SELAMAT ULANG TAHUN

402 21 25
                                    

Lina berjalan menuju ruang kelas, hari ini adalah hari terakhirnya berada disekolah. Hari terakhir gadis itu menjadi siswi SMA. Banyak kenangan yang kembali bermunculan dibenaknya.

"Ngelamun aja nih yang bentar lagi lulus," ledek Aida sahabatnya.

"Ih apa sih, biasa aja lagi, kita juga sama-sama lulus kan," jawab Lina sambil bersemu.

"Tapi kasihan ya, lulus SMA, tambah dewasa ... tapi status jomblonya gak hilang-hilang. Kapan taken nih?" Clara terkikik mengejek, membuat Lina kembali memberenggut.

"Ya ampun, jomblo teriak jomblo," Lina mendengus.

"Hehe... ups," Clara menjulurkan lidah meminta maaf.

"Ya ampun HP gue ketinggalan dikantin," Aida menepuk kepalanya kesal. Selalu saja gadis itu sembrono. Entah sudah berapa kali gadis itu meninggalkan handphonenya disembarang tempat. Kadang dikantin, toilet, kelas, dimana-mana.

"Ya udah Lin. Lo masuk aja, gue nganterin monyet satu ini buat ambil HP dia," Clara melirik Aida yang hanya bisa cengengesan dengan tampang mau membunuh.

"Kebiasanmu nih!" Lina menjewer telinga sahabatnya itu.

"Happy b'day to you, Happy b'day to you, Happy b'day, Happy b'day, Happy b'day to you," langkah kaki Lina terhenti saat ia baru memasuki kelas beberapa langkah. Lina sangat terkejut teman-teman sekelasnya berada dikelas yang seharusnya sepi. Ia kembali kekelas hanya untuk mengambil tasnya yang tertinggal, tidak menyangka teman-temannya akan menunggunya dikelas dan memberikan kejutan seperti ini.

Alya menarik tangan Lina membawa gadis itu kedepan kelas yang sudah disiapkan sebuah meja. Meja yang berisi foto-foto Lina baik saat dia sendiri maupun dengan teman-teman yang sudah menemaninya selama 2 tahun.

"Apaan nih? Alay ah kalian," ledek Lina, tapi gadis itu tidak mampu menyembunyikan senyum terkejut dan bahagiannya. Tentu saja, sedewasa apapun seseorang itu, ia akan tetap bahagia saat merasa diperhatikan dan dicurahkan banyak kasih sayang dari teman-temannya.

"Udah lah, bilang makasih aja susah," kali ini Shinta meletakkan sebuah mahkota yang terbuat dari mawar merah dikepala Lina.

"Apaan sih, gue bukan anak TK lagi, pakek beginian," tangan Lina ditepis oleh Shinta saat gadis itu akan melepas mahkotanya. Akhirnya setelah berdebat, Lina tetap menggunakan mawar tersebut diatas kepalanya.

"Panjang umurnya.. panjang umurnya," Aida menyumbangkan suara fals-nya. Saat masuk kekelas sambil membawa kue yang cukup besar.

"Udah-udah langsung aja kebagian potong kuenya," teriak Arie. Penghuni kelas paling belakang, biangnya biang rusuh. Laki-laki ternakal dikelas.

"Apasih! Gak tau aturan deh," Alya melempar penghapus papan tulis kearah Arie yang langsung dihindari Arie dengan gesit.

"Dasar nenek sihir!" Ejeknya.

"Udah-udah ... lo make a wish dulu deh! Abis itu kita potong kuenya," lerai Clara. Lina menutup matanya, setelah berdoa ia langsung meniup lilin diatas kue tersebut, diiringi suara tepuk tangan teman-teman sekelasnya. Lina membagikan kue yang cukup besar itu kepada teman-temannya dengan bantuan Aida dan Alya. Clara dan Shinta sibuk menuangkan minuman kepada teman-teman sekelas mereka.

"Eh, gue ada video keren nih. Kita nonton sama-sama dikelas buat terakhir kalinya yuk?" ajak Arie.

"Aku sih oke-oke aja, yang lain gimana?" tanya Evelyn.

"Okeeeee," sahut mereka kompak. Lina duduk dibangku ketiga dari depan. Bersiap untuk menonton video yang akan diputar oleh Arie.

"Ini film paling keren 2016. Setidaknya buat satu orang," kata Arie sambil berkedip genit.

Life is like a song [One Short]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang