Not First date!!

6.3K 668 6
                                        

Hari ini benar-benar aneh. Pulang kuliah Isla kembali mengingatkanku tentang kencan yang sudah dia atur dengan kenalannya. Ini adalah kencanku yang diatur oleh Christ dan Isla yang keberapa ya?? mungkin ada yang kesepuluh atau dua belas, namun dari sekian banyaknya yang disodorkan padaku tak satupun yang nyantol. Bahkan ada yang datang dengan wajah babakbelur dan minta maaf, ada pula yang datang dengan basah kuyub padahal hari sangat terik, ada yang tiba-tiba kabur dan kali ini entah apalagi. Apa aku sangat menakutkan ya??

Aku segera naik kereta bawah tanah menuju resto yang sudah ditunjuk Isla.
Dan anehnya pria ini juga sama seperti teman kencanku yang lainnya. Terlambat datang atau bahkan hari ini tak jadi datang.

Aku sudah menghabiskan dua cangkir kopi dan seporsi kentang goreng dan juga ice cream saat aku kembali menengok jam tanganku.

"Ten minute again!!" desisku kesal.

Pandanganku terus tertuju pada pintu restoran ini sambil mendengarkan lagu Demi Luvato nighting ale yang sangat kusukai hingga sudah berputar entah berapa kali.

"Ok.finish!!" tegasku dalam hati.

Aku segera melambai kearah pelayan untuk meminta billing.

"Bisa minta billingnya?" kataku dengan senyum terpaksa ketika pelayan itu berdiri dihadapanku.

"Well teman kencanku sedang berhalangan datang.." ucapku saat pelayan itu menatapku kasihan.

"Baik.segera saya ambilkan.."katanya yang kemudian berjalan meninggalkan meja dengan sedikit tersenyum.

"Great!!pasti dia fikir aku berpura-pura.." gumamku pelan.

"Ok.."

"Hei..."kataku bersamaan dengan seseorang yang menyapaku.

Aku mendongak dan melihat seseorang dengan mata abu-abu, senyum lebar, wajah tampan dan jas yang rapi.

"Hai.."kataku gugup dengan senyum lebar.

"Kau sendiri?? atau bersama Christ dan Isla?" tanyanya dengan suara yang merdu sekali didengarnya.

"Aku..." aku terdiam.

Apa yang harus kukatakan?? Bahwa aku ada janji kencan dan ternyata pria yang akan berkencan denganku membatalkannya secara mendadak??

"Cinta..." suaranya kembali menarikku kedunia nyata.

"Aku..."

"Ahh... iya. Kau sedang berkencan ya...apa aku mengganggu kalian?" tanya nya seraya mencari dimana teman kencanku.

Wajahku pasti sudah bersemu merah saat ini.

"Dia tidak datang..." gumamku yang membuat pria dihadapanku ini menatapku iba.

"Jangan mengasihani aku. Aku tidak terlalu tertarik dengan mereka..."sahutku cepat.

Pria ini melebarkan matanya tak percaya. Dan itu sungguh sangat menarik.

"Maksudku aku tidak tertarik menjalin hubungan dengan mereka untuk saat ini..." aku menarik nafas dan menatapnya cemas.

Cemas? Kenapa aku harus cemas? Aku tidak mungkin menyukai pria yang disukai Isla atau Christ.

Hell!

"Aku wanita normal!!" seruku mungkin agak terlalu keras sampai pria itu tersenyum lembut kearahku.

"Nona bil anda..." kata pelayan tadi yang membuat kami berdua menoleh kearah pelayan itu.

"Tuan Abiel...maaf...saya tidak tahu anda disini..." gumam pelayan itu.

Aku menatap pelayan itu yang menunduk hormat padanya dan terlihat sedikit ada takut dipancaran matanya kalau aku tidak salah lihat.

Siapa dia sebenarnya? apakah pelanggan istimewa? tapi kalau dilihat pelayan itu takut padanya.

"Masukkan dalam tagihanku..." katanya seraya meraih bil ditanganku dan menyerahkan pada pelayan itu. Dan dengan segera pelayan itu pergi tanpa menoleh lagi.

"Kau tidak perlu begitu...aku.."

"Tidak apa-apa...jadi...sekarang kau mau kemana? biar aku antar..." ucapnya seraya tersenyum.

Mengantar? well tawaran menarik. Karena jam begini aku tak berani naik kereta dan mahal jika naik taxi.

"Apa kau akan mengunjungi Christ atau Isla?" tanyaku ragu.

"Mungkin begitu...ayo..." katanya seraya menggiringku keluar restoran ini.

Saat sampai diluar aku terkejut oleh kehadiran dua orang bertubuh besar yang menyambut kami.

"Apa kau ada masalah?" bisikku ragu dan takut dua pria itu semakin mendekat.

Love (by Yui)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang