Aku langsung meninggalkan mereka semua karena malas melihat wajah menyebalkan dari jalang itu, ini bahkan cukup membuat nafas ku berkoar koar karena kalau gila kontrolku sudah keluar aku bisa menjambak rambutnya atau bahkan mencakar wajahnya.
Ku sadari halen mengikuti ku dari belakang dan langsung menahan lengan ku "kau mau pulang? Jika kau merasa tidak nyaman kau tinggal bilang padaku jika kau ingin pulang sekarang" ucapnya, aku merasa tidak enak jika aku harus egois malam ini, karena ku yakini halen sangat ingin menikmati pesta ini.
"Tidak, aku hanya ingin kesana untuk melihat orang orang menari striptis disana" ucapku
"Kau yakin?" tanyanya sejuta makna, aku mengangguk dan meninggalkannya, sebenarnya aku berdusta karena aku tidak paham dengan tari striptis sialan ini, ini cuma akal akalan ku saja agar bisa terhindar dari jalang sialan itu.
Aku duduk di kursi bar dan menonton para jalang sedang asik sedang mempermainkan tarian nya di depan pria pria mata keranjang sialan itu, namun mata ku tertuju pada pria ikal yang berada di paling depan. Sialan, sialan, sialan.. Mengapa harus bertemu dia di tempat seperti ini? Bahkan ini bar untuk orang menengah keatas bahkan ini khusus untuk orang ke atas, oh iya bahkan aku lupa kalau bajingan itu seorang anak pejabat.
Aku mencoba sebisa mungkin tidak terlihat olehnya karena aku sedang malas jika harus berurusan dengannya dikarenakan sifatnya yang mengintimidasinya itu membuatku ingin membunuhnya sekarang juga.
Aku melangkah menjauh dari tempat para jalang menari striptis dan menuju tempat halen dan melysa berada, namun lagi lagi tangan besar bajingan yang mempunyai banyak tato di tangannya kembali menahan lenganku, ah fuck! Dia bahkan tidak pernah menepatkan janjinya untuk tidak memperlakukan ku seperti ini.
Aku memutar tumit ku dan melihat wajah sialan nya itu, dia hanya menatapku dingin. Dasar tidak jelas! Aku langsung melepaskan genggamannya di lenganku dan segera pergi, namun dia sudah berada satu langkah di depanku, ah ini begitu rumit!
"Mau apa kau? Bisa kah kau pergi dari hidupku?" sentak ku lagi, kulihat rahangnya yang mengeras kembali menghiasi wajahnya itu, dia menyeringai kasar kepadaku, aku sudah tidak peduli.
Aku berhasil pergi darinya, namun aku tidak punya cukup rasa keegoisan ku terhadap halen jika aku memintanya untuk pulang sekarang, aku duduk termengun sendiri di sofa panjang yang diduduki oleh tiga orang di samping kiri ku.
Melihat ke seliling ku, namun tidak ku temui hal menarik untuk ku singgahi aku juga merasa risih duduk di sini karena orang di sampingku ini sedang mengerjakan duoble job, jadi kemungkinan aku berada disini hanya mengganggu aktifitas mereka saja.
Aku mencari sofa lagi yang kosong untuk ku duduki dan ini cukup nyaman karena hanya aku lah yang berada disini, aku memanggil pelayan agar segera membawakan ku Cherry Vodka sour untuk ku.
Meneguk perlahan demi perlahan, tiba tiba aku merasakan ada segerombolan orang yang duduk di sampingku entah siapa itu, jelas aku tidak mengenalnya namun secara perlahan tangannya mulai merangkulku halus.
Eww! Dia mungkin berfikir bahwa aku adalah jalang penghibur pada pesta ini, makanya ia melakukan hal yang membuatku risih seperti ini. Ku tepis tangannya yang besar dari pundakku, aku juga sempat menggidik geli padanya dan beberapa gerombolannya.
"Hay nona, kau yakin tidak bersama teman malam ini? Ku fikir kita bisa melakukan aktivitas bersama?" tanyanya menggoda
Fuck! Dia berani saja menggodaku, apa maksudnya melakukan aktifitas bersamanya? Bersetubuh hah? "Tidak untukmu bajingan!" ucapku dan pergi meninggalkan mereka
Namun mereka menahan langkah ku untuk pergi, aku merasa mulai ketakutan karena ada beberapa temannya ada dalam kondisi mabuk dan ku yakini dia sedang gila kontrol kali ini, ini akan menjadi sulit untuk melawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE MAN (Hendall)
FanfictionIni lebih dari sebuah bencana jika aku jatuh hati padanya, dengan segala kelakuannya yang membuat ku muak akan dirinya. Mengingat semua kejadian yang ia perbuat padaku tidak sepantasnya jika aku jatuh hati padanya mengingat aku bukanlah siapa siapa...