Penasaran!

6.1K 649 4
                                    

"Apa kau ada masalah?" bisikku ragu dan takut dua pria itu semakin mendekat.

Abiel tertawa ringan mendengar kata-kataku. Aku tak tahu kenapa dengan telingaku yang pasti saat dia tertawa aku merasa aneh. Tawanya begitu merdu ditelingaku dan sangat menggodaku.

"Tuan Abiel..." kata pria itu saat sudah dihadapanku. Aku teringat dua pria tadi dan memutar cepat kepalaku membuatku sedikit pening.

"Mereka body guardku.." sahut Abiel saat tawanya sudah berhenti dan tersisa senyum yang menawan.

"Body guard??" tanyaku heran.

Pasti dia orang penting. Apa dia artis atau orang kaya raya??
Kembali kudengar tawa Abiel yang merdu.

"Aku bukan artis atau pengusaha kaya. Aku ini brandalan..." ucap Abiel seolah tahu apa yang ada dalam fikiranku.

"Ayo..ku antar pulang..." katanya seraya meraih tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya tanpa aku bisa menolak.

Aku masih tidak mengerti dengan maksudnya mengatakan dia brandalan.

Brandalan maksudnya apa coba? Mafia begitu? Atau gangster? Serius?

Aku melirik Abiel sembunyi-sembunyi dan bergidik ngeri saat melihat sopirnya yang bertubuh besar seperti Mike Tyson.

Horor!

Sesaat suasana didalam mobil sangat sepi sampai suara handphone Abiel memecah keheningan ini.

"Ya.." katanya dingin dan datar.

Kurasa baru kali ini aku mendengar suaranya begitu dingin. Aku melirik sepintas dari sudut pandanganku dan tampak wajah Abiel sangat tidak asing. Pernahkah aku bertemu dengannya sebelum ini?? Dimana? Nama itu yang selama setahun ini mengahantui tidurku. Tapi bukankah nama Abiel didunia ini banyak dan umum?

"Ada apa?" tanya Abiel yang membuatku terkejut.

"Ah???hahahha...tidak ada..."sahutku gugup. Aku segera mengalihkan pandanganku dari wajah Abiel ke luar kaca mobil. Ternyata tadi tanpa kusadari kepalaku menoleh dan menatap Abiel.

"Oh ya... kau ini pacar Isla atau Christ?" tanyaku mengganti topik.

Abiel mengernyit bingung untuk sesaat sebelum menjawab.

"Ah...tidak usah dija-..."

"Aku bukan pacar mereka berdua...aku pacar teman mereka berdua..." sahut Abiel disertai anggukanku.

Aku tak jadi melanjutkan pertanyaanku karena jawaban Abiel sepertinya tidak ingin diketahui siapa nama teman Christ maupun Isla itu.

"Kami bertemu dua tahun yang lalu dan kami berkencan sejak satu tahun lalu..." jawab Abiel.

"Maksudmu kau dan pacarmu?" tanyaku ragu.

"Iya. Pacarku yang merupakan teman Isla dan Christ..." aku mengangguk seolah mengerti apa yang dia katakan padahal aku masih penasaran wanita seperti apa yang dia kencani.

Pasti wanita itu cantik, sexy, smart dan berkelas. Betapa beruntungnya wanita itu.

"Apa aku mengenalnya?"
Mulutku ga bisa direm kalau otakku lagi penasaran akut.

"Tentu saja. Kau bahkan kenal baik dengannya..." Abiel tersenyum dan menatapku tajam.

"Kenal baik? aku???" tanyaku yang jadi bingung. Berfikir kira-kira siapa orang yang dimaksud Abiel.

"Eh..sebentar.." kataku karena handphoneku berdering.

"Hallo Christ...ada apa??" tanyaku segera begitu telfon menempel ditelingaku.

"..."

"Siapa?? hhh...teman kencanku sudah kabur entah kemana dan aku tidak mau kalau..." aku berhenti bicara karena diseberang Christ sedang memprotes semuanya.

Sesaat terdengar suara bell dan terdengar pula Christ membuka pintu dan berteriak.

"Siapa??
kau bilang siapa??" tanyaku berharap Christ mengulang nama yang baru dia sebutkan.

"Yoga?" gumamku.

Love (by Yui)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang