Beberapa minggu kemudian semenjak kejadian Tzuyu menghilang, keempat sahabat itu sibuk mengerjakan tugas dan berbagai hal diurusi untuk acara festival kampus mereka. Mereka sibuk mondar-mandir ke perusahaan sponsor dan sibuk mengurusi data-data daftar kampus yang akan ikut. Sesuai rencana, Mingyu akhirnya mengundang BTS karena akhirnya Jimin, sahabat Mingyu, setuju dan harga tiket pun tidak gratis.
*Hari festival
Hari ini sudah menjadi hari festival dan seluruh kampus yang berpatisipasi sibuk mengikuti lomba dan panitia juga sibuk bolak-balik mengurusi acara.
"Tzuyu-a!" panggil seseorang.
Tzuyu menoleh ke arah sumber suara yang tengah melambai ke arahnya dengan senyum lebar.
"Yein-a!" sahut Tzuyu balik. Yein mendekati sahabatnya itu dan memeluknya dengan penuh rindu.
"Akhirnya kau datang juga," lega Tzuyu. Yein tertawa mendengar pernyataan Tzuyu yang agak melegakan dirinya juga.
"Ne, aku pasti datang. Tetapi maafkan aku, karena grupku tidak bisa tampil berhubungan dengan jadwal kami yang padat," kata Yein dengan nada menyesal. Tzuyu mengibaskan tangannya dengan senyum.
"Aniya, gwaenchana. Aku tidak keberatan sama sekali dengan itu," tenang Tzuyu. Yein tersenyum lebar dan melihat sekeliling kampus Tzuyu.
"Aku dengar BTS datang kesini. Kapan mereka tampil?" tanya Yein ketika matanya tertuju kepada poster besar didekat aula yang menuliskan penampilan BTS 3 hari lagi.
"Oh, itu. 3 hari lagi mereka tampil, berhubung lomba kampus banyak dan memerlukan waktu yang cukup lama," ucap Tzuyu. Yein mengangguk pelan dan tiba-tiba 1 hal terbesit dalma benaknya.
"Kau tahu kan kau akan dalam masalah apabila Jungkook melihatmu?" tanya Yein. Jantung Tzuyu terasa sesak mendengar nama itu dan terbelalak kaget. Ia tidak pernah berpikiran bahwa BTS itu adalah grup Jungkook. Tzuyu menatap sahabatnya itu dan mengangguk lemah.
"Aku tahu. Tapi, bukankah itu sudah selesai urusannya?"
Seketika, hanya dengan pertanyaan singkat dari Yein membawanya terperanjat ke masa lalu yang sama menyakitkan akan masa lalunya dengan Mingyu. Betapa ia ingin kubur dalam-dalam kenangan itu, tetapi muncul kembali.
"Kau tahu? Kemarin Jungkook sempat menanyakanmu ketika mengetahui kampusmu mengajaknya tampil dan ia sempat bersemangat sekaligus takut," jelas Yein. Tzuyu termenung sejenak dan menatap sahabatnya dengan lemah,
"Aku harus bagaimana? Aku sangat membenci satu fakta, Mingyu dan Jungkook saling mengenal dan itu sudah mengacaukan pikiranku sejenak," Tzuyu memegang kepalanya dengan kesal dan berusaha mengubur itu kembali. Yein menepuk pundak Tzuyu dan tersenyum.
"Hadapi saja, Tzuyu-a. Aku tahu, kau pasti bisa mengatasinya mau apapun yang terjadi," ucap Yein menenangkan sahabatnya. Tzuyu mengangguk dan akhirnya festival pun dimulai. Semua berjalan lancar, mulai dari pembukaan acara hingga lomba pun dimulai.
Hari adalah lomba basket dan futsal untuk ronde pertama dan ronde kedua. Tzuyu sibuk bolak-balik ruangan untuk mengambil beberapa daftar nama dan juga panitia yang bertanggung jawab. Ketika lomba diselenggarakan, Tzuyu sibuk di meja dengan berbagai macam jenis kertas berisi keterangan mahasiswa dan mahasiswi kampus lain yang berpatisipasi.
Mengingat bahwa ia belum sarapan, ia jadi tidak konsentrasi dan terus terganggu. Tiba-tiba, kopi sudah berada di mejanya. Tzuyu mendongak dan melihat Mingyu tengah tersenyum dan membawa plastic berisi churros dan waffle, makanan favorit Tzuyu.
"Oppa..."
"Kau makan cemilan saja dulu. Lebih baik makan cemilan daripada kau tidak konsen dalam keadaan perut kosong," kata Mingyu menyodorkan plastik tersebut.
"Gomawo, oppa. Oppa tidak mengurusi panggung dan acara?" tanyaku mengambil plastik tersebut.
"Aku akan balik sekarang. Kau makan ya, aku harus mengurusi acara lagi. Annyeong," Mingyu berpamitan kepada Tzuyu. Gadis itu tersenyum dan melambai ke arah Mingyu. Ketika punggung lelaki itu sudah hilang, ia mengambil churros tersebut dan melahapnya.
Sambil melahap makanannya, ia juga tidak lupa mengurusi kembali laporan di laptopnya dan menulis berbagai hal yang harus ia selesaikan. Ketika ia hendak menulis, tiba-tiba ada seseorang yang tengah memperhatikannya dari pintu ruangan. Tzuyu menyadari diperhatikan, ia menoleh dan jantungnya terasa akan copot saat itu juga.
"O..oppa."

KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Strike Back
FanfictionSeorang gadis yang awalnya merasa sangat canggung di pertemuan pertamanya dengan seorang lelaki yang berhasil membuat hatinya bergetar. Tetapi ketika melihat wajah lelaki itu mirip dengan lelaki yang pernah menyakitinya, membuat perasaan gadis itu b...