Part - 20

5.6K 247 0
                                    

"Hoeekk"

"Hoekk"

Pagi-pagi aku muntah-muntah dari bangunku di toilet ini, sial. Semoga nanti malam aku bisa menjalankan fashionshow ini.

Aku harus siap-siap ke kantor pagi ini, ku rasa semua pegawaiku pada sibuk. Apa jadinya jika aku tidak masuk hari ini. Aku berangkat ke kantor selama diperjalanan, aku menghubungi Bibi Niluh.

"Halo Bu,," sapaku

"Halo sayang, kau dimana?" tanyanya

"Aku di hotel, maaf aku tidak mengabari kalian. Aku sibuk untuk persiapan hari ini. Nanti Ibu datang jam 8 ya ke Gedung Wijaya No 13. Aku akan menjadi model hari ini." ucapku dengan bangga.

"Tentu nak, aku akan datang."

"Bu, apa Louise ada di rumah?" tanyaku

"hhhmm, semalam dia pulang sebentar lalu dia pergi lagi." Ucap bibi Niluh.

"Benarkah? Apa dia tahu aku tidak pulang?" aku muak dengan keadaan seperti ini, bisa-bisanya dia pergi tanpa izin kepadaku.

"Sepertinya dia mencarimu nak" jelas Bibi Niluh.

"Baiklah bu, aku harus kerja kembali. Oh ya bu, tolong kirimkan aku minuma gula asam, aku selalu mual sejak kemarin." Keluhku.

"Apa kau tidak memeriksa ke dokter?" tanyanya

"Mungkin nanti bu." Lirihku.

"Baiklah, jaga kesehatanmu, jangan minum alcohol."

"Baik bu, bye"

"Bye sayang"

Aku mematikan ponselku. Tak lama sampai di gedung fashionshow, ternyata disini sangat ramai, semua sangat sibuk.

"Mrs. Han, anda di tunggu di stage." Ucap Mr. Ariclk.

"Oh baik sir, saya akan ke sana." Ucapku.

Ternyata latihan catwalk di stage. Ternyata aku paling akhir, aku beriringan jalan bersama designer kami. Karena dress paling istimewah. Aku lelah sekali latihan, akhirnya kami istirahat.

"Mrs. Han, suami anda sedang menunggu di ruang tunggu." Ucap pegawaiku.

"Baik, terima kasih" balasku, aku menghampiri ruang tunggu. Aku masuk ke dalam, terlihat Louise dengan keadaan buruk.

"Ada apa?" ucapku.

"Kemana kau semalam?" tanyanya.

"Oh, aku menginap di hotel dekat sini karena sibuk dengan acara ini." jelasku.

"Kau tidak memberitahuku?" ucapnya

"Untuk apa? Aku baik-baik saja karena aku wanita yang tangguh" jawabku

"Baiklah, aku tahu itu. Aku ingin bicara soal kemarin." Ucapnya.

"Cukup Louise, tidak perlu dibicarakan lagi." Ucapku dengan kesal.

"Tapi kau salah paham." Ucapnya

"Untuk apa kau menjelaskannya, aku tidak bisa memisahkan kalian." Lirihku.

"Que dengarkan aku," ucapnya terpotng karena ku.

"Jika kau berbicara itu aku ingin kita bercerai" lirihku. Ku lihat dia terperangah dan menggelengkan kepala.

"Jaga bicaramu Mrs. Han. Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu dan tidak ada kata cerai" Ucap Louise dengan tajam.

"Lalu mau kau apakan wanitamu, jika kau tidak menceraikan, Argghh.." rintihku tiba-tiba perutku terasa sakit, aku reflek memegang perutku dan berlutut ke lantai.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang