Aku terbangun karena suara ponsel seseorang berbunyi. Shit! Aku lupa kalau aku sedang berada di rumah bajingan sialan itu, aku lupa akan pulang semalam bahkan aku belum memakai pakaianku.
Aku melihat ponsel baru bajingan ini tertulis nama amesty yang entah siapa, aku tidak peduli. Aku menuruni kasur dengan rada nyeri di selangkangan ku karena kejadian dahsyat semalam, bahkan aku telah lupa kalau hari ini aku memiliki jadwal kuliah!
Aku segera memakai pakaian ku lengkap, aku berniat membangunkan bajingan itu untuk mengantarku ke kampus dengan motornya. Shit! Aku juga lupa akan motornya dan juga hadiah ku yang belum ku ambil, lumayan 600 dolar untuk kehidupan ku sampai ada pertandingan lagi.
"Hey! Bajingan, ayo bangun. Aku ingin pulang!" teriaku sembari menggoyang goyangkan tubuh sek- tidak maksduku tubuhnya.
Aku melihat bulu matanya sudah bergerak, tanda tanda ia akan bangun sudah terlihat aku sudah sedikit tersenyum kecil. Saat saat seperti ini wajahnya nampak polos dan tidak punya salah apapun namun sebentar lagi ku tau macan dalam tubuhnya itu akan berkoar koar kembali.
"Apa harus aku mengantarmu?" tanyanya yang menutup matanya kembali
"Tentu! Kau yang telah membawa ku kesini, dan kau lah yang seharusnya membawaku pulang atau paling tidak menuju sirkuit kemarin untuk mengambil motorku yang aku tinggal di sana!" perintah ku
Tetapi dia malah mengambil posisi nyaman lagi dan kembali tertidur sembari menutupi badannya dengan selimut. Aku menarik selimutnya, astaga! Aku lupa kalau dia belum berpakaian.
"Hey! Brengsek ku mohon bangun, aku akan terlambat masuk kelas pagi ini, dan aku sudah tidak tau nasib Ducati ku yang ku tinggal di sana. Ku mohon bangun!" aku memintanya sambil terisak, tapi dia tetap saja tidak mau bangun.
"Bodoh! Kau lupa kalau aku juga satu kelas dengan Mu pagi ini?" ucapnya disela sela matanya yang masih menutup. "Ya aku tau, cepatlah kelas di mulai pukul 10 dan ini sudah pukul 8 ayo cepat, ku mohon" aku menarik narik tangan si brengsek itu agar terbangun.
"Kau ini berisik sekali, ku mohon ini masih terlalu malam untuk ku bangun!" ucapnya dengan suara manja. Cuih! Dasar bajingan sialan tidak tau diri.
Aku memberanikan diri keluar dari kamarnya yang besar dan mewah itu, aku melihat keluar rumahnya luar biasa besar aku bahkan sampai lupa jalan keluarnya. Mungkin kalau aku tidak keluar dalam 3 hari akan kah bajingan itu mengirim bantuan pada polisi karena aku hilang di rumahnya? Shit! Mengapa aku menjadi berfikir aneh seperti ini.
Tapi aku serius, aku tidak tau kemana jalan keluar karena semalam ia yang menarik ku. Aku membuka pintunya kamarnya lagi, posisi nya masih belum berubah sejak tadi ku tinggal kan.
"Ayolah siapapun nama Mu karena aku lupa. Tolong antarkan aku!" ucapku terisak dan masih menarik tangan kekarnya itu. "Kau berisik! Jangan ganggu waktu tidur ku." ucap nya
"Aku akan melakukan apapun kalau kau mau mengantarkan aku hingga tiba di apartemen dengan selamat!"
Matanya langsung terbuka. "Tolong ambilkan boxer ku disana!" ucapnya, aku memutar bola mataku aku berusaha tidak banyak omong padanya agar ia segera cepat mengantarkan ku.
"Kau janji akan melakukan apapun?" tanya nya
"Ya, apa yang salah? Membalas kebaikan orang kan itu hal yang baik!" ucapku
"Termasuk melakukan seks dengan ku lagi?"
Fuck! Dia fikir aku seorang gadis komersial yang bisa seenaknya saja diminta untuk seks dengan orang orang yang baru ku kenal hari itu juga? Shit! Persetan kau bajingan.
"Tentu aku kebe-" dia lagi lagi memotongku
"Aku mempunyai rekaman kalau kau akan melakukan apa saja jika aku mengantarmu, jadi itu lah yang aku mau kau lakukan." ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE MAN (Hendall)
FanfictionIni lebih dari sebuah bencana jika aku jatuh hati padanya, dengan segala kelakuannya yang membuat ku muak akan dirinya. Mengingat semua kejadian yang ia perbuat padaku tidak sepantasnya jika aku jatuh hati padanya mengingat aku bukanlah siapa siapa...