Malam ini mungkin aku terakhir pulang malam.
"Kau ingin ikut denganku Hairin?" tanyaku pada Hairin.
"Apa boleh?" tanyanya
"Tentu, tapi kau harus diam." Balasku
"Baiklah" lirihnya.
Kami keluar dari toko, dan mengunci toko kami. Kami menyebrang ke gedung depan seperti biasa aku sudah tahu kerjaku, aku masuk ke ruangan kemarin.
"Berani sekali kau datang langsung duduk di tempat kekasihku.!" Ucap kekasih Louise.
"Maaf, saya mengerjakan apa yang kemarin saya lakukan." balasku, disini hanya kami bertiga.
"Kerjakanlah secepatnya, agar kalian tidak lama-lama dengan kami disini." Ucap wanita itu dengan sinis.
"Kak, aku jijik melihat wanita itu." Bisik Hairin
Aku hanya membalas dengan senyuman. Aku duduk di bangku seperti biasa. Kali ini aku mendesign ruangan CEO kantor ini, aku tahu dia pria dingin mungkin seleranya hampir sama dengan papahku. Aku mencoba mengerjakan walaupun belum meminta pendapat louise.
Tak lama Louise dan Ed datang membawa makanan dan minuman mereka.
"Hey Nara, kau sudah mengerjakannya?" tanya Ed.
"Heem" balasku.
"Nara, kau tidak meminta pendapatku dulu?" tanya Louise.
"Aku tahu fashion arahmu kemana, aku bisa melihat di kepribadaan anda sir." Balasku dia hanya menatapku dengan tajam. Astaga apa aku salah bicara padanya.
"Tapi Lou, kau lihat dulu saja. Aku melihatnya suka dengan pekerjannya." Ucap Ed pada Lou.
Louise memeriksa pekerjaanku, wanita itu menatapku dengan tajam. Aku membalas tatapannya, seakan mau berperang dalam perang Dunia ke IV.
"Ah, sayang sekali aku membeli makanan hanya 4, aku tidak tahu jika kau datang Hairin." Ucap Ed, selalu memancing Hairin.
"Aku kesini tidak meminta makananmu Ed." Balas Hairin.
"Ini Nara untukmu." Ucap Ed.
"Thank you Ed." Aku menerima makanan fast food itu dan memberi makanan itu pada hairin.
"Kak, kenapa dikasih ke aku?" tanya Hairin.
"Kau makan saja Hairin, aku tidak lapar. Aku harus mengerjakan ini dengan cepat." Balasku dengan focus pada notebook.
"Kau makan saja makananku." Ucap Louise.
"Honey" geram wanita itu.
"Sudahlah Jes, itu hanya makanan saja." Balas louise.
"Maaf sebelumnya terima kasih, tapi aku tidak mau menerimanya." Balasku dengan tak peduli pada mereka.
Suasana langsung diam hanya suara mulut ed dan hairin yang sedang makan.
"Ed, setelah kau makan antarkan Jessica kembali ke apartementnya." Ucap Louise.
"Apa?" teriak wanita itu
"kau harus pulang jes, sudah malam." Ucap louise.
"Lalu bagaimana dengan mereka berdua aku dan dia sama-sama wanita." Ucapnya
"Tapi aku memperdulikanmu jes, aku tidak peduli dengan wanita lain" ucap Louise dengan nada keras.
Kata-kata itu membuatku sakit, aku bekerja disini hingga malam. Memang aku bukan siapa-siapa tapi ku kira dia berteman denganku karena peduli. Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini, aku tidak mau berlama-lama disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In
RomanceSaat ini kami berdua sedang istirahat di ranjang kami dengan saling menatap. "Apa yang kau pikirkan louise?" tanyaku mengelus rahangnya yang kokoh. "Aku masih membayangkan jika Jessica berhasil.." aku langsung menyelanya. "Louise, lihat aku. Sekaran...