Tzuyu terbelalak kaget mendengar pernyataan ketiga temannya yang tengah duduk menatapnya dengan tatapan heran dan risih.
"Apa maksudmu oppa salah satu geng alumni yang suka menggoda murid-murid yeoja disini? Berarti, oppa adalah-"
"Oppa memiliki mantan salah satu yeoja terkenal disini," sela Nayeon cepat. Kepala Tzuyu kembali berdengyut mendengar pernyataan yakni menyakitkan dari teman-temannya. Ditambah, informasi dari mereka sangat mendadak dan mereka lupa akan statusnya yang masih tergolong "anak baru".
"Ya! Aku tidak mengerti kenapa topik pembicaraan kalian berubah seperti ini! Ditambah kalian melupakan statusku yang masih bisa digolong "anak baru". Apa maksud kalian dan inikah alasan kalian berdua menemuiku, eoh?" kesal Tzuyu berdiri dari kursinya.
Baru saja ia ingin menikmati sehari di kampus yang normal, tetapi berubah drastis menjadi onar yang aneh, yakni juga membingungkan mengapa Mingyu mengatakan bahwa logat bicaranya saat tergergap menyerupai kakaknya. Gadis itu pun berlalu pergi, tetapi tangannya ditahan oleh Mingyu.
Namja itu menahan lengan Tzuyu dengan tatapan penuh harap dan sesalan.
"Mianhae. Aku tidak bermaksud mengungkit kakakmu. Aku hanya mengatakan bahwa kau mungkin saja adiknya Young-woo hyung. "
Tzuyu terbelalak tidak mengerti hingga akhirnya mereka pun duduk kembali dan menghela napas mencoba dari awal.
"Jadi begini, Tzuyu-ssi. Aku ingin menyarankan kepadamu, mau tidak sekolah kita mengundang BTS dan mungkin kau bisa merekomendasikan artis yang sedang teanr tahun ini? Tetapi, kau mengenal salah satu personil band tersebut," kata Mingyu meminum sodanya yang sedari tadi ia genggam.
"Kau mengenal salah satu personil BTS?" tanya Nayeon dengan alis naik.
"Kau mengenal Jimin bukan?" Minghao mengingat-ingat ketika dirinya pernah dikenalkan oleh Park Jimin, salah satu sahabat Mingyu dari BTS.
"Ne. aku mengenal Jimin sejak aku SMP. Ketika mendengar kabar bahwa ternyata Jimin menjadi salah satu personil boyband terkenal seantero Korea, mulailah dia mengenalkan personil lainnya. Intinya aku memang dekat dengan Jimin. Kau sendiri?" tanya Mingyu dengan penasaran. Tzuyu berpikir dan memetik jarinya, pertanda ia mengingat sosok tersebut.
"Aku mengenal Yein dari Lovelyz serta dengan Mark oppa dari GOT7. Aku mengenal oppa sejak aku SMA dan dia tergolong orang yang jarang berbicara, kecuali padaku. Dan untuk Yein, dia sahabat SMA aku dulu dan dia tergolong manis dan lugu.
Mungkin aku bisa memberitahu Yein saja dibanding dengan Mark oppa, karena oppa sedang sibuk dengan tur dan segalanya," jelas Tzuyu panjang nan lebar, membuat Mingyu, Minghao serta Nayeon melongo tidak percaya.
"K...kau tidak bercanda kan?" tanya Nayeon tidak percaya. Tzuyu mendesis kesal dan memakan samyangnya dengan ganas.
"Arraseo, arraseo. Iya, aku percaya. Aku hanya terkejut saja kau mengenal mereka," Nayeon mulai salah tingkah dengan ucapannya barusan. Akhirnya, Mingyu mencatat semua yang dikatakan oleh Tzuyu dan menyuruh gadis itu untuk mengabarinya kembali. Tidak terasa, bel istirahat selesai berbunyi. Akhirnya, keempat teman itu menuju ruangannya kecuali Minghao yang beda fakultas.
"Oppa! Jangan kau cubit pipiku!" erang Tzuyu melihat Mingyu tengah menyubit pipinya yang kian merah. Mingyu tertawa dan mengacak rambut gadis itu dengan penuh rasa sayang.
"Wae? Tidak suka? Kalau tidak suka, akan kucubit lebih keras," gurau Mingyu.
"Oppa!" Melihat raut wajah Tzuyu yang berubah cemberut, Mingyu tertawa terbahak-bahak dan Tzuyu ikut tertawa kecil. Namja itu merangkul bahu Tzuyu dengan penuh rasa sayang. Mereka berjalan menyusuri pantai dan muncullah keisengan Mingyu ketika melihat pasir. Namja itu mengambil segenggam pasir dan memanggil Tzuyu dengan kekehan.
Tzuyu mendesis kesal hingga akhirnya ia berbalik badan. Ketika gadis itu membalikkan badannya, Mingyu menghamburkan pasir digenggamannya ke arah wajah Tzuyu. Sontak, gadis itu terbelalak kaget dan mengejar Mingyu dengan kesal.
"Ya! Kim Mingyu! Sini kau!" sahut Tzuyu dengan kesal tetapi tersenyum. Mingyu memeletkan lidahnya tanda ia tidak mau.
"Anniya! Tangkap aku dulu baru kau bisa memelukku!"
"Ya! Masih sempatnya kau menggombal eoh? Setelah apa yang kau lakukan kepadaku!" tzuyu mengejar Mingyu hingga tiba-tiba lelaki itu berbalik arah. Spontan Tzuyu terkejut hingga ketika tiba-tiba malah menjadi kebalikan. Mingyu-lah yang sekarang tengah mengejarnya dengan cepat.
"Oppa, andwae!" pekik Tzuyu terkejut dan lari sekuat tenaga. Karena kecepatan lari Mingyu yang luar biasa, akhirnya Mingyu memeluk pinggang ramping Tzuyu dan tertawa.
"Aku mendapatkanmu, chagiya." Godaan Mingyu membuat Tzuyu tertawa dan tersneyum ke arahnya dengan tulus. Mingyu mengecup pipi Tzuyu singkat dan berbisik ke telinga gadis itu dengan lembut.
"Saranghae."
"Ya, Tzuyu-a. Gwaenchana?"
Lamunan Tzuyu buyar ketika Nayeon menepuk bahunya dan bertanya pada gadis itu. Aish, kenapa kenangan itu masih saja bermunculan? batin Tzuyu kesal. Gadis itu mengangguk dan menyalin apa yang ditulis oleh dosennya. Ia mencoba untuk focus pada kerjaannya, tetapi kenangan dengan Mingyu masih memaksanya untuk diingat.
Apa yang kupikirkan?
![](https://img.wattpad.com/cover/57556251-288-k618492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Strike Back
FanfictionSeorang gadis yang awalnya merasa sangat canggung di pertemuan pertamanya dengan seorang lelaki yang berhasil membuat hatinya bergetar. Tetapi ketika melihat wajah lelaki itu mirip dengan lelaki yang pernah menyakitinya, membuat perasaan gadis itu b...