Mungkin, aku masih memiliki waktu sampai saatnya aku terbangun dari tidur panjang ku itu untuk mencari golongan darah yang harus memasuki tubuhku setelah ini.
Menjadi diriku yang bukan jadi siapa siapa di dunia ini sungguh menyulitkan diriku, jika ku fikir fikir aku mulai mencintai hidupku ini, walau terkadang aku sering mengeluh untuk mati atau menghilang dari dunia ini, namun saat Tuhan mengabulkannya aku merasa tidak nyaman jika hidup seperti ini.
Ku harap aku bisa sadar dalam waktu cepat tanpa harus ada halangan apapun, aku fikir ini akan mudah namun nyatanya ini lebih sulit dari yang ku bayangkan, mungkin jika lebih baik aku ikut tertidur di dalam tubuhku dan terdiam di dalam ruangan putih saat aku terbangun pertama kali.
Langkah kaki ku tidak bisa berhenti dari lorong rumah sakit ini, aku kesepian sungguh kesepian, aku membutuhkan hidupku yang seperti biasanya. Aku merindukan halen, aku juga merindukan Zayn bahkan teramat sangat, Louis, Liam dan Niall jugalah salah satunya, begitupun dengan Roxy dan ya bisa ku bilang aku merindukan saat bertengkar dengan amesty.
Aku tidak bisa melihat mereka terpuruk karena tubuhku yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit disana, mungkin ini juga salah satu mengapa aku tidak pernah mau meninggalkan mereka semua, aku masih terlalu sayang dengan mereka.
Ada satu hal yang membuat mengganjal perasaan ku, aku merindukan nya ya.. Entah kenapa aku merindukan dia, ha-
"Hailey!" aku langsung menoleh kesumber suara tersebut.
"Harry?" aku segera berbalik badan dan mendekat ke arahnya, ku tau kini ia tidak bisa memaksa ku dengan menggenggam lengan ku dengan erat namun bisa ku yakini kalau dia ingin berbicara hal penting padaku.
Ia mendekat dan menatap mataku dengan tatapan mengintimidasi yang sudah cukup terbiasa untukku "perintahkan sahabat jalang Mu itu untuk menjaga tubuh Mu disana" ucapnya dengan mudah begitu saja.
Aku hanya terdiam dan tidak menggubris ucapannya "karena Reborn, bisa saja membunuhmu sekarang juga" sambungnya lagi, lagi lagi aku masih terdiam tidak tau apa yang harus ku katakan.
"Hey! Jalang! Apakah kau mendengar ku? Aku sedang berbicara padamu!" sentaknya yang sedikit Pun tidak mengagetkan ku, ku rasa ku mulai terbiasa dengan hal hal seperti ini.
Aku masih diam tidak berkutik, hanya sedikit menarik nafas untuk menenangkan pikiran ku akan masalah yang membelenggu ku lagi saat ini. "Fuck! Terserah padamu, yang jelas aku sudah memberitau Mu jalang! Selamat tinggal" kakinya melangkah dari hadapan ku.
"Harry!" seruku
Dia menoleh dengan ekspresi yang tidak meyakinkan, dengan gesit aku menuju ke hadapannya, dia lagi lagi menatapku mengintimidasi membuatku semakin jera dibuat nya.
"Berhenti memanggil diriku dengan sebutan jalang, bajingan!" aku menunjuk kearah dadanya dengan suara sarkastik. Dia terlihat santai dengan tatapan yang ingin segera ku colok matanya.
Lagi lagi ia menatapku mengintimidasi "lalu, Jika Reborn akan membunuhku apa urusannya dengan Mu? Bukan kah kau memang menginginkan nya? Aku mulai mengerti Harry, kau dan kekasih Mu itu menginginkan ku untuk meninggalkan dunia ini kan? Ya, aku memang belum menemukan bukti dan alasan yang pas namun aku pasti akan segera menemukannya!" ucapku lantang, aku terengah-engah saat mengambil nafas terakhir ku ini.
Dia diam tidak berkutik, diam sediam diamnya "ku tau, kau ingin menghancurkan pertemanan kami kan? Kau dan kekasihmu itu masuk dalam kehidupan kami yang entah apa tujuannya, yang jelas itu bukan untuk hal yang baik" sambungku lagi.
Dia lagi lagi terdiam, matanya yang tadinya menatapku lekat lekat dan dingin kini mulai mencair "tuan Styles, sekali lagi jangan pernah mencampuri urusan kami dan jangan pernah hadir dalam hidupku maupun teman teman ku" aku segera beranjak pergi dari hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE MAN (Hendall)
Fiksi PenggemarIni lebih dari sebuah bencana jika aku jatuh hati padanya, dengan segala kelakuannya yang membuat ku muak akan dirinya. Mengingat semua kejadian yang ia perbuat padaku tidak sepantasnya jika aku jatuh hati padanya mengingat aku bukanlah siapa siapa...