"Baiklah, silahkan kalian kembali ke kursi masing-masing."
Para panita penanggung jawab pun segera kembali ke kursi masing-masing dan bel istirahat kedua pun berbunyi. Dengan cepat, Tzuyu dan Nayeon bangkit dari kursi mereka dan menuju kantin agar tidak desak-desakkan masuk karena murid-murid sudah berhamburan ke kantin.
Di kantin, Nayeon memesan Samyang dan patbingsu untuknya dan sahabatnya. Tzuyu terduduk di kursi mejanya sambil melihat sekitar kantin dan matanya langsung terbelalak melihat Mingyu dan Minghao berjalan ke arahnya.
Sejenak, Tzuyu tertegun dan membeku tidak tahu harus berbuat apa dan pergi kemana. Keinginannya saat ii hanya satu; Nayeon cepatlah datang! batin Tzuyu berharap. Gadis itu menggigit bibir bawah ketika melihat Mingyu sudah berada di depan matanya bersama Minghao yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.
"Annyeong, Tzuyu-ssi!" sapa Mingyu dengan senyum lebar. Tzuyu menatap Mingyu dengan ragu-ragu.
"A-annyeong, M-mingyu-ssi." sekejap Tzuyu tergergap berbicara bukan karena ketampanannya Mingyu yang membuat jantungnya berdetak, tetapi seluruh siswi penghuni kantin mulai memperhatikan mereka bertiga dengan tatapan dengan tatapan tajam; terutama ke arahnya.
"Tzuyu-a, ini –oh, annyeong kalian berdua!" tiba-tiba muncul Nayeon dengan nampan berisi makanan dan es miliknya dan Tzuyu. Ketika meletakkan nampannya di meja, Tzuyu menatap Nayeon seraya melirikkan matanya ke arah siswi kantin yang memperhatikannya dengan Mingyu saat ini.
"Ah! Arraseo. Mingyu-a, Minghao-a, itu..." Nayeon berbisik seraya melirik ke arah siswi yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Mingyu dan Minghao megernyit tidak mengerti dan akhirnya mengikuti arah lirikkan Nayeon. Mereka mengerti dan langsung menatap siswi yang memperhatikan mereka dan tersenyum.
"Terima kasih untuk kalian yang sudah memperhatikan kita," ucap Mingyu dengan nada lembut tetapi tajam. Seluruh siswi yang memperhatikan langsung berubah merah malu dan mengalihkan pandangan mereka dari meja Tzuyu. Setelah seluruh tatapan sudah tidak terlihat, Nayeon dan Tzuyu menghela napas lega dan Nayeon pun duduk didekat Tzuyu dan memakan Samyang dan tiba-tiba...
"Apa yang membuat kalian kesini?" tanya Nayeon kepada Mingyu dan Minghao.
"Kami hanya berkunjung saja. Tadi sebenarnya tujuan Mingyu kesini adalah untuk meminta tolong ke pada Tzuyu atas membuat proposal dan data artis yang akan datang," Ucap Minghao menatap sahabatnya dengan cengiran lebar.
"Ch-chaega?" Tzuyu mendongak dari tundukannya dan menatap Mingyu dan Minghao berganti-gantian.
"Memang benar kalau misalnya Mingyu dan Tzuyu memiki tugas yang sama. Ngomong-ngomong, kau akan mengundang siapa?" tanya Nayeon menatap Tzuyu dengan penasaran.
"N-ne?"
"Sebentar, logat itu. Tzuyu-a, jangan bilang kalau kau-"
"Kau adiknya Young-woo hyung?" sela Mingyu dengan perkataan sengit dan tajamnya. Tzuyu ragu sejenak dan ragu-ragu mengangguk.
"N-ne. W-wae? Kau mengenal Young-woo oppa?" tanya Tzuyu dengan raut bingung.
"Young-woo oppa? Mworago? Bukankah dia salah satu alumni terhebat dan terkenang di kampus ini?" kaget Nayeon juga. Tzuyu tidak mengerti mengapa Nayeon segitu terkejutnya mendengar bahwa Young-woo adalah kakaknya.
"Ya! Kenapa kalian sangat terkejut mendengar itu, hah?" heran Tzuyu mendesah kesal. Mingyu, Minghao dan Nayeon mengerjap sekali dan menghela napas.
"Ya, kau tidak tau apapun tentang perilaku Young-woo ketika ia masih disini."
Kata-kata Minghao membuat Tzuyu mengerjap dan menatapnya tidak percaya. Ia mulai menatap tajam mata Minghao dan Nayeon.
"Wae? Apa yang dilakukan oleh oppa selama disini? Criminal?"
"Lebih tepatnya bukan hal negative, dia adalah termasuk orang yang termasuk menyukai menggoda yeoja seantero kampus ini hingga suatu saat-"
"Mworago??!" pekik Tzuyu dengan nada tercekat. Mingyu menatap Tzuyu dan ia mulai menenangkan gadis itu karena ucapannya yang sedikit menusuk.
Kakaknya penggoda yeoja disini?
OPPA SALAH SATUNYA??!!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Strike Back
FanfictionSeorang gadis yang awalnya merasa sangat canggung di pertemuan pertamanya dengan seorang lelaki yang berhasil membuat hatinya bergetar. Tetapi ketika melihat wajah lelaki itu mirip dengan lelaki yang pernah menyakitinya, membuat perasaan gadis itu b...