Part XVI

586 57 1
                                    


"Annyeong oppa!" ujar Tzuyu.

"Jangan lupa menonton penampilanku besok!" ucap Jungkook. Tzuyu mengangguk dan Jungkook langsung tancap gas. Tzuyu menghela napas dan berbalik badan hendak mengambil tasnya.

"Tzuyu-a, Mingyu mencarimu tadi," ucap Nayeon. Tzuyu membopong tasnya dan tersenyum ke arah Nayeon.

"Arraseo. Eodi?"

"Di parkiran."

Tzuyu mengucapkan terima kasih kepada Nayeon dan beranjak menuju parkiran tempat 'meja pengadilan' berada. Ketika Tzuyu di parkiran, ia melihat namja itu sedang menyandarkan punggung di motornya. Tzuyu berdeham, membuat namja itu mendongak ke arahnya. Tzuyu menghampiri lelaki itu dan tersenyum.

"Ayo ke jembatan saja. Disini risih," ucap Mingyu masih dengan nada dingin. Tzuyu hanya menghela napas dan mengangguk dengan gelisah. Gadis itu menaiki motor Mingyu dan namja itu langsung tancap gas menuju jembatan penyebrangan Sungai Han. Mingyu memarkir motornya dan mereka pun berjalan berdampingan menuju jembatan tersebut.

Tzuyu menghela napas karena gugup dan menyandarkan diri di palang jembatan.

"Jadi, Jungkook itu siapa kamu?" tanya Mingyu tanpa basa-basi. Tzuyu menoleh ke arah Mingyu dan tersenyum miris.

"Kau benar-benar ingin tahu tentangnya?" kata Tzuyu dengan gugup.

"Jungkook siapanya kamu?" tanya Mingyu lagi.

"Kalau aku kasih tahu, yang ada oppa akan cemburu dan berpikir aneh-aneh," Tzuyu menyengir.

"Aku tidak akan cemburu. Aku akan usahakan," ujar Mingyu tidak yakin. Tzuyu menghela napas lagi dan tersenyum kecil.

"Dia mantanku," ucap Tzuyu. Mingyu terbelalak kaget dan menoleh ke arah Tzuyu dengan banyak pertanyaan.

"Sebelum oppa bertanya yang macam-macam, akan aku jelaskan dulu," sela Tzuyu. Mingyu pun mengembuskan napas dan mengangguk saja.

"Saat oppa hilang waktu itu tanpa kabar, disekolah aku sempat berkenalan dengan Jungkook dan teman-temannya. Awalnya aku hanya bersahabat biasa, tetapi lama-kelamaan aku dan dia saling memiliki 'perasaan' yang lebih. Dari situ, Jungkook menyatakan perasaannya dan aku setuju saja karena 'saat itu' aku memiliki 'perasaaan yang sama' dengannya. Tapi itu tidak bertahan lama ketika dia tiba-tiba direkrut menjadi idol dan ia pun memutuskan hubungan denganku karena ia akan pindah ke Korea. Lalu 3 tahun kemudian yaitu tepatnya saat ini, aku bertemu lagi dengannya," ucap Tzuyu panjang lebar.

Mingyu tidak berkutik dan terdiam mendengar penjelasan Tzuyu. Ia menatap Sungai Han dengan tatapan kosong. Mengingat ia bukan siapa-siapanya Tzuyu lagi, rasanya memang aneh ia menanyakan seputar kisah cinta Tzuyu ketika ia pergi meninggalkannya. Mingyu mendekat ke arah Tzuyu dan menatap Tzuyu lekat. Gadis itu menatap balik Mingyu dengan matanya yang bulat indah.

"Maafkan aku sudah membuatmu mengingat masa lalu. Mengingat bahwa aku ini bukan siapa-siapanya kamu lagi," ujar Mingyu dengan menyesal.

"Walau kau bukan siapa-siapanya aku lagi, aku tetep sayang dengan oppa. Kenapa oppa tidak bergerak cepat saja?"

Deg. Kata-kata itu seolah-olah baru terpikir oleh Mingyu. Ia tidak pernah berpikir untuk mendapatkan Tzuyu kembali, karena hal itu tidak terpikirkan olehnya. Betapa bodohnya aku, batin Mingyu. Namja itu mengenggam tangan Tzuyu dan menatapnya lagi.

"Kau ingin kita melanjutkannya?" tanya Mingyu.

"Asalkan oppa tidak melakukan hal seperti itu untuk yang kedua kalinya, aku bersedia menjadi sandaran oppa kembali," ujar Tzuyu dengan senyum menghias di bibirnya.

"Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi," Mingyu mengeratkan genggamannya.

"Baiklah. Aku bersedia," ucap Tzuyu. Mingyu merasa kembang api meletup di hatinya. Kegembiraan mendapatkan Tzuyu kembali, tercapaikan. Namja itu tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah Tzuyu. Gadis itu memejamkan mata dan Mingyu pun mencium bibir Tzuyu dan merangkul pinggang gadis itu. Tzuyu merangkul leher Mingyu dan tidak mundur sama sekali.

Beberapa detik kemudian, Mingyu mundur dan menatap Tzuyu dengan senyum. Gadis itu tersenyum ke arahnya.

Sejak malam itu, mereka pun kembali bersama.

Keesokan harinya, penampilan Jungkook dan Jimin untuk penutupan acara pun dimulai. Hari ini adalah final untuk lomba basket dan futsal. Seusai pertandingan, penampilan artis undangan mereka pun akan di tampilkan sekitar sore hingga malam. Karena hari ini hari terakhir, maka para panitia sibuk mondar-mandir ruangan dan panggung untuk mengurus segalanya. Tzuyu yang menjadi kepala panitia, disibukkan oleh kertas laporan dari panitia lainnya dan ia harus mengetiknya untuk dijadikan file untuk kepala dosen dan dosen penanggung jawab acara.

Tzuyu tak lepas pandangan dari laptopnya dan jarinya sibuk mengetikkan isi laporan yang sudah menumpuk. Ketika ia sedang sibuk, seseorang memberikannya kopi di dekat laptopnya. Tzuyu mengerutkan dahi bingung dan mendongak ke arah pemberi. Mata Tzuyu terbelalak dan terseyum ke arah sosok itu.

"Oppa, gomawo," ucap Tzuyu.

"Banyak sekali tugasmu?" tanya Mingyu memperhatikan kertas yang menumpuk di meja Tzuyu.

"Ya.... bisa oppa lihat sendiri," ucap Tzuyu dengan senyum lelah. Mingyu tersenyum dan ia pun menarik lengan Tzuyu pelan.

"Oppa, kita mau kemana?" tanya Tzuyu bingung.

"Aku ingin mengenalkanmu kepada teman-temanku yang akan tampil," ujar Mingyu.

"Tapi tugasku..."

"Jangan khawatirkan tugasmu. Aku sudah melihat tugasmu dan itu hanya sedikit lagi," ujar Mingyu lagi. Tzuyu pun menghela napas dan mengikuti arah langkah Mingyu. Hingga mereka sampai di ruangan yang terdapat tulisan "방탄소년단". Tzuyu langsung tersenyum melihat tulisan itu dan masuk ke dalam.

EЙ#

When Love Strike BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang