"Kenapa sih kamu pacaran sama cowok itu?" tanya Ita kepada Sally sahabatnya, "dia cowok gak baik sel," lanjutnya.
"Ini bukan urusan lo Ta, lo bilang Oliver bukan cowo yang baik karena lo ga bisa milikin dia kan!" tuduh gadis bernama Sally itu kepada Ita
Wajah Ita memucat , "kamu tau dari mana?" tanyanya.
"Jadi bener lo juga suka sama dia?" Mata Sally memerah, menatap sahabatnya tidak percaya.
"Iya, tapi itu dulu Sel. Dulu aku memang suka sama bajingan itu, saking sukanya, aku selalu perhatiin dia terus. Makanya aku tau dia cowok gak baik. Please kamu percaya sama aku ya?" Mohon Ita kepada Sally.
"Alaah, lo bilang lo sahabat gue. Tapi lo niat nusuk gue dari belakang kan?" Bentak Sally, "lo bilang dia cowo ga baik, minta gue mutusin dia. Tapi habis itu lo kan yang niat pacaran sama dia?"
"Engga, kenapa kamu mikir aku sejahat itu Sel? Oke kalau itu mau kamu, aku biarin kamu sama pilihanmu. Aku bakalan selalu dukung kamu Sel, apapun keputusanmu," kata Ita lembut sambil menyentuh bahu Sally. Namun Sally menepisnya dengan kasar
"Gue ga percaya sama lo." Sally meninggalkan Ita yang masih terkejut akan perkataan Sally.
Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun persahabatan mereka mengalami gangguan. Pertamakalinya Ita mendengar kata-kata kasar dari sahabatnya. Pertamakalinya Sally mengucapkan kata-kata yang bisa menyakiti hati sahabatnya. Dan ini semua hanya karena satu laki-laki. Laki-laki yang bernama Oliver.
Setelah saat itu mereka tidak bertegur sapa, saling bersembunyi dari salah satunya. Memperhatikan punggung sahabatnya, namun segera berpaling saat sahabatnya menoleh. Mereka menyesal, menyesali pertengkaran mereka. Namun masing-masing memiliki alasan yang kuat untuk tidak saling bicara.
Sometimes you think you'll be fine by yourself
Cause a dream is a wish that you make all alone
It's easy to feel like you don't need help
But it's harder to walk on your ownSally POV
Jika, seseorang meminta gue memilih antara Ita dan Oliver. Gue bisa dengan tegas menjawab gue milih Ita. Oke kami memang bertengkar, ini pertengkaran pertama kami. Gue kecewa sama dia, bukan karena dia juga naksir oliver. Bukan, gue gak bakalan ngorbanin sahabat gue hanya untuk satu cowo yang baru gue kenal. Gue kecewa karena dia nyembunyiin perasaannya dari gue.
Padahal gue selalu nyeritain perasaan gue ke dia. Tapi sekarang apa? Dia dengan mudahnya nyembunyiin semua itu dari gue. Dan gue dengan gobloknya gak tau. Gue malu nyebut diri gue sahabatnya, gue gak pantas sahabatan sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life is like a song [One Short]
Historia CortaListen closely to the songs I play, Because the lyrics speak the words I fail to say Ini adalah kumpulan one short story bergenre songlit selamat membaca ^^ cover created by @mawaddah288