Aku memasuki pintu kelas yang kira kira akan mulai 3 menit lagi, dengan terburu-buru aku memasuki kelas tanpa tersadar aku menabrak seseorang. Fuck! Lagi lagi aku menabrak bajingan sialan itu, mengapa aku harus bertemu dengannya pagi pagi seperti ini?
"Permisi maaf!" ucapku ketus
Namun lagi lagi ia menahan pergelangan tanganku dengan kasar membuatku merasa kesakitan dan ingin berteriak, fuck! "Maaf! Ada apa? Aku tidak ada urusan dengan mu!" aku langsung masuk dan meninggalkan ia yang sedang mematung di depan pintu kelas.
Seusai pelajaran aku tidak mau berurusan dengan Harry, aku sebisa mungkin mencari celah untuk tidak bertemu dengannya lagi hari ini.
"Hailey!" panggil seseorang yang jarak nya kira kira 2 meter di belakang ku, ku tau itu adalah bajingan, dengan sigap aku mempercepat langkahku.
"Tunggu!" ucapnya. Fuck! Apa yang mau ia lakukan? Aku benci mengakui hal ini, aku benci jika diperlakukan seperti ini, Tuhan tolong aku bagaimana aku bisa menghadapi bajingan sialan ini.
Untuk yang kesekian kalinya tangannya menahan lengan ku, shit! Kutau ini akan terjadi karena satu langkah kakinya sama saja dua langkah kakiku, di berjalan seribu kali lebih cepat ketimbang diriku.
"Apalagi Harry?! Kurang cukup dengan penjelasan ku kemarin kalau kita tidak usah banyak berbicara? anggap kita tidak pernah kenal!" ucapku dan kembali memutar tumitku untuk melanjutkan jalan ku
"Hailey! Aku bahkan Sudi tidak Sudi untuk melakukan ini namun, kau tau janji Mu dengan ku masih belum kau tepati!" ucapnya dingin
"Ok! Cepat sekarang katakan apa yang kau inginkan? Aku tidak mau perjanjian ini bertahan lebih lama lagi, aku sudah muak padamu bajingan!" aku mulai menyentaknya
Aku memutar bola mataku melihatnya ia berfikir seperti itu "ikut aku, nanti kau akan tau apa yang ku inginkan!" ucapnya
"Ku mohon jangan menarik tangan ku!" ucapkuDia melepaskan tangannya aku mengikuti nya kemana ia melangkah entah kenapa terlihat menuju gedung filsafat, sepertinya ku tau apa yang mau ia lakukan, mungkin untuk menjemput ame kesini, lalu mengapa ia mengajak ku juga.
"Mau apa kita kesini? Kau memintaku ikut hanya untuk melihat Mu berkencan?" tanyaku
Dia terdiam dan menendang ku sinis, aku tidak menggubris nya lagi, aku memilih ikut dengannya yang terus menarik ku ke depan gedung fakultas filsafat.
"Tunggu disini!" ucapnya
Aku pasrah dan menunggu ia pergi menemui ame di depan kelasnya itu entah apa yang mau ia lakukan, kemudian aku melihat ame pergi bersama segerombolan teman temannya itu setelah berbicara empat mata dengan Harry, entah apa yang di bicarakan.
Harry kembali menghampiri ku dan menarik lengan ku, aku menatapnya bingung wajahnya kini seakan panik dengan suatu hal yang entah apa itu.
"Har?" aku memanggilnya
Tidak sekali pun ia mengubris ku, aku terus dibawanya hingga tepat depan mobilnya. Di dalam mobil ia tidak sedikit pun berbicara.
"Harry? Ada apa dengan mu?" tanya ku tanpa suara halus sekali pun
"Kau ini bawel sekali, kau tidak lihat aku sedang menyetir? Aku perlu berkonsentrasi"
Memutar bola mataku, astaga! Kalau saja orang ini bisa ku bunuh sekarang juga tanpa terbelit masalah hukum sudah kubunuh dia sekarang.
"Harry!" ucapku dengan keras
Dia masih diam, aku benci jika begini. Fuck! Apa yang ia inginkan? "Kau mau membawa ku kemana?" tanyaku
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE MAN (Hendall)
FanfictionIni lebih dari sebuah bencana jika aku jatuh hati padanya, dengan segala kelakuannya yang membuat ku muak akan dirinya. Mengingat semua kejadian yang ia perbuat padaku tidak sepantasnya jika aku jatuh hati padanya mengingat aku bukanlah siapa siapa...