Suara tawa riuh diluar kamar membuatku terbangun dari tidur sesaatku. Baru beberapa jam yang lalu aku baru bisa tidur. Kedatangan kak Yoga yang tiba-tiba membuatku terkejut dan ditambah sikap Abiel semalam yang aneh. Yah, aku lebih shock dengan tindakannya semalam dari pada kedatangan Kak Yoga yang tiba-tiba. Aku menatap handphoneku dan muncul nama My Hero dilayarnya. Dengan geram akhirnya kuputuskan untuk segera mengganti namanya menjadi kakak ipar mungkin lebih bagus dan tidak menimbulkan masalah baru. Aku menatap layar handphoneku yang berkedip kembali dan muncul wajah sepasang kekasih yang sedang bertengkar. Yah...saat foto itu diambil aku marah karena Kak Yoga melarangku keluar malam tanpa jaket.Aku segera bangkit dan membiarkan handphoneku berdering terus tanpa aku pedulikan. Aku tak peduli dengan kemarahannya semalam. Dia sudah tidak punya hak melarangku melakukan apapun. Ya.. apapun termasuk berciuman dan... astaga.
Apa aku akan menjadi orang ketiga??
Ingatanku kembali pada kejadian tahun kemarin saat acara kelulusanku. Aku membeku seketika saat mengingat kejadian satu tahun lalu.
"Abiel..."gumamku lagi.
Ingatan samar-samar dari kejadian waktu itu dan mimpi itu kembali ku ingat.
Aku memegang bibirku yang sampai detik ini aku masih bisa merasakan bibir lembut Abiel menciumku.
Ciuman itu sama!
"Astaga..."
Panik!
"Apakah...ya Tuhan..."aku berdiri frustasi dan bingung.
-
Aku beranjak keluar karena kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul delapan pagi. Saat kubuka pintu kulihat Chris dengan Isla sedang asyik menggosipkan seseorang.
"Pagi sekali kalian berisiknya!!" dengusku seraya meraih teh hangat digelas Isla.
"Apa ini??" aku mengambil biskuit dipiring dihadapan Isla. Menciumnya dan membalik-balik biskuit itu seolah biskuit itu adalah makanan langka yang sudah tidak ditemukan berabad-abad lamanya.
"apa ini bisa dimakan??" tanyaku pada Isla.
"enakk??" Terlihat Isla nyengir dan Chris melotot kearahku.
"Ok..ok...fine..i will try.." gumamku yang segera menggigit biskuit itu dan sudah bisa kutebak rasanya. Keras seperti batu.
Kurasa Chris memasukkan semen kedalam adonan kuenya.
"Katakan pada kami..." pinta Isla. Aku menatap Isla bingung memang apa yang harus aku katakan?
"Adegan didalam lift..." kata Chris seolah mengerti arti kedua alisku yang naik.
"Kau berkencan dengan Abiel??"tanya Isla.
"Aku...."
"Aku senang Cinta. Akhirnya kau bisa melupakan kak Yoga. Yah...meskipun aku sedikit patah hati..." sahut Isla cepat.
Patah hati??
"Ceritakan pada kami... bagaimana bisa pria setampan Jonathan itu bisa takluk padamu??" desak Chris.
Jonathan? Yeah pasti yang dia maksud Jonathan Rhys Mayer, well Isla dan Chris tahu aku penggemar berat actor itu, danAbiel memang hampir mirip aktor itu hanya badannya lebih berotot. I think...
"Aku...." aku terdiam tak tahu harus bicara apa??
"Bagaimana rasanya dicium lelaki tampan dan kaya itu?" tanya Isla seraya terkikik geli.
Aku menatap Isla dan menghirup aroma teh digelas yang aku genggam erat.
"Kalian berdua kenal sekali dengan Abiel?" tanyaku ragu.
"Astaga...dia adalah pengusaha muda terkaya diItalia Cinta...dia juga salah satu pengusaha kaya di negeri ini..." gumam Chris.
"Pengusaha?" tanyaku bingung.
Kemarin dia bilang dia adalah brandalan tapi sekarang....
"Katakan padaku apa yang sudah kau lakukan dengannya??" Chris meringis penasaran.
"Selain ciuman panas dilift..." goda Chris seraya terkikik.
Ciuman??
Astaga...bagaimana dia bisa menciumku sedangkan dia punya pacar yang sepertinya sangat dicintainya???
"Apa kalian sudah itu??" tanya Isla ragu.
"Apa?" tanyaku balik. Bingung dengan arti kata 'itu'.
"Apa kau sudah tidur dengannya??" tanya Chris dan Isla bersamaan dan tak sabaran karena aku jadi sedikit linglung pagi ini.
"Tidur??" aku terdiam.
Tidur?
Apakah benar itu dia?
Pria di pesta kelulusanku??
Saat kami sedang serius tiba-tiba pintu diketuk seseorang dan dengan sigap Isla menghambur dan membuka pintu.
"Hei...pagi..." sapa suara itu lembut.
"Wah....hai Abiel... kebetulan kau disini...kami sedang membicarakanmu.." kata Chris seraya tersenyum kearahnya.
Aku menatapnya bingung dan gugup buat apa dia pagi-pagi berkunjung kesini?
"Aku??" suaranya heran seraya mengarahkan jari telunjuknya pada dadanya.
"apa yang sedang kalian bahas??" tanya Abiel penasaran.
Dia pun duduk disebelahku dan tersenyum kearahku namun sebelum itu tindakannya membuat kami bertiga kaget.
Dia mencium pipiku dan mengacak poniku seolah aku ini pacarnya saja.
"Kami sedang menanyakan apa kalian sudah tidur bersama?" tanya Chris yang sudah tersadar dari shocknya terlebih dulu.
Abiel menatapku yang bingung. Dia tersenyum kecil sebelum menjawabnya.
"Dia....." Abiel terdiam sesaat seolah-olah mengingat sesuatu atau memikirkan sesuatu.
"Dia sangat luar biasa..." katanya dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love (by Yui)
ChickLitSemua orang pasti pernah jatuh cinta dan berharap jatuh cinta pada orang yang tepat yang bener-bener lo suka. Tapi kisah gue berbeda... Sebenarnya yang salah jatuh cinta siapa sih? Gue apa elo? Iya...elo...