12

244 13 0
                                    

*Fallen prov*

Fallen Winata : Nya, ada yang mau aku omongin.

Wanya Rizkia : Ada apa Lenn? :)

Fallen Winata : Kamu ke cafe biasa sekarang ya Nya.

Read.

Mungkin ini saatnya. Saatnya bagiku untuk segera jujur dengan Wanya tentang apa yang aku rasakan dengannya dan dengan hubungan kami. Aku entah kenapa tak lagi merasakan getaran aneh saat aku dekat dengannya. Aku tak pernah lagi tersipu saat ia tersenyum kepadaku. Aku juga malah merasakan datarnya hubungan yang kami jalin.

Dan aku malah merasakan hal yang aneh pada Keiko. Aku mulai merasa rindu akan perhatian yang ia berikan dulu kepadaku. Aku merasa rindu saat kami tertawa bersama – sama. Bahkan aku rindu sifatnya yang seperti anak kecil jika djahili oleh Bevan.

Mungkin kini Keiko malah memberikan perhatian itu kepada Bevan. Perhatian yang dulu ia berikan padaku, sekarang malah ia berikan pada Bevan. Apa boleh aku cemburu akan hal itu?

Aku merasa bodoh karena telah menyia – nyiakannya dulu. Aku merasa menyesal membuatnya menangis dulu. Jika boleh aku memutar waktu, apakah boleh aku kembali ke waktu disaat ia masih mencintaiku?

"Len." Sapa Wanya saat ia tiba dicafe. Ia duduk berhadapan denganku.

"Nya, aku mau ngomong soal kita." Ucapku memulai pembicaraan.

"Ya, ngomong aja Len." Balas Wanya yang kulihat mulai mencari posisi yang nyaman.

"Aku ngerasa hubungan kita tuh datar banget." Ucapku langsung pada intinya.

"Kamu bosen sama aku?" tanya Wanya, raut wajahnya berubah. Ia seakan mengerti arah pembicaraan kami.

"Kalau kamu bosen, yah mau gimana lagi, aku gak bisa maksa kamu buat gak bosen sama aku Len." Sambung Wanya, matanya kini berkaca – kaca.

"Maafin aku Nya."

"Kamu gak perlu minta maaf Len, kamu bosen juga bukan salah kamu sepenuhnya. Mungkin akunya aja yang gak bisa buat kamu nyaman, aku terlalu bikin kamu jenuh." Tutur Wanya sambil tersenyum. Senyum yang ku yakin ia paksakan.

"Kalau emang jalannya harus udahan, ya udah Len, kita udahan aja, aku gak akan maksa kamu bertahan toh kalau aku maksa juga aku tau akhirnya bakal gak baik." Sambung Wanya.

"Maafin aku bikin kamu kecewa ya Nya, aku minta maaf, makasih buat selama ini." Ucapku kemudian berlalu pergi meninggalkan Wanya sendiri.

Fallen Winata : Van, gua putus.

Bevan Adriano : Rumah gue sepi. Cerita.

Tanpa berpikir panjang, aku menaiki mobil dan melaju ke rumah Bevan.

***

"Kok bisa?" ucap Bevan saat aku selesai bercerita.

"Elah lebay lu, kayak gak pernah bosen aja."

"Eh gua juga deket sama cewe baru pertama kali tau." Balas Bevan.

"Pantes kakunya setengah mati." Jawabku.

"Terserah lu ya nyet. Eh menurut lu gua sama Keiko gimana?" tanyanya.

Deg.

Van, coba lu tau perasaan gue ke Keiko.

"Ya gimana apanya?" ucapku balik bertanya.

"Dih, maen PS aja yok!" ajaknya.

Aku gak tau apa nanti setelah Bevan tau semuanya kita bakal tetep kayak gini? Apa bakal ada lagi maen PS bareng kayak gini? Jujur, aku takut kehilangan sahabatku. Namun, aku harus jujur dengan semuanya tentang perasaanku pada wanita itu. Duh kenapa jadi menye – menye gini sih?    


HALLOOOOO!!! 

Maaf ya baru bisa update lagi hu;( maklum baru beres UN hahay. Dan maaf juga gue dateng -dateng ngasih chapternya dikit;( puyeng nih. Gue juga minta doanya ya buat hasilnya semoga hasil gue sama yayang Bevan yang asli memuaskan:p kalian juga ya yang UN semoga hasilnya memuaskan;;)

Sesuai janji gue chapter ini bakal gue kasih foto Bevan Adriano yah, kalian bisa cek mulmed okey?

hugs and kisses,

cattydrew14

Something Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang