Chapter 14

156 21 0
                                    

Cukup untuk saat itu aku berbincang bincang dengan halen aku segera menuju kamarku, aku memilih untuk melanjutkan novelku yang sudah ku terlantarkan beberapa hari ini, ku harap sore ini tidak akan membosankan seperti hari hari yang lalu.

Kulihat halen yang memasuki kamar, dia tersenyum singkat ke arahku, dia terlihat masuk ke dalam kamar mandi, mungkin ia mau pergi ke salah satu pesta temannya lagi entah itu siapa.

Beberapa menit setelah halen mandi akhirnya ia menyudahi dirinya, dia masih sedikit melihat Ku sambil tersenyum singkat. "Berpesta lagi?" tanya ku

Dia mengangguk dan mengambil pakaian untuk berpestanya dan segera duduk di meja rias dan memoleskan beberapa alat kecantikan di wajahnya.

"Aku boleh ikut?" Tiba tiba kalimat itu terlontar dari mulutku, sejurus kemudian halen melihat ku dengan tatapan tidak yakin "kau yakin?" tanyanya

Aku mengangguk, dia melihat ku kembali "namun ku tau kau telah di peringati oleh bajingan itu untuk tidak pergi ke pesta bersama Kukan?" ucapnya

"Dia mengatakannya padamu? Hah, terserah padanya lagi pula dia tidak punya hak untuk mengatur ku untuk itu"

Dia terlihat menimbang nimbang sebelum akhirnya "yasudah, itu terserah padamu, lagi pula benar juga dengan perkataan Mu, segera lah siap siap aku akan pergi pukul 7 nanti walau acara di mulai pukul 10, itu tidak keberatan untuk Mu kan?" tanyanya

Aku menggeleng dan sejurus kemudian aku sudah mengambil dress ku yang akan ku kenakan malam ini, aku segera masuk ke dalam kamar mandi dengan sigap dan cepat aku selesai di dalamnya.

"Kau mau mengenakan ini?" tanya halen

Aku mengangguk, namun dia terlihat memberi tatapan aneh ke arah ku "gunakan saja ini" ucapnya sambil menyodorkan dress nya yang menarik dan sedikit terbuka di bagian belakang.

"Mengapa harus ini?" tanya ku

"Tidak masalah, kau tinggal gunakan saja, lagi pula ini pesta kebun dan kondisinya berada di luar ruangan jadi ku fikir baju yang kau kenakan itu terlalu tertutup" ucapnya

Aku mengernyit bingung dan menatapnya, "kau malu jika aku menggunakan pakaian yang biasa aku kenakan?" tanyaku meyakinkan apa yang ada di benak ku sedari tadi.

Dia menggeleng dan segera menyudahi berpolesnya, secara bergantian aku yang duduk di meja rias kali itu, memikirkan apa yang terjadi dengan halen beberapa jam belakangan ini, aku sungguh takut kalau ia marah padaku tapi aku tidak yakin apa sebab ia marah padaku.

Setelah selesai aku menuju tempat halen berada yaitu di ruang bawah, aku segera kesana pandangan ku terbuyarkan karena terlihat amesty yang juga sepertinya ikut dalam pesta ini.

"Kau sudah siap?" tanya halen

Aku mengangguk pelan, sejurus kemudian amesty dan halen berjalan berdua lebih dulu di depan ku, mereka menuju taksi yang mungkin telah di pesan oleh mereka.

"Ayolah halen, kau bersama ku di belakang" ujar amesty yang telah sampai di pintu taksi tersebut

aku sedikit membuang wajah ku, aku berdoa agar halen tetap mau bersama ku kali ini, apakah aku harus aku yang berkorban bersama supir taksi tersebut?

"Hmm, namun bagaimana dengan Hailey?" tanyanya, syukurlah kalau halen masih mengingat kalau aku ada disini, tapi apakah ia masih mau duduk bersama ku? Dan membiarkan amesty bersama supir taksi?

Amesty terlihat menyerengit ada ekspresi kekecewaan yang terpancar di wajahnya, sejurus kemudian halen menarik tangan ku agar aku naik bersamanya, syukurlah ku fikir ia marah padaku.

INCREDIBLE MAN (Hendall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang