Chapter 5

243 27 0
                                    

Perlahan aku membuka pintu kamar tanpa mengetuk nya atau memberi ancang ancang orang masuk, dengan jantung ya berdetak lebih kencang aku memberanikan diriku agar bisa kuat jika hal yang buruk dan yang tidak ku ingin kan terjadi, dengan menguatkan hatiku pintu pun terbuka.

Aku melangkah maju ke depan terdapat seorang pria dan juga wanita yang sedang bercumbu, aku melangkah mendekat karena dari pintu masuk terdapat pencahayaan yang kurang sehingga merumitkan ku untuk masuk.

Ku dapati pria blonde yang ada diatasnya, itu cukup menenangkan ku karena itu bukanlah Zayn, lalu siapa yang berada dibawahnya itu? Aku melihat rambut pirangnya namun wajahnya aku belum bisa memastikan secara jelas.

Aku melangkah lebih dekat dengan ranjang itu, aku tidak mau mengganggu Meraka dan mereka dengan terpaksa memberhentikan aksi mereka karena ku.

Namun saat selangkah lagi aku tiba di depan ranjang mereka si wanita sudah membuka matanya dari erangan nya, membuat ku merasa malu dan tidak enak karena sudah menggangu aktifitas kedua orang ini, aku tersenyum miring ke arah mereka.

Saat pria itu berbalik ke arah ku, dia terbelalak, mataku masih agak kurang jelas karena seluruh pencahayaan di kamar zayn di matikan hanya lampu tidurnya saja yang menyala.

"Hailey? Ada apa kau mengganggu ku?" suara yang tidak asing lagi di telingaku, ku yakini itu adalah suara Niall.

"Astaga! Jadi ini kau? Maaf aku tidak sengaja"

Dia memutar kedua bola matanya "ini bahkan yang kedua kalinya kau melakukan ini" ujarnya dengan nada tajam namun disertai humor di dalam nya.

Sesegera mungkin Niall ke kamar mandi untuk mengenakan pakaiannya lengkap, mungkin dia malu jika aku melihat nya naked seperti itu.

Aku mendekat kepada wanita itu, rambutnya bewarna pirang merupakan ciri ciri orang yang ku kenal mendekatkan wajahku pada wajahnya yang terlihat panik.

"Sholine?" aku terkaget-kaget karena gadis di depan ku adalah sholine, bahkan ini sudah yang ke dua kalinya ia melakukan seks dengan orang yang tidak ia kenal atau bahkan ia mengenalnya hanya dari ceritaku saja.

Mataku memincing meyakinkan bahwa itu adalah sholine dan benar saja itu adalah sholine. Ia tersenyum miring kearahku, shit! Masih bisa bisanya ia tersenyum kearah ku.

Tiba tiba lampu menyala, kudapati Zayn yang sudah masuk kamarnya dan menyalakan lampu.

"Hailey? Sholine? Apa yang kau lakukan? Dan kau sholine kau naked?" ucap Zayn yang masih mematung di tempat.

Sesaat itu juga Niall keluar dari kamar mandi dan tersenyum kikuk karena memakai kamar zayn tanpa sepengetahuan nya.

"Niall?" ucap Zayn yang makin nampak bingung.

"Hey mate!" ucap niall yang mendekat kearahnya sambil melakukan salaman yang suka kami lakukan satu sama lain.

"Nialler, apa yang kau lakukan di kamarku bersama sholine?" tanya Zayn

"Meminjamnya." ucap Niall santai dengan senyuman kikuknya itu lagi.

Aku memutar kedua bola mataku lagi, sesekali melihat ke arah jalang itu, aku merasa benar soal perkataan halen kalau ia adalah seorang jalang murahan bahkan lebih murah dari pada jalang yang berada di pinggir jalan.

Selama mereka berbicara, sholine berusaha memakai pakaiannya tanpa terlihat oleh Zayn ataupun Niall, untuk apa ia berpura pura malu depan mereka berdua, nyatanya juga mereka berdua sudah pernah menjelajahi tubuhnya.

"Hai Hailey!" ucapnya tanpa merasa bersalah atau tau malu terhadapku

Aku diam tidak bergeming, aku berpura pura memfokuskan pandanganku pada Zayn dan Niall, aku muak dengan kelakuannya yang entah membuat kepercayaan ku kepada hilang begitu saja.

INCREDIBLE MAN (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang