Part XIV

614 56 3
                                    


"O..oppa."

Tzuyu terbelalak kaget melihat Jungkook, alias mantannya, datang dengan topi hitam dan kacamata. Namja itu tengah tersenyum ke arahnya dan mendekati meja Tzuyu dengan tangan dijejalkan kedalam saku celana.

"Rupanya kau masih mengingatku," ucap Jungkook turut senang. Tzuyu mengerjap beberapa kali mencoba meyakinkan bahwa yang berada didepannya itu memang Jungkook. Ia memegang kepalanya. Benar, ini bukan mimpi. Astaga! Dirinya sampai tidak terkontrol berada didepan namja itu. Jungkook melepas kacamatanya dan tersenyum lebar kepada Tzuyu.

"A..apa yang oppa lakukan disini?" tanya Tzuyu mencoba memasang wajah sedatar-datarnya.

"Aku kesini karena ingin melihat festival kampusmu. Aku tidak tahu bahwa ini kampusmu hingga aku mengetahuinya dari Jimin yang mengatakan, bahwa kau adalah pacarnya Mingyu."

Tzuyu tertegun sejenak mendengar penjelasan Jungkook dan mencoba untuk tidak terkejut. Lelaki itu tersenyum dan melirik ke arah setumpuk buku dan kertas yang bertebaran di meja. Namja itu mengerutkan dahi ketika melihat kertas yang menarik perhatiannya.

"Kau tidak berubah ya," kata Jungkook mengambil beberapa kertas dan asal membolak-balikkan kertas tersebut.

"Wae? Apa maksudmu?" bingung Tzuyu. Jungkook meletakkan kertas yang sedari tadi ia bolak-balikkan dan tersenyum ke arahnya.

"Kau masih suka menyibukkan diri untuk mencari kerjaan supaya tidak berada di apartemen. Apakah aku salah?"

Tzuyu terbelalak kaget dan menatap kertas di mejanya dengan tatapan kosong. Ia tidak menyangka, sudah 3 tahun ia tidak bertemu dengan Jungkook dan namja itu masih mengingat detil-detil aktivitasnya?

"Aniya. Memang aku suka menyibukkan diri, tetapi kali ini dosenku yang menyibukkanku dengan tugas yang berlimpah. Sebab ya... begitu deh," Tzuyu menyengir. Jungkook mengangguk-angguk hingga tiba-tiba ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Tzuyu sempat kaget melihat Jungkook mengeluarkan amplop berwarna hitam dengan pita putih diatasnya. Lalu, ia menyodorkan amplop tersebut ke arah Tzuyu.

"Ini," ujar Jungkook. Tzuyu menatap surat itu dengan lekat dan mendongak ke arah Jungkook dengan tatapan bingung.

"Dari siapa?" tanya Tzuyu dengan bingung. Dengan ragu, ia menerima amplop tersebut dengan tangan gemetaran.

"Ini dari salah satu orang yang aku kenal. Ia ingin menyampaikan sesuatu padamu," kata Jungkook dengan tenang dan datar. Tzuyu mengerutkan dahi lagi mencoba mencerna kata-kata yang dilontarkan oleh Jungkook.

"Ungkapan perasaan?" tebak Tzuyu. Bisa gadis itu lihat, namja didepannya langsung berubah rona merah dan salah tingkah. Jungkook berdeham dan mencoba mencairkan suasana yang berubah canggung itu.

"Pokoknya itu dari seseorang dan kamu wajib membacanya. Tidak membacanya, kamu rugi besar," ujar Jungkook. Tzuyu tertawa dan mengangguk mengerti.

"Arraseo, oppa. Akan aku baca sesampainya aku di apartemen. Sekarang, aku harus balik kedepan. Oppa mau ikut?" tanya Tzuyu meletakkan amplop didalam tasnya dan beranjak menuju pintu.

"Arraseo. Lagipula, Jimin juga ikut ke sini," Jungkook ikut beranjak dari tempatnya berdiri dan menyusul Tzuyu yang sudah berada diluar ruangan. Tzuyu mengunci pintu dan berjalan berdampingan menuju lapangan.

"Mwo? Jimin juga ikut?" tanya Tzuyu dengan raut sedikit terkejut. Namja itu mengerutkan dahi tidak mengerti dan mengedikkan bahu.

"Iya. Dia berkata dia ingin menemui Mingyu dan membicarakan penampilan kami nanti. Kau tentu tahu kan kami pentas disini?" tanya Jungkook. Tzuyu mengangguk sambil manggut-manggut bingung. Karena gemas, Jungkook mencubit pipi Tzuyu dengan gemasnya.

"Oppa!" kesal Tzuyu ketika Jungkook mencubit pipinya. Jungkook tertawa dan melepaskan cubitannya dan tertawa kecil. Wajah Tzuyu berubah merah rona dan menggembungkan pipinya karena malu akan kelakuan Jungkook yang membawa kenangan itu.

"Kau masih belum berubah ya. Wajah merah rona dan pipi menggembung," tawa Jungkook menatap Tzuyu gemas.

"Oppa!" tzuyu memukul lengan Jungkook dengan kesal.

"Arraseo, panda."

Mendengar nama itu, dengan cepat Jungkook kabur dari Tzuyu sementara gadis itu mengejar namja itu dengan kesal.

"Ya! Jeon Jungkook!"

Jungkook dan Tzuyu saling tertawa menyusuri koridor kampus. Dari kejauhan, Mingyu memperhatikan tingkah laku Tzuyu dan Jungkook yang sangat... romantis?"

Aish!! Jangan sampai aku terlambat lagi! Batinnya kesal. Sesaat, niat jahatnya tumbuh. Sesuatu seperti... ingin merusak hubungan orang.

0URފ

When Love Strike BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang