Orang itu masih memandang ku remeh, sedangkan aku hanya berfikir keras disini apakah benar sholine adalah seorang gadis seks komersial? Namun mengapa aku tidak pernah mengetahuinya selama ini mengingat ia melakukan pekerjaannya di apartemen kami.
Pintu apartemen terbuka, ku dapati sholine hanya mengenakan bra dan celana dalam. Fuck! Ia benar benar seorang jalang!
"Hailey?" ia tersentak kaget
"Tidak! Kalian lanjutkan saja, aku mau mengambil beberapa barang barang ku dan bermalam disini sehari setelah itu aku pergi!" ucap ku langsung masuk ke apartemen dengan sedikit mendorong tubuhnya
Aku memasuki kamar ku, aku sudah tidak peduli dengan apa yang mereka berdua lakukan, aku juga sudah malas mendengan ribuan alasan yang akan sholine lontarkan padaku lebih baik aku pergi dari sini dan menyewa frat bersama halen, atau aku akan tinggal bersama Zayn.
Aku segera melonjorkan tubuhku yang sudah teramat pegal akibat lari larian dari si pecundang itu dan harus menunggu di luar menunggu jalang itu, shit!
***
Sinar matahari sudah memasuki pencahayaan mataku melalui ventilasi yang terletak di atas jendela kamar ku. Sesegera mungkin aku langsung mandi dan menikmati waktu waktu ku di atas bathube kesayangan ku karena setelah ini aku tidak akan berada disini.
Setelah selesai aku mengepak seluruh barang barang ku,aku masih memiliki dua kemungkinan aku mau mencari apartemen baru atau tinggal bersama teman teman ku di frat, namun jika aku berada di frat aku bingung harus berada di kamar mana lagi mengingat kamar kamar yang ada disana sudah dipenuhi semuanya.
Ponsel ku berbunyi, sesegera mungkin aku bangkit dari lantai kamarku dan segera mengangkat telpon tersebut, tertulis nama halen disana, akhirnya ia menghubungi ku juga.
"Halen!" ucapku setengah berteriak
"Hey! Ada apa dengan mu? Kau bahkan terlihat sangat berantusias" serunya
"Apakah semalam kau pergi bersama Zayn? Aku mengkhawatirkan Mu, kau tau?"
"Kau ini terlalu berlebihan. Awalnya aku bertemu dengan Zayn dijalan namun karena aku malas menghabiskan tenaga ku untuk menghajarnya aku memilih tidak menggubris nya dan segera pergi ke salon" ucapnya menjelaskan
"Oh? Mau apa kau ke salon?"
"Untuk mencat rambutku karena aku sudah bosan dengan cat warna hijau kemarin" ucapnya
Selain bersifat seperti malaikat halen juga orang yang percaya diri dia berani tampil beda dari yang lain, walaupun terkadang kalau dipikirkan hal yang ia lakukan itu aneh namun dia selalu cocok memakainya karena kepercayaan dirinya.
"Hails? Kau masih disana?" tanya nya yang membuyarkan lamunan ku
"Ya tentu, tentu!"
"Kau sudah kembali ke apartemen mu?" ujarnya lagi
"Tidak! Tidak akan pernah!" suara ku mulai menekan
"Lalu?"
"Halen, bolehkan aku tinggal bersamamu? mungkin untuk beberapa Minggu ke depan, aku sudah muak tinggal bersama jalang ini!" ucap ku
"Tentu, fratku terbuka untuk Mu hails!" ucapnya
"Aaa.. Terimakasih halen kamu salah satu sahabatku yang terbaik!" aku berteriak senang dan antusias
"Sudahlah! Tidak perlu berlebihan, kaupun juga begitu hails!"
"Sumpah! Jika aku sampai frat hari ini, aku akan langsung memeluk mu"
"Terserah padamu, sudahlah aku banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan, jadi selamat tinggal!" ucap nya memutuskan sambungan telpon kami
Aku juga mengakhiri sambungannya, aku kembali mengepak bawaan ku mulai dari pakaian, buku buku serta elektronik yang kurasa itu miliku.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE MAN (Hendall)
FanfictionIni lebih dari sebuah bencana jika aku jatuh hati padanya, dengan segala kelakuannya yang membuat ku muak akan dirinya. Mengingat semua kejadian yang ia perbuat padaku tidak sepantasnya jika aku jatuh hati padanya mengingat aku bukanlah siapa siapa...