"que bangun, kau belum makan." Ucapnya membelai pipiku.
Aku membuka mataku, ku lihat dia disampingku, lalu aku membangunkan tubuhku ke posisi duduk.
"Pukul berapa sekarang lou?" tanyaku.
"Kau tidur hingga 5 jam, sekarang pukul 8 malam. Ayo kita makan malam di luar." Ajaknnya, aku masih diam. "aku ingin mandi dulu." Ucapku.
"Baiklah, sudah ku belikan dressmu kau pakai kamar mandi disini saja." Ucapnya.
"Lalu aku punya kamar diatas untuk apa tidak ku tempati." Keluhku.
"Untuk kamar anak kita, bagaimana?" tanyanya membuatku malu, bangun tidur membahas itu.
"Ku rasa, aku membutuhkan rumah bukan apartement jika anakmu hadir." Balasku.
"Itu bukan anakku saja, tapi anak kita." Balasnya.
"kau yakin aku bisa hamil?" tanyaku
"Kita belum mencobanya que." Jawabnya.
Benar juga apa katanya.
"Sudahlah siap-siap kita akan diner di luar." Ucapnya.
Aku langsung membersihkan diri, dan memakai gaun yang dia belikan, cukup simpel tapi agar sedikit merah. Aku keluar dari kamar mandi.
"Arrghh" teriakku tak sengaja melihatnya belum memakai celana panjang.
"Que, kau tak apa-apa?" tanyanya menghampiriku.
"Lou, kau tidak memakai celanamu?" tanyaku menutupi mataku.
"Astaga que, ku kira kau terjepit atau apa." Keluhnya.
"Menjijikan" ketusku
"Apa? Menjijikan. Jika kau sudah merasakannya, aku yakin kau akan ketagihan." Ucapnya
"Apa kekasihmu sering merasakannya?" tanyaku
"Yah." Balasnya.
"Kau tidak pakai pengamanmu?" tanyaku.
"Dengar que, walau dia tidak bisa hamil, aku tetap memakai pengaman untuk kualitas istriku dan anakku." Ucapnya.
"Lalu kenapa kau bisa menghamili kekasihmu itu jika kau pakai pengaman bodoh." Kesalku.
"Kau menghina ku bodoh?" tanyanya
"Yah, kau bodoh." Ketusku
"Dia memiliki alasan jika pengaman kami berlubang." Ucapnya sambil memakai celana.
"Lalu kau percaya padanya?" tanyaku
"Mau bagaimana lagi dia hanya memiliki hubungan denganku saja." Ucapnya
"Kau lelaki bodoh yang ku tahu, bagaimana dia di belakangmu berselingkuh?" tanyaku, dia hanya menatap tajam ke arahku.
"Apa? kau ingin marah padaku?" tanyaku
"Tidak, aku hanya heran padamu kenapa kau tidak percaya apa yang aku ceritakan." Tanyanya
"Aku bukan tidak percaya, hanya saja aku merasa janggal. Kau bermain dengan pengaman, tapi .." ucapku terputus karenanya.
"Sudahlah, aku tidak mau berdebat denganmu saat diner kita." Ucapnya.
"Kalau sudah cinta dalam apapun selalu akan di bela." Lirihku.
"Kau bicara apa?" tanyanya.
"Tidak ada, aku hanya ingin pulang setelah makan bertemu dengan Ken, dan besok aku ingin bertemu kakek Hya." Ucapku padanya, dia hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In
RomanceSaat ini kami berdua sedang istirahat di ranjang kami dengan saling menatap. "Apa yang kau pikirkan louise?" tanyaku mengelus rahangnya yang kokoh. "Aku masih membayangkan jika Jessica berhasil.." aku langsung menyelanya. "Louise, lihat aku. Sekaran...