Part - 22

5.9K 236 4
                                    

Aku terbangun dari tidurku di ranjang rumah sakit yang tidak begitu nyaman seperti ranjangku. Aku melihat sekitar ternyata Louise masih terpejam.

Pintu kamar rawatku terbuka, ku lihat pertama ternyata momma datang, aku langsung memberikan kode agar tidak berisik, mereka dengan berhati-hati masuk. Ternayata Papah, Kak Welsh, Ed, Kakek, Mommy dan Daddy datang. Aku tersenyum rindu pada mereka.

"Apa kabarmu sayang?" lirih momma.

"Lumayan mam, kalian bagaimana?" tanyaku pada mereka.

"Kami sangat baik, sayang. Bagaimana dengan calon cucu kami sayang?" tanya mommy.

"Baik, grandmam" balasku seperti anak kecil.

Mommy langsung mencium keningku.

"Ouh, kakakku ternyata disana" ucap Ed menghampiri Louise. Ku lihat Ed menjahili kakaknya.

"Apa yang terjadi sebenarnya padamu nak?" tanya kakek, ku lihat sekarang dia dibantu dengan tongkat.

"Aku hanya lelah kek, Kakek ada apa dengan kakek. Kenapa kakek memakai tongkat." Tanyaku.

"Hahaha, jangan khawatirkan kakek, kau tahu ini masa tua kakek sudah dimulai, semoga aku bisa melihat malaikat kalian lahir dan di beri kesehatan." Ucap kakek.

"Pah, kau pasti akan sehat jika kau memakan yang sehat dan minum obat yang teratur." Ucap mommy sepertinya sedikit kesal.

"Sayang, sudahlah. Papah juga selalu melakukan jika diawasi. Dan perketat asupan Papah. Jangan sampai kecolongan kembali kita." Ucap daddy.

"aku hanya makan sedikit" kesal kakek membuatku tertawa, aku yakin kakek pasti makan daging merah.

"Minggir Ed, aku mau melihat istriku." Kesal Louise pada Ed yang sedang menduduki tubuh suamiku.

"Come on, kalian sudah dewasa, kenapa masih seperti itu?" gerutu Daddy pada mereka.

Aku hanya bisa tersenyum.

"Apa kau bahagia sayang?" bisik Papah, aku hanya menaikan alisku.

"Tentu Pah" jawabku.

"Terima kasih sayang." Peluk papah, aku membalasnya.

"Bagaimana permintaan perceraian itu hemm?" ketus kak welsh membuat semuanya diam. Aku menutup mataku sebentar. Mereka meanatapku tak percaya.

"Kau benar kak, aku hanya emosi saja." Lirihku, kak welsh tersenyum dan memelukku.

"Astaga que, kau tak boleh berbicara seperti itu." Keluh momma.

"Kau hampir saja membuat jantungku berhenti" keluh kakek.

"Aku tidak akan mau bercerai dengannya." Ucap Louise dengan tegas. Ku lihat daddy tersenyum, papah dan kak welsh mengacungkan ibu jarinya. Mommy langsung memeluk Louise dan mencium pipinya.

"Mom, aku ingin memiliki baby, jangan menciumku seperti itu di depan istriku." Keluh Louise seperti anak kecil.

"Sorry baby. Aku sangat senang menjadi grandmam." Ucap mommy langsung mencium kening Louise.

"Mommy, aku tidak di cium? Kenapa hanya kakak saja." Keluh Ed seperti anak kecil.

Aku hanya menggelengkan kepala atas kelakuan mereka semua.

"Astaga, aku merasa malu memiliki cucu seperti anak kecil padahal dia sudah membuat anak kecil." ucap kakek membuatku malu.

"Hahaha, sudahlah pah. Yang penting mereka bahagia." Ucap papahku pada kakek.

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang