Chapter 1

843 32 0
                                    

Keluar dari ruangan ini dengan Teresa gesa, ruangan yang cukup membuatku panas akan segala hal terutama masalah-masalah yang telah ku buat selama ini. Sedikit berlari aku menjalani trotoar dan merasakan hembusan angin malam, sudah lelah telingaku mendengar suara pertengkaran dari mereka semua, apakah mereka tidak merasa lelah karena sudah sering melakukan pertengkaran akibat hal sepele? Bahkan kita sudah berteman selama 4 tahun terakhir, mengapa hal seperti ini masih saja terjadi? Sungguh mungkin kelompok ini akan terancam bubar dan berjalan sendiri sendiri.

"Hails! Ku mohon berhenti disitu" terdengar suara seseorang yang kuyakini ia adalah Halen

Aku menoleh nya kebelakang, tidak tanggung tanggung aku langsung menatap nya dengan tatapan sinis bercampur kekesalan yang berkecamuk di dalam batinku.

"Ku mohon jangan pergi! Ini bahkan sudah biasa hails, ayo lah kau harusnya sudah mengerti dengan sifat mereka" ujar Halen yang mengatup dengan gigi merapat dan menegang.

"Hey, mereka sudah dewasa seharusnya mereka tidak melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini!"

"Hailey? Kau lah yang ke kanak Kanakan! Kita bahkan berteman sudah lebih dari empat tahun terakhir, namun? Kau masih belum bisa mengerti akan sifat kami? Seharusnya kau sudah terbiasa akan hal ini!"

Aku memutar kedua bola mataku mencoba tidak mengkhiraukan apa yang ia katakan. Aku bersungguh sungguh sudah lelah akan kelakuan orang-orang itu yang selalu saja gaduh di setiap kali pertemuan.

"Ku mohon, berbicara lah padaku" ujarnya memohon kepadaku dengan memasang wajah yang membuatku seakan iba dengan kelakuannya itu.

Aku kembali memutarkan kedua bola mataku, menahan bibirku ini agar tidak tersenyum karena melihat tingkah sahabat ku yang sungguh ke kanak Kanakan.

"Lalu?"

"Ku mohon kembali ke frat, tanpa dirimu ada bagian dari kami yang hilang, tolong kembali ke frat jangan pulang ke apartemen Mu terlebih dahulu" ucapnya memohon mohon dengan memasang ekspresi wajah memelas. Sudut bibirku kembali mengerucut menahan tawa akibat ulah nya lagi.

Aku mengangguk dan memberi sedikit senyuman, wajah Halen berubah yang awalnya sedikit murung dan suram menjadi sumringah dan terlihat lebih senang dari yang sebelumnya.

Dia menarik tangan ku agar segera kembali ke frat, aku kembali ketempat yang sebelumnya sudah membuat mood ku hancur sesaat, namun dengan ulah mereka juga secara tiba tiba mood ku bisa menjadi bagus dalam waktu sekejap. Semuanya menyambut kembali kedatangan ku, seluruh masalah tiba tiba terlupakan setelah kejadian tadi.

"Teguk lah liquor yang sudah ku beli!" ujar Louis yang menyerahkan satu botol liquor yang masih bersegel untukku.

Aku mengambilnya dan meneguknya dengan gontai seakan menikmati setiap tetes rasa dalam liquor ini, aku belum mau mabuk berat malam ini yang jelas aku hanya mau menikmati ini.

"Jadi kau merasa marah akibat ulah kami?" tanya Louis memecahkan keheningan ku yang sedang asyik menikmati liquor ini.

"Menurut mu?"

"Ayolah hails, kita sudah berteman lama namun mengapa sifat kekanak-kanakan Mu ini masih tertampak jelas hingga saat ini?" ucapnya

Apa kekanak-kanakan? Bukan kah kalian lah yang kekanak-kanakan, karena hampir setiap frat party kalian pasti selalu membuat pertengkaran "sudahlah lupakan saja! Aku tidak mau mood ku kembali menurun akibat membicarakan hal barusan" ketusku

Louis memutar kedua bola matanya, aku menyapu keseluruh ruang di frat ini, beginilah keseharian Hailey Smith dalam menjalani hidup selain berkuliah, inilah keseharian ku melakukan frat party setiap malam bergabung dengan mereka semua untuk menghabiskan waktu bermalam disini.

INCREDIBLE MAN (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang