Part - 14

5.6K 252 1
                                    

            Ku lihat jam, hampir 2 jam aku membaca buku di kamar. Aku keluar dari kamar untuk memeriksa mereka, ternyata mereka tertidur dilantai dengan bantal dari sofa. Ku lihat mereka seperti kelelahan. Aku mengambil selimut di kamar untuk mereka. Ku pandangi mereka berdua sangat manis. Apa ini yang dibutuhkan oleh Louise? Aku belum siap, jika pada akhirnya dia akan bahagia dengan kekasihnya. Tak lama ponselku berbunyi pesan masuk.

"Que, aku tidak bisa menjemput ken, besok saja aku jemput ya. Kakak ada masalah dengan angel, aku tidak tahu kenapa sifatnya sekarang berubah setelah pergi denganmu." Keluh kakakku.

"Sabar ya kakakku, dia tetap istrimu dan ibu dari anakmu kak, lakukan apa yang dia mau, jaga kak angel untukku kak. Ken sedang tidur bersama louise kak." Balasku.

"Jika bangun, kabari kakak. Aku ingin bicara pada kenzo que." Balasnya

"Siap, sir" balasku.

Aku hanya bisa tersenyum mendengar keluhan kakakku, astaga kak angel kenapa hingga sekarang terbawa suasana.

"Apa yang kau tersenyumi nara dengan pesan dari seseorang?" ucap louise yang tiba-tiba sudah ada di depanku.

"Astaga louise, kapan kau bangun?" tanyaku karena terkejut.

Aku mengintip ken, apa dia terbangun, ternyata dia terlelap.

"Kau dari mana saja? Aku dan ken lelah bermain hingga kami tertidur." Keluh suamiku.

"Aku membaca sebuah buku di kamarmu, tanpa terasa hingga 2 jam aku di kamar dan kalian tidur dengan pulas." Balasku, sambil ke dapur mengambil minuman untuk membasahi kerongkonganku.

"Kau mau minum apa?" tanyaku pada louise yang duduk dia tas kursi bar dapurku.

"Aku ingin lemon tea ice." Jawabnya dengan pelan.

"Kapan Mrs. Asen kembali?" tanyaku sambil membuatkan minuman untuknya.

"Dia sedang kembali ke rumah mommy, jika kita butuh kita akan memanggilnya." Jawabnya dengan santai.

"Ku kira kau meliburkannya, apa suaminya juga bekerja denganmu?" tanyaku padanya.

"Suaminya adalah assistant daddy, anaknya bekerja menjaga kakek." Ucapnya.

"Benarkah? Berarti mereka adalah kepercayaan keluargamu?" tanyaku dia hanya menganggukan kepala, aku memberikan minumannya.

"Terima kasih" balasnya.

"MOMMYYYYYYYY" teriak ken yang ku dengar, aku langsung berlari meninggalkan dapur menghampiri ken yang ku liat dia menangis dengan posisi masih tertidur.

"Ken, ada apa sayang? Kau mimpi buruk?" tanyaku dia hanya menangis.

"Que, berikan dia air minum ini." ucap louise memberikan segelas air minum.

"Ken, bangun ayo kita minum dulu, ken hanya mimpi buruk sayang." Ucapku sambil menggendongnya. Agak kesulitan untuk mengangkat balita 4 tahun yang dalam masa petumbuhan terasa berat sekali.

"Biar aku saja yang menggendongnya." Ucap louise menarik ken dariku tetapi tidak mau dia hanya bisa menangis.

"Mommy" rengeknya. Aku hanya bisa menghela nafas.

"Ken, jika ken rindu dengan mommy dan daddy kita bisa menghubunginya." Ucap louise pada ken.

"Katanya ken mau menemani Aunt dan Uncle Han" ucapku padanya, dia masih lengket dengan gendonganku.

"Bagaimana kita renang saja ken?" ajak Louise. Ken berhenti menangis dan menoleh kearah louise.

"Kau menyukai renang sekarang ken?" tanyaku dia hanya mengangguk.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang