Ciuman yang terasa hangat dileherku membuatku hanya mampu mendesah dan menikmatinya.
"I want you Cinta..."bisiknya mesra.
"Abiel..."
Seketika itu juga mataku terbuka.
Mimpi!
Ya. Aku hanya bermimpi, mimpi yang terasa aneh. Mimpi yang mampu membuat jantungku berdegup cepat.
Sudah hampir satu tahun ini aku memimpikan mimpi aneh itu. Dan aku tidak tahu siapa dia yang membuatku selalu gelisah dan sport jantung.
"Cinta..." panggil Isla yang muncul dari balik pintu.
Tampak wajahnya yang tersenyum ceria dan lucu dengan sanggul kecil dikepala bagian belakangnya.
"Oh..lu masih flu?" Isla masuk kekamar dan menyentuh dahiku. Sudah tiga hari ini aku terserang flu.
"Orang yang aneh. Flu dimusim panas!!" dengusnya yang kusambut dengan cengiran.
"You like my mom..!!"protesku.
Aku jadi kangen mama tapi malas kalau harus pulang kesana.
Aku turun dari tempat tidur mencari sendal hello kitty ku yang terlempar kesana kemari sejak kemarin malam.
"Hei..hei...mau kemana??"tanya Isla.
Aku hanya melambai dan membuka pintu kamarku yang remang-remang.
"woi Cin..!!" kembali Isla berteriak.
Berisik banget kan? Dah mirip emak-emak dipasar. Mana suaranya cempreng ga ada lembutnya sama sekali apalagi masuk ketelingaku menggema dan menyebabkan polusi suara.
"Gue mau ambil ice cream!!"seruku seasalnya.
"Ta...lu ga boleh makan ice cream!!lu sakit!!"seru Isla mengekor dibelakangku.
"Dan gue saranin lu ga keluar kamar begini..."aku tak mau dengar Isla bicara lagi. Senang sekali aku menggodanya. Lagian udah biasa juga dengan gaya cuek begini, lah kita aja jomblo semua. Jomblo massal.
"Hai Christ!!"sapaku saat melihat Christ teman satu flatku juga yang sedang menuang minum.
"Ta!!lu itu ya...susah deh.." Isla masih melanjutkan protesnya dan aku masih melanjutkan menggodanya.
"Hei...speaking english please..."pinta Christ.
"Mau berapa sendok gula?"tanya Christ dengan logat kansasnya yang kental.
Aku mengernyitkan alisku, heran siapa yang ditanya. Christ tahu betul takaran gula bila kami ingin minum teh atau kopi.
Aku berbalik dan pandanganku seketika bertemu dengan mata abu-abu yang menarik. Tampak berseri-seri dan terlukis senyum yang menawan.
Tunggu dulu, itu bukan senyum tapi tertawa mengejek.
Pluk.
Ice cream yang tadi hendak masuk mulutku terjatuh mengenai kakiku dan spontan aku berjingkat kaget.
"Cinta!!! Lu bikin lantainya kotor..."protes Isla seraya berkacak pinggang.
Berasa ada petasan ditelingaku.
"Hai ladys please.. don't start again!! Abiel in here..."desis Christ malu.
"What??!" aku bergumam.
Nama itu nama yang sama.
"Abiel..sorry.." kata Isla dan Christ bersamaan.
Nah kompak mereka.
Aku mendongak menatap sosok dihadapanku yang masih tersenyum itu.
"Pacar siapa?" tanyaku akhirnya tapi sungguh itu pertanyaan bodoh.
"CINTA!!!"Seru Christ.
Naik satu oktaf!
Aku nyengir karena Christ tak tahu maksudku.
"Kami berteman...kau ingat waktu ada yang menjambretku distasiun tempo hari?" tanya Christ.
Aku mengangguk.
"Dia menolongku...oh ya Abiel...kenalkan ini satu lagi teman satu flatku. Sama dengan Isla dari Indonesia.." kata Christ lagi dengan logat kansas yang dibuat selembut mungkin.
"Cinta..ini Abiel..."kata Christ memperkenalkan.
Aku terdiam, sesaat ada yang tak asing bagiku selain namanya.
"Cinta!!"seru Isla.
Aku menatapnya dan heran dan baru ku sadari kalau pria didepanku itu sedang mengulurkan tangannya.
"Cinta..."kataku ragu seraya menjabat tangannya.
"Abiel...Abiel Wade..."katanya pelan.
"Well.. nice your hair style.."ucapnya sambil menahan tawa.
"What??!"kataku kaget.
Spontan aku memegang rambutku dan berbalik kejendela. Tampak samar dari jendela terlihat bayangan wajahku. Rambut acak-acakan seperti sarang burung, wajah berminyak dan baju tidur snopy berwarna pink yang kancingnya sudah terbuka tiga kancing. Buru-buru aku mengancingkan bajuku dan merapikan diriku.
Saat gelak tawa Christ dan Isla terdengar aku melotot kearah mereka.
"Jahat!!" seruku yang kutujukan pada Isla.
"Sorry... gue udah mau bilang tadi..tapi lu dah main keluar aja...so..."
"Ladys...this is California...speak english please..." pinta Christ karena Isla nyerocos aja pakai bahasa ibu.
"I'm sorry..."kataku memelas.
"Aku..sebaiknya kembali kekamar..."kataku gugup.
Entah Isla dan Christ melihat apa tidak tapi aku merasa Abiel memandangku terlalu berlebihan. Seakan dia mau memakanku. Aku menggelengkan kepalaku dan segera mengambil air.
"Cinta...kamu flu...tidak boleh minum air dingin..."kata Christ mengingatkan.
"Ah..i-iya.."akupun meletakkan kembali botol air dingin dan segera melesat masuk kamar dengan gerakan langkah seribu andai bisa kenyataannya aku tersandung dan hampir terjatuh karena jurus tadi.
Sesekali kudengar Isla,Christ dan Abiel tertawa. Aku meringkuk ditempat tidurku dan teringat pandangan mata Abiel. Mata itu pernah kulihat.
Tapi dimana?
Sesaat pandanganku tertuju pada pesan yang masuk dihandphoneku.
From : My hero
Bagaimana keadaanmu? Mama bilang kau sakit? Jaga kesehatanmu.. aku sangat mengkhawatirkanmu disini.. pembicaraan kita waktu itu, aku anggap kita tidak pernah membicarakannya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love (by Yui)
ChickLitSemua orang pasti pernah jatuh cinta dan berharap jatuh cinta pada orang yang tepat yang bener-bener lo suka. Tapi kisah gue berbeda... Sebenarnya yang salah jatuh cinta siapa sih? Gue apa elo? Iya...elo...