Part - 6

6K 269 1
                                    

Entah apa yang aku pilih, aku memikir panjang pada semua karyawan papah di kantor bahkan di rumah. Aku merasa seperti anak yang akan dijual sebagai jaminan mereka. Hatiku sangat teriris dengan takdir seperti ini, apalagi aku tak tahu tentang pria yang dijodohkan padaku.

"Tenanglah nak, priamu sangat baik." Ucap Paman Chou. Aku berada di dalam mobil menunggu papah berangkat.

"Jika paman dalam kondisi seperti ayah, apakah paman akan menjual anakmu?" tanyaku

Dia tersenyum di depan kursi pengemudi.

"Tentu, ayahmu sudah melakukan usaha lain mencari pinjaman kesana kesini tapi hanya ada salah satu solusi yaitu karena keluarga Kakek Mr. Han membutuhkan calon istri untuk cucunya, dia menjamin perusahaan papahmu."

"Paman, papah tidak tahu pria yang akan aku nikahi nanti." Balasku.

"Gadis paman ini, ayahmu selalu mencari pria yang akan kau nikahi, jika dia tidak baik, dia tidak akan menerima itu, jadi percayalah nak pada ayahmu." Ucap paman, tiba-tiba papah masuk.

"Apa ada pembicaraan yang serius diantara kalian?" tanya papah.

Aku hanya diam, mobil berjalan menuju kantor. Tak lama kami sampai sebelum kami turun, papah menahanku.

"Papah mohon, berikan yang terbaik untuk papah hanya satu kali ini untuk karyawan papah nak. Jika pria itu akhirnya menyakitimu, kami akan bertanggung jawab padamu." Ucap papah.

Aku hanya tersenyum kecut padanya. Aku masuk ke kantor papah, ke ruangan meeting. Papah membuka pintu, aku mengikutinya, terlihat 2 pria berjas sudah menunggu, dan 1 assistentnya berdiri.

"Good morning Mr. Han dan Mr. Anglo" sapa papah.

Mereka berdua berbalik badan. Aku mencoba menebar senyuman pada mereka tapi setelah aku memandangi pria tua itu aku melihat Louise, membuat senyumanku hilang begitu juga dengannya.

"Nara" lirih Louise. Aku hanya diam

"Kau mengenal anakku Mr. Han?" tanya papah

Astaga kenapa Louise itu Mr. Han.

"Dia anak anda? Tapi.." ucapan louise terputus oleh selaan papah.

"Dia menjadi pelayan toko? Yah, dia hanya ingin hidup mandiri saja." Bohong papah.

"Louise – Mr. Han?" ucapku.

"Nak, memang namanya adalah Han Louise Anglo, sebenarnya nama anglo itu nama keturunan ibunya tapi karena menikah dengan pria asing asal Inggris dia memakai nama kita." Ucap Mr. Anglo.

Aku hanya ber-oh ria, Louise hanya memandangku dengan intens.

"Bolehkah aku berbicara pribadi dengan anak anda?" izin louise pada papah.

"tentu saja, kalian butuh pengenalan" balas papah, membuat Mr. anglo tertawa, tidak ada yang lucu.

Louise membawaku ke parkiran, aku di suruh masuk ke mobilnya.

"kau membohongiku ms. Lee?" ucapnya dengan menatap jalanan.

"Aku tidak berbohong, hanya saja kau tidak mengenalku." Balasku

"Tapi itu sama saja." Balasnya dengan keras.

"Kau tidak mendengar aku ingin mandiri kata ayahku?" tanyaku dengan sinis.

"Baiklah, tapi aku tahu kau pergi dari rumah karena tak mau dinikahi olehku kan?" tanyanya.

"tentu saja." Balasku dengan singkat.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang