlahan-lahan siulet Kakashi ditanah menghilang. Dari ujung kaki, tubuhnya menghilang kemudian terus menjulur ketangannya dan tangan Sakura terjatuh ketanah dengan keras ketika tidak ada yang menompangnya lagi.

Dan ada akhirnya hanya tersisa sepasang potongan baju yang terdapat pedang yang melubangi baju dan berdapat bercak darah disekitarnya.

Hanya potongan baju itu yang menemani Sakura di malam yang dingin itu.

Sekarang semuanya sudah berakhir. Semuanya berakhir dan tidak ada yang tersisa kecuali kenangan berbunga yang tidak pernah dilupakan.







































~~Axteryx~~

UNIQUE: The LOVER PEOPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang