Aku duduk sendiri di cafetaria menunggu Isla yang masih ada urusan dengan dosennya. Berkali-kali aku mengaduk minuman sodaku sambil sesekali melayangkan pandanganku ke penjuru cafetaria.
Aku hanya melambai saat teman-teman seangkatanku melintas dan tertawa. Aku mendengus saat Fabian lewat dan disampingnya Claire mahasiswi kedokteran yang smart dan cantik itu tertawa riang dengannya. Hampir semua pria pasti akan menoleh dua kali jika dia lewat. Tapi dia juga sedikit genit dengan seringnya Claire berganti pacar. Aku hanya kasihan dengan Fabian. Isla sempat menaruh hati pada Fabian tapi semuanya sirna saat pria itu menembak Claire. Dan aku tidak akan lupa bagaimana cerianya Fabian dan terlukanya Isla. Well, meskipun Isla adalah cewek macho tapi hatinya tetap wanita sejati.
"belum jodoh.. " begitu Isla bilang waktu itu yahh meskipun dia sempat menangis dua hari karena patah hati.
"menyebalkan!" umpat seseorang yang membuaku tersedak. Kini Isla duduk dihadapanku dengan wajah kesal.
"jangan bilang lo cemburu?" ucapku dengan bahasa ibuku. Kami berdua sering berbicara dengan bahasa kami jika sedang berdua saja.
"Gue berharap Fabian segera sadar siapa gadis yang dikencaninya!!" umpat Isla kesal. Aku tertawa kecil dan itu membuat Isla jengkel.
Well, dia masih menyukai Fabian.
"baguslah lu tertawa lagi.." ucapnya dengan nada bahagia.
Aku hanya mencibir dan well otakku masih penuh denga Abiel dan Isla tak bertanya lagi sejak aku sadar dari pingsanku. Dia hanya berkata hidupku akan berubah dan aku harus bersiap-siap.
Siap-siap?
Dari apa coba?
Abiel?
Hhh...aku geleng kepala dan membuat Isla menjitak kepalaku waktu itu.
"wait.." Isla merogoh handphonenya dan menerima telfon itu.
"Ng...iya..dicafetaria.." sahutnya pelan dan kemudian menutup telfonnya.
"ada masalah?" pertanyaanku tidak dijawab Isla tapi dia meneguk minumanku dengan segera.
"bersiaplah..." katanya.
Aku menaikkan kedua alisku bingung.
Bersiap untuk apa?
Aku mengernyit saat para gadis di cafetaria berbisik dan menatap kearah belakangku. Aku menatap Claire yang bengong dan tidak menghiraukan Fabian yang bercerita.
Aku menatap Isla yang menatap shock kearah belakangku. Akupun penasaran apa yang terjadi dan saat aku menoleh bersamaan dengan sebuah kecupan hangat menyentuh bibirku."Hai sayang..." suara serak itu membuatku tercengang.
"Aku merindukanmu.." bisiknya setelah menciumku kembali.
Jantungku berdetak kencang dan bisa ku pastikan banyak pasang mata yang shock melihat kejadian barusan.
"Hai La.."sapanya pada Isla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love (by Yui)
ChickLitSemua orang pasti pernah jatuh cinta dan berharap jatuh cinta pada orang yang tepat yang bener-bener lo suka. Tapi kisah gue berbeda... Sebenarnya yang salah jatuh cinta siapa sih? Gue apa elo? Iya...elo...