Part - 10

5.5K 263 3
                                    

            Hari ini adalah hari pernikahanku, acara tidak terlalu besar, hanya beberapa undangan yang datang tapi ku yakin semua itu pembisnis, entahlah aku tak tahu mengenai bisnis. Aku hanya akan bekerja di kantor papah.

Ku lihat Jessica datang ke acara kami. Dia terlihat sangat cantik, dan anggun. Ku lihat di sampingku ya dia sekarang adalah suamiku sedang menatap wanitanya. Tapi tak seharusnya dia memiliki pandangan seperti itu di depan seorang istri bukan.

"Kau terkesima karena penampilanku?" tanya Jessica membisikan pada suamiku, terdengar olehku.

Suamiku hanya tersenyum setuju dengan pendapatnya.

"Hey, selamat ya atas pernikahanmu." Ucap jesica padaku, lalu dia berbisik padaku.

"Kau bisa mendapatkannya secara hukum, tapi hanya aku yang bisa mendapatkan hatinya." Bisiknya dengan wajah sinisnya dan senyuman liciknya.

Aku membalas dengan senyuman remehnya. Aku tidak akan mau bersaing olehnya.

Tak lama ed datang ke kami.

"Jika kau masih memiliki hubungan dengannya dan kau menyakiti Nara, aku tidak akan segan-segan berbicara pada semua keluarga kita dan jika kau membuat Nara menangis aku akan mencarimu" ancam Ed, membuatku menjadi takut.

"Kau berani padaku? Kau menyukainya?" tanya Louise

"Aku menganggap dia wanita baik seperti kakakku sendiri, jika kau menyakitinya aku akan membunuhmu." Ed mengancamnya.

"Kak Nara, selamat ya. Aku ingin keponakan. Cepat berikan padaku." Ucap Ed seperti anak kecil.

"Ed, terima kasih dan doakan saja aku." Balasku.

"Aku akan selalu berdoa untukmu."

"Cepat lamar Hairin." Ucapku

"Dia tidak menyukaiku kak." Keluhnya

"Kenapa?" tanyaku

"Itu karena dia tahu Louise masih menjalin dengan Jessica membuatmu tersakiti oleh karena itu dia tidak percaya padaku." Lirihnya.

"Tenang ed, aku akan membantumu. Ini semua tidak ada hubungannya denganku.

Dia hanya tersenyum padaku.

"Kau menyesal karena pernikahan ini?" tanya louise

" Apa aku berbicara seperti itu?" tanyaku balik.

"Tidak, tapi terlihat dengan rahut wajahmu." Ucapnya.

"Benarkah? Lalu kau mau apa sir?" tanyaku.

Dia hanya menatapku dengan tajam.

Resepsi pernikahan kami tidak begitu lama, akhirnya aku dibawah olehnya langsung ke penthousenya.

"Kamarmu di atas Nara." Ucapnya.

"Aku ingin kamar di bawah." Jawabku.

"Tidak, Nara." Jawabnya sambil meminum wine.

"kenapa?" tanyaku

"Stop, jangan membuatku emosi. Naik ke atas masuk ke kamarmu jika Mrs. Asen telah membuatkan makan malam kau bisa makan ke bawah." Ucapnya.

Aku hanya bisa terperangah, apa salahku dia bisa kesal padaku. Aku tahu dia membeli dengan uangnya tapi aku juga berhak karena aku istrinya. Aku langsung ke atas tanpa sepatah katapun. Masuk ke kamarku entah kamar yang mana, aku asal masuk dan mengunci pintu kamarku.

Aku lelah karena menjalani pernikahan yang aneh ini, pernikahan yang merebut kekasih orang lain, pernikahan tanpa cinta. Astaga aku terperangkap disini seperti burung.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang