28

183 7 0
                                    

Hari demi hari berlalu. Hubungkan aku dengannya tak kunjung berubah. Masih sama seperti saat – saat sebelumnya. Mungkin, aku dan dia hanya bisa dijadikan kenangan. Kenangan yang akan selalu tersimpan nyata dimemoriku. Kalau kata film sih disimpan sama inside out.

Kini aku berdiri disini. Bersama dengan angkatanku. Kami telah memegang amplop berwarna putih yang akan menentukan kelulusan kami. Ini finalnya.

"1... 2.... 3.... Buka amplopnya!" Perintah guruku.

Aku menyobek bagian pinggir amplop hati - hati dan mengeluarkan kertas isinya. Aku membuka kertasnya secara perlahan. Ku baca tulisan yang tertera pada kertas.

'LULUS'

Aku melompat senang saat membaca tulisan itu. Kemudian, aku memeluk Dira yang berada disampingku.

"Gimana Dir?" Tanyaku.

"Lulus Keiiii. Aaaaa seneng banget." Teriak Dira.

"Buat ngerayainnya, kita ke café yu?" Ajak Fallen yang tiba – tiba muncul.

Aku dan Dira mengangguk setuju.

"Bevan gimana?" Tanya Dira dan Fallen hanya menggeleng.

"Yaudah yu berangkat, gua bawa mobil juga kebetulan." Ajakku.

"Eh mau kemana ikut dong." Seru Nicka dan Alin yang menjegat kami saat kami mau berangkat.

"Yaudah yaudah." Ujar Fallen pasrah.

***

"Eh Kei, lo lagi deket sama Ranu yah?" Tanya Nicka setibanya kami dicafe.

"Ranu Gifari? Yang bener nih?" Ujar Fallen ikut meledekku.

"Gak usah gossip." Jawabku yang disusul tawa dari Dira.

"Eh iya, ada yang mau gua omongin dan ini penting." Sambungku.

"Kenapaaa? Lo sakit? Lo jadian? Lo.." Tanya Alin beruntun.

"Gue laper." Potongku dan membuat teman – temanku menyorakiku.

"Yaudah ayo pesen." Ujar Fallen.

Setelah kami memesan, aku akan segera memberitahu kepada mereka tentang kabar ini. Aku harus memberitahu mereka secepat mungkin. Walaupun Bevan sekarang tidak ada.

"Eh sekarang serius nih gue." Ucapku yang membuat meja kami hening seketika.

"Gue dapet beasiswa ke London." Sambungku.

"Demi apa Kei? Selamat yahh!" Ucap Fallen sambil mengacak rambutku.

"Dan lo bakal pergi ninggalin kita Kei?" Tanya Dira yang matanya sudah berkaca – kaca.

"Kejar aja mimpi lo Kei, kita dukung kok dannn kita bakal kumpul lagi nanti!" Ujar Nicka.

Dira memelukku erat seakan tak ingin berpisah. Disusul oleh Alin, Nicka dan Fallen.

"Bevan? Dia tau?" Tanya Dira dan aku hanya menggeleng.

"Dia harus tau Kei." Ucap Fallen dan aku pun mengangguk.

"Wei,baper amat sih, makan ah jangan dipikirin dulu." Ucapku memecah suasana.    

Something Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang