PROLOGUE

801 36 5
                                    

"Noona, aku ditagih uang iuran sekolah. Aku suda menunggak 3 bulan." Ujar seorang bocah yang 5 tahun lebih muda dari gadis yang diajaknya bicara.

"Yoonjae... bersabarlah. Eonni akan cari uang nanti. Sekarang kamu belajar ya." Jawab gadis berambut coklat itu resah. Bocah bernama Yoonjae itu masuk ke kamarnya.

"Yejin... kau pasti kuat. Tahan. Demi Yoonjae." Ujar gadis berusia 15 tahun itu pada dirinya sendiri seraya meremas dadanya yang mulai ngilu.

xxxxx

"Apa? Masih belum ketemu?" Tanya gadis berambut hitam legam dengan nada kacau.

//Aga (baby), tiap kali Appa berhasil menemukannya, ia selalu bilang tak ingin menjadi beban siapapun.// Ujar pria di seberang telepon, ayah gadis berambut hitam legam itu.

//Dan ia bilang, ia terlalu menyayangimu untuk membebanimu. Ia ingin kita tak membantunya lagi.// Lanjut ayahnya. Gadis itu mulai terisak.

"Appa... tolong temui Jinnie lagi. Biarkan aku berbicara dengannya melalui teleponmu. Kumohon..."

//Appa akan coba, Aga.//

xxxxx

"Kumohon, Jinnie. Aga ingin berbicara denganmu." Paksa pria paruh baya menyerahkan ponselnya pada gadis berambut coklat dihadapannya.

"..." Gadis itu berpikir agak lama menatap ponsel yang diulurkan padanya. Ia beralih menatap pria tadi. "...hanya sekali ini." Ujar gadis yang dipanggil Jinnie itu menerima ponsel pria dihadapannya.

"Aga?"

//Jinnie... kenapa kau tak mau menerima bantuan kami?// Tanya gadis di seberang telepon yang dipanggil Aga. //Apa kau mau aku ke sana? Jika ya, aku akan--//

"Aga!" Bentak Jinnie menghentikan kata-kata Aga. "Kumohon sudahlah. Hiduplah di Indonesia bersama ibumu tanpa memikirkan aku. Jangan repotkan Appa-mu lagi."

//Tapi, Jinnie kita sahabat--//

"Tapi sahabat tidak memberatkan sahabat lainnya"

//Aku tidak keberatan sama sekali, Jinnie.// Paksa Aga dengan nada suara yang makin parau.

"Aku takkan bisa sembuh, Aga." Tangis Jinnie meremas kaos di bagian dadanya.

"Aku tak mau terus bergantung pada bantuan." Ujarnya terisak. Keduanya sama-sama terisak.

//Baiklah jika itu membuatmu senang dan lega.// Ujar Aga. //Tapi ingatlah, jika kau butuh bantuan suatu saat nanti aku berjanji akan membantumu. Bagaimanapun caranya.//

"Aga..."

//Kumohon. Biarkan aku berjanji.//

"Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik. Jangan lupakan aku, selamat tinggal..."

"...Aga."

xxxxx

WOAAAHH~!! Fighting! Semangat buku dua!! Doain moga-mog lancar... kalo misalnya ceritaku rada absurd, tolong diingetin. Kalo ada yg typo ato salah kata juga jangan sungkan bilang.

Pokoknya, jangan malu kasih kritik dan saran.

Jangan lupa vote n comment yaw~

Love y'all reader-nim~

CheonSarang Book 2 : MISTAKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang