Terdengar suara air pagi hari seperti ini, membuat mataku terbangun. Ku lihat ken masih tertidur di sebelah kiri dan Louise mungkin berada di kamar mandi. Aku membetulkan resleting bajuku dan pergi ke dapur untuk membuat sarapan mereka.
Aku menyiapkan sereal untuk ken, dan roti bakar keju untuk louise serta coffee. Saat aku membuat coffee, louise datang menghampiriku, duduk di kursi bar seperti biasa.
"Morning que, Bagaimana dengan punggungmu?" tanyanya.
"Morning, lumayan." Balasku dengan singkat, mungkin karena mood jelek di pagi hari setelah bangun tidur.
"que, maaf aku tidak bisa mengantarmu dan ken ke rumah mamah. Aku sudah menyuruh Xan mengantar kalian." Ucapnya sambil meminum coffee.
"Kenapa?" tanyaku
"Kenapa apanya?" balasnya yang tak paham.
"Kenapa tidak bisa?" tanyaku lagi.
"Oh, aku ada urusan di kantor pagi ini." ucapnya.
"Sepagi ini?" tanyaku.
"Yah" balasnya sambil memakan roti bakar sambil memainkan smartphonenya.
Tak lama ken keluar datang menghampiriku.
"Pagi aunt" sapanya aku langsung menciumnya.
"Pagi boy, kau ingin sarapan?" tanyaku dia mengangguk. Aku menaikan dia ke kursi meja makan besar di belakang Louise.
"Aku harus pergi dulu que." Ucap Louise
"Baiklah, semoga urusanmu berjalan dengan lancar." Balasku.
"Haha, tentu que. Ken, maafkan uncle kau nanti pulang diantar aunt ya, jangan nakal boy. Bye ken, bye que." Ucapnya sambil berjalan keluar.
"Aunt sudah, aku mau mandi." Ucap ken
"Baiklah king, ayo." Ajakku padanya, aku memandikan dia dan diriku untuk bersiap-siap mengantarkan keponakanku.
Setelah selesai semua, ternyata di lobby sudah ada Xan menunggu kami.
"Selamat pagi nyonya." Sapa xan
"Pagi xan, panggil aku que saja." Ucapku.
"Maafkan saya mam, saya tidak bisa." Ucapnya.
"Terserah kau saja, keponakanku sudah merengek untuk pulang." Keluhku.
Aku dan ken diantar oleh xan ke rumah mamah, saat di perjalanan pulang, aku melihat louise keluar dari mobil.
"Xan, tunggu sebentar." Perintahku padanya.
Mobilku berhenti. Ku lihat louise sedang masuk ke dalam café bersama mantannya, oh bukan tapi hingga sekarang kekasihnya.
"Ken, disini dulu bersama paman xan, aunt mau beli sesuatu dulu." Ucapku pada ken.
Aku langsung keluar dari mobil, masuk ke dalam café. Mencari mereka, ternyata mereka sedang dipojok café, terlihat café ini di datangi beberapa karyawan kantor untuk breakfast tapi bukankah louise sudah sarapan. Aku menghampiri mereka, wanita itu melambaikan tangan seperti tidak bersalah.
"que." Lirih louise, aku hanya bisa tersenyum kecut kepadanya.
"Ini urusanmu?" tanyaku dia ingin menjawab tapi aku langsung menyelanya. Aku menepuk bahunya.
"Semoga urusanmu lancar Mr. HAN." Ucapku sambil menyeringai padanya dan pergi dari tempat itu.
Sampai di rumah, aku disambut oleh mamah dan kak angel. Mereka tersenyum pada kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me In
RomanceSaat ini kami berdua sedang istirahat di ranjang kami dengan saling menatap. "Apa yang kau pikirkan louise?" tanyaku mengelus rahangnya yang kokoh. "Aku masih membayangkan jika Jessica berhasil.." aku langsung menyelanya. "Louise, lihat aku. Sekaran...