One Night Stand

10.9K 721 13
                                    

Suara bising ingar bingar musik di discotic ini membuat orang tak perduli lagi dengan kesedihan. Semua bergembira dan berjoget. Seorang dj memainkan musik broken angel dan aku mendengus kesal. Secara nyindir banget tuh lagu.

Nyesek!!

"Dita...joget yuk..." ajak Ivan seraya meraih tangan Dita.

"Udah sono...."kataku seraya tertawa dan mendorong Andita supaya ikut saja ajakan Ivan.

And now lm here, lonely.

-

"Ta..." suara hening dan hanya terdengar suara mama diruang tamu yang asyik melihat majalah-majalah baju kebaya dan gaun pengantin.

"Cinta..." suara rendah pria disampingku yang menarik perhatianku. Akupun menoleh dan menatapnya kosong.

"Akhirnya..."sahutku pelan.

Aku melepaskan nafas beratku yang menghimpit dadaku sedari tadi, nyesek banget.

"Bomnya meledak juga ya..." gumamku seraya terkekeh pelan.

"Gue emang bodoh... seharusnya hari itu gue ga minum..." katanya pelan.

Aku menatapnya yang terlihat frustasi dan melihat keruang tamu. Suasananya berbanding terbalik dengan suasana disini yang mencekam seperti lagi syuting jejak paranormal minus ki Prana sama teh Ana.

"Mama dan Merilyn bahagia...lu juga harus bahagia..."gumamku datar.

"Dan lu??" tanyanya kesal.

Kenapa dia yang kesel sih? Harusnya gue yang kesel dan marah! Tapi udah ga ada energi buat marah.

"Astaga...arrrggghhh..."pria itu berdiri dengan frustasi.

"Berapa kali lu buat itu??" tanyaku ragu. Hening dan pria itu menatapku dengan pandangan penuh penyesalan.

"Sebentar lagi lu jadi ayah..." aku menarik nafas panjang. Ada rasa sesak dan kecewa.

"Cinta...maaf..." katanya lagi.

Kali ini dia berjongkok dihadapanku yang menatap kosong kedepan menembus gelapnya malam.

Coba gue superwomen udah gue laser aja nih cowok, tapi apa gue tega? Secara gue cinta mati ma dia.

"love... like coklat..." kata-kata itu tanpa sadar keluar dari mulutku.

"Coklat..."gumamnya.

"Gue pengen lari ma lu..." ucapnya dengan pandangan kosong.

Aku menatapnya nanar. Mataku berkaca-kaca dan air mata ini siap meluncur keluar. Dasar bodoh kalau segitu besarnya lo cinta gue kenapa lo buat hal bodoh itu??! Sama kakak gue lagi! Double stupid!

"Kalau saja bisa semudah itu...gue ga bisa..."air mataku meleleh dengan cepat. Tapi ga sederas sungai Mahakam.

"Gue cinta lu,Ta..." gumamnya lagi.

"Maaf...gue udah khianati kepercayaan yang lu berikan..." kata-katanya membuat hatiku semakin sakit. Air mata ini mengalir dengan cepat dan tak bisa ditahan.

"Maaf..."katanya seraya memelukku.

-

"Maaf..." gumamku yang segera meneguk minuman dihadapanku dengan sekali teguk.

"Ta...?!" Isla menegurku yang meminum alkohol ini entah yang keberapa.

"Lu bisa mabuk..."katanya kawatir.

"Sepertinya gue ga bisa mabuk..."gumamku.

Kayanya patah hati itu bikin orang jadi kuat minum, contohnya gue.

Love (by Yui)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang